Ah Bin Dan Hyuka Mengingat Dirinya

14 5 0
                                    

Langit sore dengan warna oranye menghiasi bumi menjadi latar tempat kenangan memilukan soobin,kenangan yg diputar kembali oleh dirinya yg lain.

"Ibuuu...ayahhh..bawa aku bersama kalian..aku mohon..aku..aku tidak akan nakal lagi,aku akan menuruti semua perkataan kalian,aku...aku..bawa aku bersama kalian.."soobin kecil menangis histeris,ia memeluk kaki ayahnya dengan erat.

Tetapi jangankan mengabulkan dan mendengarkan perkataan anaknya,ayah dan ibu soobin bahkan tak melihat ke arah soobin,mereka memasang wajah tak peduli seolah merasa jijik dan muak kepada soobin.

Ayah soobin melepaskan genggaman soobin lalu ia pergi begitu saja tanpa melihat soobin,begitu juga dengan ibu soobin yg ikut pergi tanpa berbicara sepatah kata pun kepada soobin.

"Ayahhhhh...ibuuuu...jangan tinggalkan akuu...hiks..ayah..ibu.."soobin merangkak mengejar ayah dan ibunya hingga ke depan gerbang perguruan,soobin hendak mengejar tapi tak bisa,ayah dan ibunya pergi dengan kereta.

Saat itu soobin menangis histeris hingga senja lenyap digantikan malam gelap.

Soobin masih terduduk di depan gerbang, berapa pun banyak nya orang dari perguruan itu yg membujuknya untuk masuk,soobin tak mau meninggalkan gerbang itu,ia berfikir mungkin saja orangtuanya akan kembali untuk menjemputnya.

"Ayah..ibuu.."soobin terus menyebut-nyebut nama orangtuanya hingga larut malam,lalu soobin pun pingsan karna terlalu kelelahan,ia tergeletak tak sadarkan diri di depan gerbang itu.

Fajar yg dingin menghampiri soobin, sebentar matahari akan munculnya,terik hangatnya masuk lewat celah dinding kamar yg ditempati soobin.

Anak itu pun terbangun dari tidurnya,ia membuka matanya pelan,ia melihat ke sekitar,ia tahu itu bukan kamarnya,soobin pun berjalan keluar kamar,berjalan dan terus berjalan hingga menelusuri lorong- lorong perguruan itu.

Soobin melihat banyak sekali aktivitas di dalam perguruan itu walaupun masih pagi,ada murid-murid yg berlatih pedang ataupun ilmu sihir,ada juga kumpulan murid-murid yg sekedar ngobrol dan berbincang.

Seketika soobin menanamkan suatu keyakinan di otaknya,keyakinan yg membantah bahwa ia ditelantarkan dan di lupakan di sana.

"Iya benar..ayah dan ibu tak mungkin meninggalkan ku,aku tahu ayah dan ibu melakukan ini untuk memaksa ku belajar ilmu kultivasi dan berlatih bela diri,iya.. nanti ketika aku sudah ahli,ayah dan ibu pasti akan menjemputku lagi,mereka tidak mungkin melupakanku"soobin menganggukan kepalanya,ia mengelap air matanya,lalu ia membenarkan anggapannya itu dan menanamkan anggapan itu dalam dalam di fikirannya.

Setelah hari itu soobin terus belajar dan berlatih dengan giat,ia memaksa dirinya melampaui batasnya,siang dan malam ia menyiksa dirinya dengan berlatih berlebihan,belum lagi murid-murid yg lain membully dan menindas nya karna ia ditinggalkan orangtuanya,namun soobin tak peduli,ia terus berlatih dengan keras.

Satu hari berlalu,satu Minggu berlalu,satu bulan berlalu,satu tahun berlalu,dan sepuluh tahun pun sudah berlalu,namun keyakinan soobin itu tak pernah terbukti.

Tampak soobin yg sedang berdiri di depan gerbang perguruan itu dengan sebuah pedang di tangannya.

Ia tampak menunggu sesuatu atau seseorang.

Beberapa murid berjalan melewati soobin, ketika mereka melihat soobin,mereka pun berhenti dan mulai menyindir soobin.

"Kau lihat...itu dia..murid yg ditinggalkan orang tuanya dari kecil,ia tak pernah di jenguk keluarga satu kali pun,jangan kan dijenguk,dia juga tidak diperbolehkan meninggalkan perguruan walaupun sepuluh tahun sudah berlalu,kalian tahu.. kemarin aku melihat nya memohon kepada pemimpin,tapi pemimpin tak juga mengizinkannya..ckckck.."salah satu murid berbicara sembari melihat ke arah soobin sesekali.

"Tapi yg kudengar ia adalah murid kesayangan pemimpin,benarkan?"murid lain menyahut.

Soobin yg mendengar ucapan mereka yg kencang,lalu menoleh kepada mereka dengan tatapan dingin dan juga merendahkan.

Melihat tatapan soobin,murid-murid itu takut dan pergi dari gerbang itu.

Setelah murid-murid itu pergi,soobin mengalihkan pandangannya,ia melihat lagi lingkungan di depan gerbang nya,ia memperhatikan satu persatu orang yg berjalan,berharap ada salah satu anggota keluarganya lewat ataupun datang menjenguknya.

Waktu berlalu dari pagi ke siang,siang ke sore,tapi tak ada satupun anggota keluarga soobin yg datang,mau itu saudara ataupun orangtuanya.

"Deg.."jantung soobin berdegup kencang ketika sinar oranye senja menyentuh wajahnya,ia kembali teringat momen ia ditinggalkan oleh orangtuanya,momen itu terus teringat setiap hari di kala senja datang menghampiri soobin,kenangan itu berputar-putar dan menyiksa fikiran soobin.

Soobin langsung berlari masuk ke perguruan,berlari kencang hingga ke belakang ke perguruan itu,berlari dan terus berlari hingga menaiki bukit di belakang perguruan,ia tak memedulikan tubuhnya yg bisa saja terluka,ia terus naik hingga sampai ke tanah kosong di tepi tebing di atas puncak bukit itu.

Tanpa istirahat,soobin langsung menarik keluar pedang nya dari sarungnya,ia langsung berlatih seni pedang, menyibukkan dirinya untuk melupakan momen itu,membangun lagi pondasi alasan serta anggapan bahwa keluarganya tidak meninggalkannya,soobin terus seperti hingga malam datang.

Terus menipu dirinya hingga hari ini.

Setelah masa lalu nya yg menyakitkan di putar kembali oleh dirinya yg lain,soobin keluar dari kedalaman fikiran bayangannya itu.

Masa lalu telah di putar kembali,soobin tengah tak sadarkan diri,tergeletak di kedalaman danau yg dingin dan gelap.

Terdengar suara seseorang yg sangat akrab di telinga soobin,ia memanggil soobin terus menerus.

"Ah Bin!!!Ah Bin...Ah Bin!!!bangun Ah Binnn"hyuka menepuk ringan pipi soobin untuk membangunkan soobin yg sedang mendesah ketakutan tetapi matanya tertutup seolah sedang tidur.

Hyuka terus memanggil soobin,ia memegang erat tangan soobin, mengalirkan tenaga dalam nya yg murni kepada soobin,mencegah soobin tenggelam dalam masa lalu nya yg menyakitkan.

"Ah Bin...ku mohon bangunlah..Ah Binnnn"hyuka tertunduk lesu,di pangkuannya soobin semakin mendesah dan lama-lama inti kehidupan serta tenaga spiritual soobin semakin melemah dan mulai menghilang.

Hyuka mengetahui kondisi soobin,bahwa jiwa soobin hampir terperangkap sepenuhnya dalam ingatan masa lalunya.

Kondisi soobin yg semakin parah membuat hyuka mengambil langkah dan tindakan berbahaya,ia menyalurkan lebih dari setengah tenaga dalamnya untuk soobin.

"Aku tidak akan membiarkan mu mati begitu saja Ah Bin,tidak akan.."hyuka menyentuh kepalanya dengan jarinya lalu mengeluarkan suatu gelombang berwarna putih dari fikirannya,kemudian ia meletakkan gelombang itu ke kepala soobin.

"Aku akan melakukan segala cara untuk menghentikan mu meninggalkan ku Ah Bin.."setelah gelombang putih itu masuk ke kepala soobin,hyuka langsung kehilangan kesadarannya dan tubuh nya langsung jatuh di badan soobin yg tengah ia rangkul.

🌻🌻🌻🌻🌻🌻

5 Oktober 2022

Night Flute Legend/Legenda Seruling Malam [Sookai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang