Langit siang telah menghampiri,saat ini tepat jam tiga sore,tampak soobin dan hyuka lagi menyantap daging kelinci bakar,di sela sela makannya hyuka terus memperhatikan sikap soobin yg tenang.
"Apa kamu haus Ah Bin?"hyuka berdiri dari duduknya dan mengambil segelas air, lalu ia beranjak duduk di dekat soobin.
"Tidak..aku tidak haus"soobin terus makan,ia tak memedulikan hyuka yg duduk di sampingnya.
"Benarkah?ah padahal aku sudah mengambilkan segelas air buat Ah Bin.. hmm..mau gimana lagi,buat ku aja lagi"
hyuka memainkan dan menggoyangkan gelas yg ia pegang,sesekali ia menoleh ke soobin."Gluk..gluk.."hyuka akhirnya meminum air itu.
Setelah beberapa menit kemudian,soobin berdiri dan bersikap seolah mencari sesuatu.
"Apa yg Ah Bin cari?"hyuka berdiri dan memegang tangan soobin untuk menghentikan gerakan soobin.
"Air.."soobin menoleh ke hyuka dengan tampang serius.
"Ah hahaha..akhirnya Ah Bin haus juga ya..
Bentar aku ambilin"hyuka menuntun soobin untuk duduk kembali lalu ia mengisi air ke gelasnya tadi,dan memberikannya kepada soobin."Ini..minumlah Ah Bin"hyuka tersenyum,ia meraih tangan soobin dan meletakkan gelas berisi air ke telapak tangan soobin.
"Ah terimakasih"soobin memegang erat gelas itu dan langsung meminum air nya.
Tetapi raut wajah soobin seketika berubah ketika mendapati rasa yg berbeda dari air itu.
"Ini??gula??atau madu??"soobin menoleh ke hyuka.
"Euung..itu madu,waktu aku mencari kayu bakar tadi,aku menemukan sarang lebah,jadi aku ambil deh madu nya..hehe"
hyuka tersenyum riang."Gimana,manis kan??"lanjut hyuka masih tersenyum.
Soobin tersenyum kecil.
"Iya manis.."soobin meraba-raba gelas yg ia pegang,seketika raut wajah senangnya berubah menjadi serius.
"Kenapa Ah Bin?"hyuka heran melihat perubahan ekspresi soobin.
"I..ini..ini gelas mu hyuka??"soobin menoleh ke hyuka,ia tampak sangat serius menanti jawaban hyuka.
"Eung..itu gelas ku,kenapa Ah Bin?"hyuka merasa heran dengan ekspresi soobin.
"Apa??kenapa kamu memberikan gelas mu kepada ku hyuka??apa tidak ada gelas lain??"soobin tiba-tiba panik.
"Hmm??itu karna ga ada gelas lain,di pondok lusuh ini cuma ada satu gelas,ya mo gimana lagi,tapi kenapa Ah Bin begitu serius dan panik,emang nya ini pertama kalinya Ah Bin segelas dengan orang lain??"hyuka menjelaskan berderetan dan terus mengunyah daging kelincinya,di akhir kata ia menoleh ke soobin,ia terkejut dengan eskpresi soobin yg semakin serius.
"Jangan bilang ini benar-benar pertama kalinya??"hyuka menatap lekat soobin.
Soobin tak bisa berkata-kata,ia hanya bisa mengangguk kaku.
"Apa???wahh...hahaha..parah banget..haha lucu banget...hmm,berarti aku orang pertama yg segelas dengan Ah Bin dong, tapi masa ga pernah segelas dengan orangtua ataupun saudara,Ah Bin?"hyuka tertawa kencang,ia sangat terhibur melihat ekspresi soobin.
Soobin menggelengkan kepalanya,sebagai jawaban bahwa ia tak pernah berbagi gelas dengan orangtua ataupun saudaranya.
"Ah.."hyuka merasa bersalah karna tertawa,ia terdiam sejenak.
"Emhh...tidak apa-apa Ah Bin..aku juga baru pertama kali segelas dengan orang lain kok..hehe.."hyuka mencoba menghibur soobin,ia mengambil gelas yg dipegang soobin.
Soobin terkejut mendengar ucapan hyuka, ia menoleh ke arah hyuka.
"Jangan bohong hyuka,jangan berbohong hanya untuk menghibur ku..aku tidak apa-apa"soobin menggeleng-geleng sebagai bentuk bahwa ia tak apa-apa, namun raut wajahnya tampak sedih.
"Tidak..aku tidak bohong,berbeda denganmu Ah Bin,Ah Bin memiliki keluarga yg bisa berbagi gelas,tetapi aku berbeda,aku tak punya satupun keluarga yg bisa ku ajak untuk berbagi gelas,jadi aku tidak berbohong kepada mu Ah Bin, tidak pernah"hyuka menatap gelas yg ia pegang dengan sendu.
Menyadari suara hyuka yg sedih,soobin malah merasa bersalah,ia menoleh ke hyuka sesaat.
"Maafkan aku hyuka,aku menyesal membahas ini"soobin mencoba menghibur hyuka dengan gayanya.
"Dia sama sepertiku,tak mempunyai keluarga lagi"fikir soobin,ia merasa senasib dengan hyuka.
"Tidak apa-apa Ah Bin,kenapa Ah Bin meminta maaf...ini bukan salah Ah Bin, dan juga kenapa sedih,dulu aku tak punya orang yg mau berbagi gelas dengan ku, tapi sekarang berbeda,aku sekarang punya Ah Bin kan?Jadi..jadi aku bisa berbagi gelas denganmu selamanya..hehe"raut wajah hyuka yg sedih berubah menjadi senang,senyuman terlukis indah di wajahnya.
Sedangkan soobin sedikit terkejut mendengar ucapan hyuka,ia terdiam sejenak.
"Ah Bin??"hyuka bertanya memastikan.
"Iya hyuka..baiklah.."soobin mengangguk ke arah hyuka.
"Keluarga seharusnya tak apa-apa minum di gelas yg sama kan?"fikir soobin,ia kembali belajar bagaimana caranya menjadi anggota keluarga yg akrab tanpa jarak.
"Baiklah,ini sangat bagus...terimakasih Ah Bin!!...kalo gitu kita lanjut makan,sebentar lagi matahari akan terbenam.."hyuka mengambil satu tusuk daging kelinci dan meraih tangan soobin,ia lalu meletakkan daging kelinci yg ditusuk tadi di telapak tangan soobin.
Soobin menerima daging kelinci itu,ia memegang erat tangkai tusukan.
Soobin tersenyum simpul.
"Teman segelas,keluarga baru?"fikir soobin di dalam hati.
Setelah selesai makan,matahari pun terbenam dan pergi beristirahat,bulan pun naik ke permukaan dan lanjut menggantung di langit malam,tampak soobin yg sudah tertidur lelap dengan tangannya menggenggam erat pedang putih miliknya.
Sedangkan hyuka belum tidur,ia duduk berhadapan dengan soobin,ia menatap lekat pria berbaju putih di depannya dengan sendu.
Lalu tak lama kemudian ia berjalan melangkah ke dekat soobin,ditangannya dipegang sehelai pakaian berwarna putih dengan bercak darah yg sudah memudar setelah dicuci,hyuka lalu menyelimuti soobin dengan pakaian itu.
Kemudian hyuka duduk di samping soobin,ia memejamkan matanya dan tertidur.
🌻🌻🌻🌻
Malam telah pergi,sinar matahari pagi masuk menghangatkan soobin yg lagi terlelap,namun karna sudah kebiasaan bangun tepat jam tujuh pagi,soobin terbangun dari tidurnya.
Ia berjalan pelan ke depan pintu,ia tampak mencari-cari sesuatu,tepatnya mencari hyuka.
"Hyuka??hyuka??kamu dimana hyuka??"
soobin terus mencari-cari hyuka baik itu di dalam pondok,diluar dan dibelakang pondok,ia bahkan berjalan keluar pagar pondok itu sembari memanggil-manggil nama hyuka,namun tak ada jawaban."Hyuka...hyuka!!!!"soobin berteriak kencang hingga membuat burung-burung yg masih tertidur bangun dan terbang dari sarangnya.
Soobin terus mencari dan terus berjalan hingga sampai ke bebatuan tepi sungai tempat ia mencuci kelinci kemarin,namun ia tetap tak menemukan hyuka.
Ia berdiri sejenak di bebatuan itu, memasang indera pendengaran nya dengan tajam,berharap bisa mendengar langkah kaki hyuka,mungkin saja hyuka akan datang mengendap-ngendap seperti kemarin,tetapi harapan soobin itu sia-sia, ia tak menemukan gerak gerik manusia sedikitpun.
"Hmm..apa hyuka pergi?"soobin terdiam membeku,ia memegang erat pedang ditangannya.
"Aku sudah terlanjur menganggap nya adik,tapi ternyata hanya berlangsung sekejap"fikir soobin.
🌻🌻🌻🌻
6 september 2022
KAMU SEDANG MEMBACA
Night Flute Legend/Legenda Seruling Malam [Sookai]
Fiksi SejarahPerjalanan hyuka dan soobin mencari kebenaran,namun hasil dari pencarian itu malah memberikan ending yg menyakitkan bagi hyuka dan soobin. Ikuti perjalanan dua pria tampan menjelajahi dunia kolosal !!!