Masih di pagi yg sama,waktu yg sama dan angin serta cahaya sinar matahari yg sama,tampak soobin yg sedang menyandar ke pintu pondok dan hyuka yg tengah menggenggam tangan kiri soobin yg sedang memegang pedang putih miliknya.
"Bin??Ah Bin??"hyuka memanggil-manggil nama soobin yg saat ini fikirannya entah bermain kemana.
"Hmm?emh?iya hyuka.."soobin menyahuti panggilan hyuka.
"Ah Bin kenapa??apa yg Ah Bin fikirkan?"
hyuka heran melihat soobin yg linglung."Tidak..tidak ada apa-apa.."soobin menggeleng-gelengkan kepalanya.
"Hmm,benarkah..kalo gitu sini...sini ayo ke sini Ah Bin.."hyuka menarik tangan soobin yg ia pegang dan menuntun soobin ke dekat teras papan.
"Duduklah Ah Bin.."hyuka membantu soobin duduk di tempat yg benar.
"Sebentar..hemm hemm.."hyuka merogoh kantung yg menggantung di pinggangnya.
"Ah Bin belum makan kan,aku juga belum makan.."hyuka meraih tangan kanan soobin dan membuka telapak tangan soobin.
Soobin penasaran dengan apa yg sedang dilakukan hyuka,tapi ia sudah terbiasa dengan hyuka yg seenaknya memegang tangannya.
"Satu...dua..tiga..sepuluh..dah semuanya untuk Ah Bin.."hyuka menaruh dan menghitung satu persatu buah yg ia taruh di telapak tangan soobin.
"Apa ini hyuka??"soobin meraba-raba buah yg ada di tangannya.
"Itu buah liar,aku memetiknya tadi pagi, buahnya masih segar,ayo dimakan Ah Bin"
hyuka memakan beberapa buah miliknya di sela sela pembicaraannya."Hmm..baiklah,terimakasih"soobin mengambil satu buah dan memasukkannya ke mulut nya.
Namun ekspresi soobin seketika berubah menjadi heran ketika mengunyah buah tersebut,ia menoleh ke arah hyuka.
"Hyuka..rasa buah ini kenapa samar-samar berasa seperti madu?"soobin menunggu jawaban hyuka dengan cermat.
"Euung...Ah Bin benar,itu memang rasa madu..makanlah.."hyuka mengangguk,ia lagi tenggelam dalam sarapan sehatnya.
"Bagaimana caranya buah ini bisa memiliki rasa madu..?"soobin masih penasaran dengan buah yg di pegangnya.
"Emhh...aku mencuci buah itu dengan air yg bercampur madu,biar rasanya memiliki rasa madu..ayoo makanlah Ah Bin.."hyuka mengambil satu buah dari telapak tangan soobin dan memasukkannya ke mulut soobin.
"Ta..tapi kenapa hyuka repot-repot melakukan itu??"soobin mengunyah buah yg hyuka suapi,soobin penasaran dengan hyuka yg melakukan hal-hal yg meribetkan dirinya.
"Ga repot kok,itu karna aku tahu Ah Bin suka rasa madu,jadi aku mencari cara supaya buahnya rasa madu.."hyuka selesai memakan semua buah miliknya.
"Oh..benarkah..hmm"soobin menoleh kepada hyuka,lalu ia mengambil sisa buah miliknya dan menyodorkannya kepada hyuka.
"Ini untukmu hyuka.."soobin tampak serius.
"Kenapa Ah Bin?apakah Ah Bin tidak suka?kalo tidak suka,akan aku cari kan yg lain.."hyuka merasa heran dengan tindakan soobin.
"Tidak..bukan begitu..aku rasa buah milik hyuka sudah habis,jadi aku membagi milik ku untuk hyuka.."soobin menggeleng-
gelengkan kepalanya."Ah..gapapa Ah Bin,makanlah..semuanya untuk Ah Bin,aku sudah kenyang..."hyuka memberikan kembali buah milik soobin,ia lalu menatap soobin untuk melihat reaksi soobin.
Tetapi soobin hanya terdiam,entah kemana lagi fikirannya bermain saat ini.
"Ah Bin??kenapa??apa Ah Bin mau disuapi lagi?"hyuka hendak mengambil buah di tangan soobin,namun soobin langsung menutup telapak tangannya mencegah hyuka mengambil buahnya.
"Ti..tidak usah hyuka,aku akan memakannya.."soobin mengalihkan wajahnya ke depan hutan,dan ia mengambil satu persatu buahnya dan memakannya.
"Hahaha...baiklah.."hyuka tertawa melihat sikap soobin,lalu ia juga mengalihkan pandangannya,menatap hutan yg hijau dan rimbun tengah dimainkan angin pagi.
Soobin dan hyuka selesai sarapan dan waktu berlalu hingga pagi menjelang siang,tampak soobin dan hyuka yg lagi berkemas.
"Setelah ini Ah Bin mau kemana??"hyuka mengemas baju yg baru dibelinya,tentu saja berwarna hitam,kebalikan pakaian soobin yg berwarna putih.
"Hmm..aku hanya akan berjalan..kalo hyuka mau kemana,aku akan mengantarmu"soobin menoleh ke hyuka di sela-sela aktivitasnya mengemas baju yg dibelikan hyuka,hyuka tidak membelikan satu baju tetapi tiga buah baju berwarna putih salju dengan motif yg hampir sama tetapi jika diperhatikan dengan seksama motifnya tetap memiliki perbedaan.
"Aku..aku tak punya tempat tujuan,jadi.. jadi aku akan mengikuti Ah Bin saja, bolehkan??"hyuka menatap lekat wajah soobin,menanti jawaban positif dari soobin.
"Hmm?benar-benar tak ada tujuan?hyuka ga punya rumah lama gitu?"soobin merasa aneh dengan penjelasan hyuka.
"Ga...aku ga punya rumah..karna itu tidak ada jalan pulang yg tersisa untukku,emh.. jadi aku bolehkan ikut dengan Ah Bin?" hyuka kembali bertanya dan menunggu jawaban dari soobin.
Soobin terdiam sejenak mendengar perkataan hyuka yg mirip dengan keadaannya,lalu ia tersenyum kecil.
"Ah Bin tersenyum!itu berarti aku boleh ikut dengan Ah Bin kan??lagipula kita sudah berjanji akan jadi teman segelas, benar kan Ah Bin?"hyuka tampak girang melihat senyuman soobin.
"Iya hyuka...baiklah.."soobin mengangguk dan menyelesaikan aktivitas berkemasnya, begitu juga hyuka yg sudah selesai sedari tadi.
"Benarkah,terimakasih Ah Bin..hehe" hyuka mengambil bungkusan dan pedang soobin,lalu ia melangkah ke dekat pintu.
"Hyuka??"soobin terkejut mendengar suara pedang dan bungkusannya di ambil hyuka.
"Ayo Ah Bin..kita pergi!"hyuka kembali ke tempat soobin dan meraih tangan soobin, lalu ia berjalan di depan soobin dengan riang,di tangan kirinya ia memegang dua pedang,pedang hitam bernama awan gelap dan pedang putih bernama salju beku.
Merasakan tangannya yg diraih dan ditarik hyuka,soobin hanya bisa pasrah mengikuti,ia menganggap tidak apa-apa seorang adik menggenggam ataupun meraih tangan kakaknya.
Mereka berdua pun pergi meninggalkan pondok tempat mereka berbagi suka dan duka serta kenangan berharga.
Hyuka dan soobin berjalan di jalan setapak yg menembus hutan.
"Ah Bin..Ah Bin..Ah Bin.."hyuka mendendangkan nama soobin lagi dan berjalan riang dengan melompat-lompat.
Sedangkan soobin tersenyum kecil mendengar nama nya di nyanyikan hyuka, ia bersyukur hal yg tadi pagi ia rasa sudah menghilang,pada saat ini masih ada di dekat nya,soobin pun mengikuti hyuka dari belakang dengan langkah teratur.
🌻🌻🌻🌻🌻
KAMU SEDANG MEMBACA
Night Flute Legend/Legenda Seruling Malam [Sookai]
Historical FictionPerjalanan hyuka dan soobin mencari kebenaran,namun hasil dari pencarian itu malah memberikan ending yg menyakitkan bagi hyuka dan soobin. Ikuti perjalanan dua pria tampan menjelajahi dunia kolosal !!!