21

2.1K 133 1
                                    

Pesta pernikahan Elang telah selesai. Gatra dan keluarganya kembali ke kota asal mereka. Dalam ruang kerjanya di rumah pribadinya, Gatra merenungkan apa yang sudah terjadi padanya.

Rupanya aku kembali ke masa lalu.  Apa ini kesempatanku memperbaiki semuanya? Semua yang terjadi sama seperti di masa lalu. Aku sudah membuat beberapa perbedaan. Semoga itu bisa membantu.

Ia mengambil sebuah buku catatan dari laci meja kerjanya. Ia mulai menulis.

31 Oktober pertama kali berjumpa dengan Kinara.
1 Nopember pernikahan Elang.
21 Nopember bertunangan dengan Astuti.
1 Desember kaki Kinara terkilir.
2 Maret undangan dari Doni. Tragedi.
3 Maret memutuskan pertunangan dengan Astuti.
3 Maret berangkat ke Wellington.
15 April berita kehamilan Kinara.
27 Mei menikahi Kinara.
1 Juli Kinara mulai magang
31 Juli Kinara masuk rumah sakit.
6 Agustus Kinara jatuh.
14 Agustus Kinara meninggal.

Gatra meneliti kembali catatan yang dibuatnya. Setelah yakin tidak ada yang terlewat, ia merobek kertas berisi catatan itu dari buku. Kemudian ia memandang catatannya lagi, lalu menandai beberapa di antaranya.

Pertunangan dengan Astuti diberinya tanda silang yang tegas. Juga undangan ke klab malam dari Doni. Itu adalah dua hal sama sekali tidak ingin dilakukannya di kehidupannya yang ini.

Beberapa hal ditandainya lagi sebagai peristiwa yang sangat ingin dihindarinya, atau yang akan ia jaga agar tidak terjadi. Sesuatu yang berada di luar kuasanya, namun ingin ia hindari yaitu peristiwa Kinara sakit, jatuh dan meninggal.

Aku akan memperbaiki semuanya. Pertama harus kupastikan tidak ada pertunangan. Jadi kelak aku tidak harus memutuskan pertunangan, sehingga tidak ada yang harus disakiti.

Kedua, aku akan menjaga Kinara baik-baik. Aku harus menghindarkannya dari semua bahaya. Sekecil apa pun.

Ketiga, aku tidak akan pergi ke klab mana pun juga dengan alasan apa pun.

Bisakah aku tetap membantunya magang? Aku ingin dekat dengannya, tapi aku khawatir tragedi itu tetap terjadi.

Ini adalah kesempatan kedua. Harus kupastikan semuanya berjalan lebih baik dari kehidupan sebelumnya.

♡♡♡

Tok! Tok! Tok!
"Masuk!"

Danu masuk ke ruang kerja atasannya dengan setumpuk berkas di tangan.

"Pengajuan kontrak dari Belanda. Silakan dipelajari Pak! PT Marco mengajukan revisi perjanjian kontrak. Kemudian..."

"Mau apa mereka?" potong Gatra.

"Lokasi pabrik mereka terdampak bencana alam. Mereka minta tenggat waktu dimundurkan."

Gatra meraih berkas yang dimaksud dari atas meja dan mulai membacanya dengan teliti. Beberapa kali ia berdecak tak puas.

"Mereka seharusnya punya cadangan untuk hal tak terduga seperti ini," gerutunya. Danu hanya mendengarkan.

"Ada lagi?" tanyanya ketika menyadari asistennya itu masih ingin bicara.

"Ibu Astuti menanyakan apa Bapak bisa menerima beliau siang ini?"

"Hari ini aku sibuk!" tukas Gatra tanpa mengangkat mukanya dari berkas yang dibacanya.

"Ibu Anda juga menelepon. Beliau ingin Anda bicara dengan bu Astuti Pak."

Gatra menghembuskan nafas kasarnya. Selalu begitu. Ibunya selalu ikut campur  bila urusannya dengan wanita-wanita yang dijodohkannya.

Second ChanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang