[CHAPTER 23] Perlakuan yang Sama

126 115 12
                                    

“Mereka yang memperlakukan dia yang lemah, hanyalah orang-orang bodoh yang takut untuk mengakui kekalahannya sendiri.”

*****

    Lo bisa, Ayana! ucapnya dalam hati. Entah kali ke berapa ia menyerukan tiga kata itu.

    Suara dehaman di sebelahnya membuatnya menoleh. Lelaki itu tersenyum ke depan sana, tempat dimana para siswa-siswi berseragam putih-abu berdiri, menyaksikan rangkaian acara tahunan SMA Nusantara. "Selamat siang semuanya," sapanya hangat.

    "Siang," balas para penonton serentak.

    Senyum ramah tak luntur di wajah tampannya. "Hari ini gue mau nunjukin bakat terpendam gue. By the way, kalian udah tahu nama gue belum?"

    "Udah!"

    "Belum, Kak!"

    "Ya Tuhan, Kak Andri makin ganteng aja."

    "Kak, kapan-kapan jalan bareng, yuk?"

    "Kak, udah punya pacar belum? Kalau belum, aku masih available, loh, Kak!"

    Andri tertawa kecil mendengar berbagai jawaban mereka. "Oke, oke. Sebagian mungkin ada yang belum kenal sama gue. So, nama gue Andri Antonio Dewantara. Kalian bisa panggil gue Andri."

    "Hai, Kak Andri!"

    "Boleh kali minta nomor wa-nya?"

    "Panggil sayang juga boleh, Kak?"

    "Sorry, tapi panggilan “sayang” cuma boleh keluar dari seorang cewek aja. Maaf, ya?" sesal Andri melirik sekilas Ayana.

    "Yah, gagal dapatin cogan."

    "Cewek special ya, Kak? Siapa tuh?"

    "Aku, ya, Kak? Duh, jadi malu."

    "Jangan-jangan cewek itu yang duduk di sebelah Kakak, ya?"

    "Uh ... romatisnya."

    "Kapan di resmiinnya nih? Cepat-cepat, lah, biar bisa dapat PJ." Salah seorang penonton–teman sebangku si gadis–berujar lantang.

    Lagi tawa kecil Andri terdengar menyebalkan di telinga gadis di sebelahnya. Sungguh, ia merasa di asingkan saat ini. Belum lagi, kala seorang Adik kelasnya mengatakan jika perempuan yang di sukai Andri adalah dirinya.

    "Ah, harus gue apain lo, Ra?" desis Ayana pelan saat mendengar teriakan Tiara yang meminta PJ alias Pajak Jadian.

    Andri menoleh ke arah si gadis yang duduk di sebelahnya. "Oh, iya, hampir aja gue lupa. Kenalin juga dia cewek yang temenin gue di sini."

    "Hai, nama gue Ayana Reveira Iskandar," sapa Ayana seraya tersenyum kecil.

    "Kak boleh minta tukeran posisi, nggak?"

    "Beruntung banget, Ya Tuhan, bisa deketan sama Kak Andri."

    "Cie ... huruf depan namanya aja samaan. Mungkin jodoh."

    "Yah, aku patah hati."

    "Kak Andri jahat! Oke, mulai sekarang kita putus!"

    Andri berujar bermaksud menghentikan ungkapan-ungkapan kecewaan berbentuk curhatan dari siswi-siswi yang mengaguminya. "Kali ini kita mau bawain lagu Colour dari Hailee Steinfeld ft MNEK. Selamat menikmati."

    Jari Andri bergerak memetik gitar, alat musik yang sedari tadi ia pegang.

Before you came into my life, everything was black and white
Now all I see is colour
Like a rainbow in the sky
So, tell me your love will never fade
That I won't see no clouds of grey
'Cause I don't want another
You bring colour to my life, baby

FLASHBACK [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang