“Berapa tahun berlalu pun tidak akan membuat semuanya berubah semudah membalikkan telapak tangan. Karena pada nyatanya, mereka tidak akan pernah terpisahkan walau oleh kematian sekalipun.”
*****
Ayana merasakan hal yang janggal di diri Tiara belakangan ini. Temannya itu tak lagi mengembangkan senyum secerah matahari. Lebih sering murung, ditanya A malah dijawab Z, kan jauh. "Ra, lo kenapa? Ada masalah?"
Yang ditanya menoleh lemas. "Rasanya hati gue remuk, Ay," balas Tiara dramatis seraya menyentuh dadanya.
Ayana mendesah kecil. "Siapa yang berani remukin hati lo?"
Tiara tak mengindahkan pertanyaan Ayana. Tidak sanggup menceritakannya langsung. Menyodorkan handphone ber-case si bias.
Ayana meraihnya. Layar handphone Tiara menampilkan room chat-nya dengan seseorang, yang mengaku sebagai doi-nya.
From: Doi Ter-Sarang
Ra, ada yang pengen aku bicarain sama kamu.To: Doi Ter-Sarang
Soal apa?From: Doi Ter-Sarang
Hubungan kita.To: Doi Ter-Sarang
Hubungan kita?From: Doi Ter-Sarang
Iya, hubungan kita.
Lebih baik kita udahan aja.To: Doi Ter-Sarang
Udahan? Maksud kamu apa, Dam?From: Doi Ter-Sarang
Gue capek kayak gini terus.To: Doi Ter-Sarang
Kenapa ... tiba-tiba?
Aku punya salah sama kamu? Kalau iya, aku minta maaf.
Kita bisa bicarain ini baik-baik.From: Doi Ter-Sarang
Nggak ada yang perlu dibicarain.
Lo gak salah. Gue yang salah. Karena bikin lo berharap.
Sorry, Ra.To: Doi Ter-Sarang
Jadi … maksud kamu … kamu gak punya rasa sedikit pun ke aku gitu?From: Doi Ter-Sarang
Sorry, Ra. Sejak awal gue ambil keputusan yang salah.
Maaf bikin lo berharap lebih ke gue.To: Doi Ter-Sarang
Tapi, Dam kenapa harus sekarang?
Kenapa baru sekarang kamu bilang gak ngerasa apa-apa ke aku? Di saat hati aku udah jatuh karena perhatian kecil kamu.To: Doi Ter-Sarang
Aku udah nurutin kemauan kamu buat pura-pura kita nggak ada apa-apa. Tapi ... apa kamu bilang? Kita udahan aja?From: Doi Ter-Sarang
Sorry, Ra. Gue salah.
Kalau gitu, gue anggap kita sepakat buat udahan.
Maaf kalau selama ini gue terlalu bikin lo baper.To: Doi Ter-Sarang
Nggak! Aku nggak mau!
Aku nggak mau kita udahan gitu aja!To: Doi Ter-Sarang
Adam! Kamu gak bisa giniin aku!To: Doi Ter-Sarang
Aku kira kamu tulus ke aku. Tapi kamu sama aja kayak cowok berengsek di luar sana!
Aku kecewa sama kamu, Adam Dhiafakri Pradipta.Ayana dibuat membisu dengan isi percakapan Tiara bersama Wildan—doi palsu Tiara. Andai Ayana tidak memaksa lelaki itu mengaku secepatnya, Tiara pasti tengah berseri-seri menerima balasan dari lelaki yang di sukainya tersebut. Tapi … Ayana tidak bisa membiarkan orang lain menipu temannya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
FLASHBACK [COMPLETED]
Ficção Adolescente[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] Bertemu dengan si pembawa hadiah menuntunnya masuk kembali ke lingkaran tak berujung. Yang menariknya ke dalam perasaan bernamakan penyesalan. Entah sampai kapan dia harus terjebak bersama kenangan masa lalunya. Yang membawa...