[CHAPTER 12] Let's Be Friend

239 229 116
                                    

“Setidaknya dengan status pertemanan itu dapat membuat keduanya kembali lagi seperti dahulu kala.”

*****

    "Di Cafe, gue lihat Lily. Dan kayaknya dia lagi nunggu seseorang, deh. Gak lama ada cowok yang nyamperin dia. Lo tahu siapa cowoknya? Adam, Ay! Adam Dhiafakri Pradipta!"

    "Woah, gila! Kalau gue gak lupa diri, udah gue hancurin tuh mukanya si Lily! Yah, mereka sih cuma ngobrol biasa, deh, kayaknya. Abisnya gue gak bisa dekat-dekat. Nanti malah ketahuan, kan nggak banget!"

    "Udah gitu, Adam pergi. Gue sempet lihat si Lily itu pegang tangannya doi gue! Terus gak lama Lily nangis."

    "Nangis? Nangis kenapa?" tanya Ayana yang sedari tadi diam mendengarkan cerita Tiara mengenai Pertemuan Rahasia Lily dan Adam”, Tiara memberi judul sebelum bercerita panjang lebar.

    Tiara mengangkat bahu tak peduli. "Gue gak tahu, lah, Ay. Kan gue bukan Adam," candanya.

    Ly, kamu kenapa nangis? Apa yang Adam lakukan sama kamu? gelisah Ayana dalam hati. Kepalanya kini di penuhi berbagai tanda tanya.

    Tiara bertanya melihat temannya terdiam, "Ayana, are you okay?"

    Ayana mengangguk singkat.

    Tiara memperhatikan Ayana yang terlihat gelisah di tempat duduknya. Jadi, Tiara memutuskan untuk kembali bertanya. "Ayana, seriously? Are you okay?"

    Ayana menolehkan kepala. "Yeah, of course, Tiara. I'm okay."

    "Beneran?" tanya Tiara, lagi.

    "Iya, Tiara."

    "Terus apa yang lo pikirin?"

    Alasan kenapa mereka ketemuan, jujur Ayana dalam batinnya. "Cuma kasihan aja sama teman sebangku gue ini." Ia merangkul bahu Tiara. Ayana akui dirinya cukup andal dalam menyembunyikan perasaannya dari orang lain. Namun entah kenapa itu tak berlaku kala ia berhadapan dengan Adam.

    Tiara tertawa pelan paham ke mana arah pembicaraan mereka. "Astaga, Ayana. I'm fine! Really! Gue udah gak perlu tuh sedih lagi," jelas Tiara sambil mengukir senyum manis.

    "Kenapa gitu?" tanya Ayana, sebelah alisnya terangkat.

    "Karena secara gak langsung doi gue itu nolak si Lily. Dan semalam pas gue lihat dia nangis, rasanya tuh, duh, yang jelas gue bahagia. Sangat-sangat bahagia," cerita Tiara menggebu.

    Ayana bangkit dari duduknya.

    "Mau ke mana?"

    "Perpus," balas Ayana tanpa menolehkan kepala ke arah Tiara.

    "Dia kenapa, sih?" gumam Tiara. "Apa Tante Nada kambuh lagi, ya?" Biasanya jika Ayana ke perpustakaan ada kemungkinan kalau sang Mama kambuh.

*****

    Gadis itu kini berada di perpustakaan. Mencari seseorang yang akan ia tanyai kebenaran mengenai cerita Tiara semalam, yang tiba-tiba muncul di kamarnya, entah bagaimana. Karena ia tahu, ini bukanlah masalah biasa. Jika mereka berbicara dua mata dan tanpa ada yang mengetahuinya, maka masalah tersebut ada sangkut pautnya dengan dirinya.

    Ayana segera menarik lengan seorang lelaki yang berdiri bersandar ke rak. Di tangannya tersimpan buku yang tengah ia baca. Ayana membawa lelaki itu ke bagian rak buku yang di isi deretan buku ensiklopedia—rak yang jarang dan hampir tak tersentuh.

FLASHBACK [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang