Sore itu, Jevier menjemput Jeno di sekolahnya. Jeno hanya berdua di mobil bersama kakaknya itu. Namun, Jeno tampak bingung ketika kakaknya sepertinya tidak mengantarnya ke mansion. Kenapa jalan yang mereka lewati sepertinya bukan arah menuju mansion.
"Kak, kita mau ke mana? Ini kan bukan arah ke mansion?", ucap Jeno.
"Bisa diem ngga sih! Berisik banget dari tadi", ucap Jevier membuat Jeno akhirnya mau tidak mau langsung diam. Ia tidak mau merusak mood kakaknya lagi dan berakhir mereka akan berjauhan lagi seperti kemarin.
Tapi, ke mana kakaknya itu akan membawanya? Kenapa jalannya terasa begitu asing? Banyak pohon-pohon dan jauh dari pemukiman. Sepi sekali.
Setelah cukup jauh mereka dalam perjalanan, akhirnya Jevier menghentikan mobilnya. Mereka berhenti di depan sebuah rumah tua yang sepertinya sudah lama tidak terpakai. Jeno mulai merinding dan perasaannya mulai tidak enak. Apa yang akan kakaknya lakukan di sini? Kenapa kakaknya mengajaknya kemari? Berbagai pikiran negatif mulai menghantuinya."Turun!", ucap Jevier dingin.
"Tur..turun, kak? Di sini?", ucap Jeno ragu-ragu.
"Banyak omong banget sih! Disuruh turun ya turun! Lu ngerti ngga, sih?!", ucap Jevier.
"I..iya, kak", ucap Jeno lalu turun dari mobil.
"Mana hp lu?", tanya Jevier.
"Hah? Buat apa kak?", tanya Jeno.
"Udah, mana siniin hp lu", ucap Jevier.
"Ada di tas", ucap Jeno.
Jevier lalu mengambil ponsel milik Jeno lalu ia menghancurkan ponsel milik adiknya itu dan membuangnya ke sembarang tempat.
"Loh, kenapa hp aku dihancurin?!", ucap Jeno.
"Singkirin tas lu", ucap Jevier.
"Kak Jev mau apa?", ucap Jeno. Dadanya mulai berdetak tak karuan kala kakaknya itu mendekatinya. Ia takut sesuatu hal buruk akan terjadi padanya.
"Udah ngga usah banyak tanya! Gua bilang singkirin tas lu!", ucap Jevier.
Jeno akhirnya menuruti kakaknya untuk melepas tas sekolahnya. Ia meletakkan tasnya di dalam mobil.
"Ikut gua!", ucap Jevier sambil menarik tangan Jeno kasar.
"Kak, kak Jev mau ngapain? Kenapa ajak Jeno ke tempat serem kayak gini?", tanya Jeno.
Setelah sampai di dalam rumah tua itu, Jevier langsung mendorong Jeno hingga adiknya itu terjatuh.
"Awsh!", ucap Jeno.
"Cemen banget lu jadi cowok! Baru gua ajak ke tempat kayak gini aja lu udah takut", ucap Jevier.
"Kak Jev sebenernya mau apa? Ayo pulang, kak. Aku ngga mau di sini", ucap Jeno.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Little Angel✓
Teen FictionDILARANG PLAGIAT!!! ❌ (𝐿𝐸𝑁𝐺𝐾𝐴𝑃 !!) "Daddy emang punya segalanya, semuanya Daddy bisa beli. Tapi apa Daddy bisa beli apa yang aku butuhin? Aku ngga butuh mobil mewah keluaran terbaru, aku ngga butuh kapal pesiar, aku ngga butuh itu semua!". ...