Kesedihan Jeno

1.5K 140 53
                                    

Malam itu, Jevano benar-benar sedang merasa sedih dan kecewa. Ia keluar dari pintu lift dan menuju ke kamarnya.
Ia mengunci pintu kamarnya lalu ia melajukan kursi rodanya pelan ke arah meja belajarnya. Ia memegang dadanya menahan sakit yang menghujam dadanya. Namun, ia sengaja  menahannya tanpa meminum obatnya yang biasa ia minum di saat ia kambuh begini. Ia mengambil bingkai foto di atas meja belajarnya memperhatikan bingkai foto itu dengan wajah sayunya. Foto yang ada di bingkai itu adalah foto Tiffany. Ia menangis melihat foto mommy-nya.

"Mom, daddy sekarang udah ngga sayang lagi sama Jeno. Daddy udah berani tampar Jeno tadi. Daddy bilang udah capek urus Jeno. Mom, kenapa mommy sama daddy harus cerai? Jeno kira semuanya akan kembali kayak dulu. Tapi ternyata Jeno salah. Apa udah ngga bisa lagi diperbaiki, mom? Aku mau ikut mommy aja. Aku ngga mau ikut daddy. Daddy tega pisahin Jeno sama mommy, berarti daddy ngga sayang lagi kan sama Jeno? Jeno ngga mau di sini, mom", ucap Jeno sambil menangis.

Kenyataan tentang keluarganya yang kini hancur berantakan, membuatnya sulit untuk menerimanya. Ia tidak mengerti, kehangatan yang biasa ia terima dari keluarganya yang menyayanginya kini sudah tidak lagi ia rasakan. Yang ada hanyalah pertengkaran dan ketidak tentraman.

Jeno membuka mulutnya lebar-lebar mencari udara di sekitarnya. Ia merasa dadanya terasa sangat sakit. Ia mengatur nafasnya sendiri tanpa meminta bantuan pada keluarganya seperti yang biasa ia lakukan jika jantungnya nakal. Ia lalu pergi menuju kamar mandi. Ia turun dari kursi rodanya dan masuk ke dalam kamar mandi.

Di dalam kamar mandinya, Jeno mengunci pintu kamar mandinya. Ia lalu menuju ke arah cermin kamar mandinya dan melihat dirinya sendiri di cermin itu. Ia melihat wajahnya yang pucat dengan dipenuhi air mata. Ia membenci dirinya sendiri. Ia benci dirinya yang terlahir dengan jantung sialan seperti ini. Ia benci takdirnya. Ia benci kenapa harus seperti ini jalan kehidupannya. Tidak bisakah Tuhan memberinya kebahagiaan? Kenapa hanya kesakitan yang selalu ia rasakan? Kenapa semua ini terjadi padanya? Apa sesulit itu Tuhan mengabulkan do'anya? Kenapa Tuhan terus memberinya kesedihan yang tak berkesudahan.

Jeno lalu menghancurkan cermin yang ada di depannya itu dengan tangan kanannya yang terkepal erat.

Prangg!!!

Cermin itu pun pecah hingga membuat tangan Jeno terluka dan berdarah. Perih di tangannya tak sebanding dengan rasa perih yang ada di hatinya. Kaca itu pecah menggambarkan hatinya yang hancur.

Jeno lalu beranjak menuju bath up. Ia duduk di dalam bath up itu dan menyalakan airnya yang dingin. Ia membiarkan air itu mengucur deras membasahi tubuhnya. Ia menangis di sana. Suara tangisannya begitu pilu membuat siapa saja juga ingin menangis mendengarnya. Ia seperti ingin menyalurkan rasa sedihnya. Sakit sekali rasanya. Baru kali ini ia merasa benar-benar sedih mendengar kenyataan bahwa sebentar lagi kedua orang tuanya akan berpisah. Ia tidak ingin kehilangan kasih sayang mereka. Ia tidak ingin kehilangan mommy-nya untuk waktu yang lama. Kenapa daddy-nya tidak mengerti keinginannya? Ia hanya ingin bersama mommy-nya. Ia hanya ingin keluarganya kembali utuh seperti dulu. Kenapa daddy-nya malah membuatnya hancur berantakan.

"Hiks.. hiks.. mom, Jeno ngga sanggup jauh dari mommy.. hiks.. biarin Jeno ikut mommy.. hiks.. Jeno mohon.. hiks", ucap Jeno sambil menangis.

•••
Di ruang makan, terlihat Danish dan Devian tengah berdebat.

"Dad, Dev ngga suka daddy bentak Jeno kayak tadi apalagi sampe kasarin dia! Juan udah sering bilang sama Dev kalo Jeno ngga boleh sampe tertekan atau banyak pikiran, tapi daddy malah bikin dia tertekan kayak gini! Daddy apaan sih malah cerai sama mommy Tiffany! Harusnya daddy jemput mommy buat pulang ke sini! Bukan malah cerai-in mommy!", ucap Devian.

"Ini itu urusan orang tua, Dev! Kamu ngga usah ikut campur urusan daddy sama mommy!", ucap Danish.

"Gimana Dev bisa diam aja dan ngga ikut campur, sedangkan Dev tahu orang tua Dev mau cerai! Dev itu anak pertama! Dev kakak di sini! Gimana Dev sebagai seorang kakak diem aja lihat adeknya sedih karena orang tuanya bakal pisah! Apa salah mommy?! Apa alasan daddy cerai sama mommy?! Apa itu karena Jevier?! Daddy cerai sama mommy Tiffany itu karena Jevier, kan?!", ucap Devian.

The Little Angel✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang