Baikan?

1.3K 143 94
                                    

Malam harinya, Jeno masih saja menangisi sepedanya yang rusak. Ia kini berada di balkon kamarnya. Tempat favoritnya ketika ia merasa sedih. Ia benar-benar sedih. Kenapa kakaknya tega melakukan itu padanya. Padahal, awalnya dia sudah berniat baik ingin mengantar sarapan untuk kakaknya. Bukankah dia itu adik yang perhatian? Tapi kenapa kakaknya tega merusak sepedanya. Ia tahu dirinya memang bersalah sudah merusak laptop kakaknya. Tapi dia kan tidak sengaja melakukan itu. Kenapa kakaknya malah melampiaskan amarahnya pada sepedanya.

"Jeno, sudah jangan nangis terus. Sepedanya kan lagi dibenerin di tukang servis. Besok pasti jadi lagi, kok", ucap Tiffany menghibur.

"Tapi itu sepeda baru Jeno yang dikasih daddy, mom. Jeno bahkan begitu menjaganya biar sepedanya jangan sampai lecet. Tapi sekarang sepedanya malah rusak. Itu kan daddy yang kasih buat Jeno. Daddy pasti marah kalo tahu sepedanya sekarang rusak", ucap Jeno.

"Tidak, sayang. Daddy ngga bakal marah, kok. Jeno tenang saja. Jangan nangis lagi. Percaya sama mommy", ucap Tiffany.

"Jeno harus bilang apa sama daddy, mom. Kalo daddy pulang sepedanya belum jadi gimana?", ucap Jeno.

"Pasti sudah jadi, kok. Lagi pula daddy kan ngga pernah marahin Jeno. Jeno kan anak kesayangan daddy. Daddy bahkan bisa belikan sepeda lebih banyak lagi kalau Jeno mau", ucap Tiffany.

"Tapi daddy pasti kecewa karena Jeno ngga bisa jaga pemberian dari daddy. Nanti Jeno disangka ngga menghargai pemberian daddy, mom", ucap Jeno.

"Tapi kan bukan Jeno yang merusaknya. Itu bukan salah Jeno", ucap Tiffany.

"Kalau aja tadi pagi Jeno ngga rusakin laptop kak Jev pasti sepeda Jeno juga ngga akan rusak kaya sekarang. Jeno yang ceroboh, mommy. Jeno yang nakal. Kak Jev pasti makin benci Jeno sekarang. Padahal, Jeno udah berusaha pengen baikan lagi sama kak Jev, tapi malah Jeno tambah bikin kak Jev marah. Gimana kalo kak Jev ngga mau maafin Jeno, mom? Jeno ngga mau musuhan lama-lama sama kakak", ucap Jeno.

"Engga, sayang. Jeno ngga nakal, kok. Jeno ngga salah. Jangan terus menyalahkan diri sendiri. Jeno itu ngga sengaja, itu artinya Jeno ngga salah. Kak Jev pasti maafin Jeno", ucap Tiffany meyakinkan putranya.

"Sudah, sekarang Jeno tidur, ya? Istirahat. Sudah malam. Besok kan Jeno masuk sekolah", ucap Tiffany.

"Tapi Jeno mau ditemani tidurnya malam ini, mom", ucap Jeno.

"Iya, mommy tidur di kamar Jeno malam ini, ya? Mommy sudah bawa susu coklat buat Jeno. Di minum dulu habis itu tidur ya, sayang", ucap Tiffany.

"Tapi tangan Jeno sakit, mom", ucap Jeno menunjuk pergelangan tangannya yang kini sudah diperban.

"Iya, sinih mommy tiup biar ngga sakit lagi. Nanti sakitnya hilang kalau Jeno bawa tidur", ucap Tiffany.

Setelah Jeno meminum susunya, ia lalu tertidur lelap dengan suara sesenggukan karena terlalu lama menangis.

Tiffany lalu menghubungi suaminya terkait masalah pagi tadi.

"Malam, sayang? Ada apa menelfon? Apa kamu kangen aku? Belum juga genap sehari aku tinggal", ucap Danish dari seberang telepon.

"Mas, aku telfon kamu karena aku pengen cerita sesuatu sama kamu", ucap Tiffany.

"Kamu mau cerita apa, sayang? Apa ada masalah di mansion?", ucap Danish.

"Iya, ada", ucap Tiffany.

Lalu Tiffany mengirimkan foto tangan Jeno yang sudah terbalut perban karena terkena pecahan tadi pagi pada Danish.

"Tiffany, ada apa?! Kenapa tangan Jeno sampai diperban?! Dia terluka?", tanya Danish serius.

"Hm. Jeno tadi pagi anterin sarapan ke kamar Jevier. Tapi Jevier sedang kerjain tugasnya. Terus Jeno malah tumpahin susu yang dia bawa sampai kena laptop Jevier. Jevier marah sama Jeno karena laptopnya dirusak. Apalagi tugasnya yang sedang ia kerjakan hampir selesai harus hancur karena ulah Jeno. Tapi Jeno tidak sengaja menumpahkannya, mas. Setelah itu Jevier pecahin piring berisi sarapan yang Jeno bawakan untuk dia. Terus dia dorong Jeno sampai Jeno jatuh kena pecahan piring yang jatuh tadi. Ngga cuma itu mas, Jevier juga rusakin sepeda Jeno yang kamu baru belikan belum lama ini. Jeno sedih banget sepedanya dirusak, mas. Dia baru aja berhenti nangis setelah tertidur. Mas, apa menurut kamu ini adil buat Jeno? Dia selalu bersikap baik sama anak-anak kamu mas. Tapi kenapa Jevier sekarang selalu aja bikin Jeno sedih. Maaf mas, tapi aku sakit lihat anak aku digituin. Wajar kan kalau aku marah? Aku ngga pernah marahin apalagi bentak Jevier, aku ngga pernah pukul dia, tapi dia pukul anak aku mas! Aku pikir untuk yang kemarin itu sudah pertama dan terakhir kalinya. Tapi ternyata dia masih mengulanginya. Aku harus gimana, mas? Apa aku masih belum cukup jadi ibu sambung yang baik buat anak kamu?", ucap Tiffany.

"Tiffany, maafkan Jevier. Aku sudah bicara dengan dia kemarin untuk tidak berani macam-macam lagi sama Jeno tapi anak itu ternyata masih saja mengulanginya. Aku benar-benar minta maaf. Kamu sudah menjadi ibu yang baik untuk anak-anak aku, Tiffany. Kamu sudah mengurusnya dengan baik. Aku sangat berterimakasih sama kamu. Tapi tolong, jangan hilangkan rasa sayang kamu untuk Jevier. Bagaimanapun dia sudah menjadi anak kamu juga kan sekarang?", ucap Danish.

"Mas, aku selalu maafkan dia. Tapi apa dia pernah minta maaf untuk apa yang dia lakukan ke Jeno? Aku masih menyayanginya sampai sekarang. Aku yang mengurusnya sedari dia masih bayi. Tentu aku sudah menyayangi dia seperti anakku sendiri. Aku hanya ingin dia mengerti, kalau aku memang tulus mencintai dan menyayangi dia sebagai seorang ibu. Meski bukan aku yang melahirkannya, tapi aku sudah menyayanginya layaknya seorang ibu yang menyayangi anaknya", ucap Tiffany sambil menangis.

"Jangan menangis, sayang. Aku akan secepatnya pulang", ucap Danish.

"Tapi mas kamu kan baru aja berangkat tadi pagi", ucap Tiffany.

"Tidak apa-apa, Tiffany. Biar Dev yang menyelesaikan tugasku di sini. Aku akan luruskan masalah yang ada di mansion. Keluarga lebih penting daripada pekerjaanku, Tiffany. Aku akan bicara pada Jevier", ucap Danish.

"Tapi, aku minta tolong mas. Jangan kamu marahin dia apalagi pukul dia. Nanti dia salah paham dan malah semakin membenciku dan juga Jeno", ucap Tiffany.

"Iya, aku mengerti. Kamu tenang saja biarkan aku yang menyelesaikannya", ucap Danish.

"Makasih, mas", ucap Tiffany lalu menutup telfonnya.

Tok..tok..tok

"Siapa?", tanya Tiffany.

"Ini saya Johnny, nyonya", sahut Johnny dari luar kamar Jeno.

"Tunggu di situ sebentar", ucap Tiffany.

Tiffany lalu menghapus air matanya dengan kasar, lalu ia beranjak membuka pintu kamar Jeno.

"Ada apa, Johnny?", tanya Tiffany.

"Laptop baru yang nyonya pesan untuk tuan muda Jevier sudah sampai, nyonya", ucap Johnny menyerahkan laptop itu pada Tiffany.

"Baiklah, terimakasih. Tolong kamu antar ke kamar Jevier, ya?", ucap Tiffany.

"Baik, nyonya", ucap Johnny.

•••
Keesokan harinya, Jeno baru saja keluar dari kelasnya. Namun, dia tidak melihat Johnny ada di depan kelasnya. Di mana kak Johnny? Ia berjalan menuju ke halte depan sekolahnya. Siapa tahu Johnny menunggunya di sana. Saat ia sampai di sana, ternyata Johnny memang tidak ada. Mobilnya juga tidak ada. Tiba-tiba, ada mobil merah berhenti di depannya. Mobil itu adalah milik kakaknya, Jevier. Jevier membuka kaca mobilnya.

"Masuk", ucap Jevier.

"Kakak jemput aku?", tanya Jeno.

"Hm", ucap Jevier.

"Ok", ucap Jeno lalu masuk ke dalam mobil Jevier.

Jevier langsung saja melajukan mobilnya. Jeno senang hari ini kakaknya itu mau menjemputnya. Apa sekarang kakaknya sudah mulai memaafkannya?

"Kak, tumben banget kakak jemput aku hari ini. Aku seneng banget. Makasih ya, kak. Kak Jev udah maafin Jeno yah? Aku tahu, kak Jev pasti ngga akan tega marahan lama sama aku. Ya kan, kak? Maafin Jeno ya kemarin udah rusakin laptop kak Jev. Jeno ngga sengaja, kak", ucap Jeno.

"Ngga usah dibahas", ucap Jevier.

"Hm, iya. Yang penting sekarang kak Jev udah maafin aku. Makasih ya, kak. Kita baikan kan sekarang?", ucap Jeno.

Jeno amat senang sekarang, akhirnya kakaknya itu sudah mulai menerimanya kembali.



























Minggu, 21 Agustus 2022.

Gimana?
Masih mau baca lanjutannya malam ini atau besok aja nih? part selanjutnya bakal ada kejutan buat kalian.

Oh iya, bocoran dikit. Habis ini kayaknya beberapa part ke depan udah mulai makin banyak masalah di mansion. Kira" Jevier beneran berubah ngga, yah? Terus kapan Jeno bakal ketemu mommy Jessie?
Simak terus ceritaku!!!!

Komen & vote yawww !!!!💖

The Little Angel✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang