Terungkap

2.2K 175 18
                                    

Malam itu seorang pemuda mengendarakan mobilnya dengan kecepatan sedang. Ia baru saja pulang dari cafe setelah bertemu dengan wanita yang ternyata berstatus sebagai ibu kandungnya. Sepanjang perjalanan pulang dari cafe menuju mansion ia terus memikirkan ucapan yang baru saja ia dengar dari wanita bernama Jessie itu saat di cafe. Ia sungguh kecewa dengan kenyataan yang baru saja ia ketahui. Kenapa keluarganya merahasiakan masalah sebesar ini dengannya. Apa hanya ia yang tidak tahu sama sekali tentang masalah ini? Apa segitu tidak berartinya dia di mata keluarganya, hingga tega tidak memberi tahunya tentang siapa ibu kandungnya sebenarnya.

"Yang ada di hadapanmu ini, adalah ibu kandung kamu, Jevier",

"Kenapa kamu bertanya begitu? Namamu itu mommy Jessie yang buat. Tentu saja mommy tahu namamu",

"Kalau begitu, kamu bisa tanyakan pada daddy dan kakakmu itu kalau kamu tidak percaya. Kamu dan Devian adalah anak mommy Jessie bukan anak Tiffany",

"Tidak semua orang yang terlihat baik itu baik, Jevier. Dia hanya bersembunyi di balik topeng kebaikannya untuk menutupi keburukan hatinya. Kalau memang Tiffany itu menyayangimu, apa menurutmu dia benar-benar menyayangi kamu setelah bertahun-tahun menutupi semuanya dari kamu dan tega membiarkan kamu tidak tahu siapa sebenarnya ibu kandungmu padahal selama ini ibu kandungmu masih hidup",

"Jevier, apa selama ini kamu tidak merasa Tiffany membedakan kasih sayangnya terhadap kamu dan juga Jeno? Kamu pasti seharusnya merasa. Tiffany perlakukan Jeno lebih istimewa karena Jeno adalah putra kandungnya sedangkan kamu? Kamu hanyalah anak tirinya",

Ia masih memikirkan ucapan mommy-nya. Apa yang dikatakannya memang benar adanya. Ia merasa keluarganya selama ini tidak adil padanya. Selama ini hanya Jeno yang mereka sayang. Semua orang menyayangi Jeno, tapi dia? Dia hanya anak tiri yang dianggap tidak penting yang diperlakukan layaknya orang bodoh yang tidak tahu apa-apa.

Sesampainya di mansion, ia memarkirkan mobilnya lalu segera turun dari mobil menuju ke dalam mansion. Ia mendengar suara bisik-bisik di dalam mansion. Ia juga heran kenapa para bodyguard yang biasa membukakan pintu untuknya setiap kali akan masuk ke dalam mansion hanya diam saja bahkan tidak menyapanya seperti biasa. Namun, ia mengabaikannya dan langsung membuka pintu itu dengan tangannya sendiri. Ketika ia buka pintu utama mansion, terlihat seluruh keluarganya itu sudah berada di mansion menyambutnya pulang. Dan apa ini? Kue ulang tahun? Dia hari ini ulang tahun?! Dia hampir lupa kalau dirinya berulang tahun hari ini.

"Surprise!!!!!!!!!", ucap semuanya.

"Selamat ulang tahun, kak Jev!", ucap Jeno dengan menampilkan senyum bulan sabitnya di depan kakaknya sambil membawa paperbag berisi kado dan kue ulang tahun di tangannya.

Brukkk!

Kue ulang tahunnya hancur berserakan di lantai. Ia telah sengaja menjatuhkannya.

"Jevier! Apa yang kamu lakukan?! Kenapa kamu menghancurkannya?!", ucap Danish.

"Yah, kuenya rusak. Kak Jev ngga suka yah sama kuenya? Kenapa dijatuhin? Maaf kak, kalau kuenya jelek. Tapi itu Jeno loh yang bikin sama mommy", ucap Jeno sedih.

"Ngga usah sok polos deh lu! Lu pasti tahu semuanya, kan?!", ucap Jevier lalu mendorong Jeno hingga terjatuh mengenai kue ulang tahunnya yang hancur.

"Jevier! Apa kamu sadar dengan apa yang telah kamu lakukan?!", ucap Devian.

"Jeno! Sayang, kamu ngga pa-pa? Sinih mommy bantu berdiri", ucap Tiffany.

Danish yang melihat putranya itu terjatuh segera membantunya berdiri dan membersihkan krim kue yang menempel di tangan, muka, dan baju yang dikenakan Jeno.

The Little Angel✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang