Danish dan Devian telah sampai di lokasi yang telah di kirimkan oleh Joshua. Danish memarkirkan mobilnya di depan gedung itu. Setelah itu, mereka keluar dari mobil itu dan langsung masuk ke dalam gedung. Mereka berlari menaiki tangga sambil berjaga-jaga jika ada musuh yang tiba-tiba menyerang. Dan benar saja, saat mereka sudah sampai di pertengahan tangga, ada beberapa musuh yang menyerang mereka.
Namun, mereka langsung melawan musuh itu dengan cepat dan melempar tubuh mereka dari atas tangga. Setelah itu, mereka berlari lagi mencari tempat di mana Joshua berada. Tidak mudah untuk sampai ke ruang itu, karena banyak sekali musuh yang harus mereka hadapi sebelum mereka memasuki ruangan itu. Hingga, setelah mereka sampai di lantai ke 7 gedung, mereka mendengar suara tangisan perempuan dari salah satu ruangan di lantai gedung itu. Mereka lalu mendekat ke ruangan itu.Saat mereka membukanya, mereka terkejut melihat Jessie sedang menangis sambil memeluk tubuh Juna yang berlumuran darah dari belakang punggungnya.
"Juna!", ucap Danish dan Devian.
Jessie lalu menatap mereka dengan tatapan tajamnya.
"Mau apa kalian ke sini?! Hiks.. pergi! Putraku pergi meninggalkanku.. hiks.. Juna..", ucap Jessie.
"Juna! Mommy apakan Juna, mah?! Apa yang terjadi?!", ucap Devian mendekati Juna dan Jessie.
"Ini semua gara-gara Jeno! Dia yang udah bunuh Juna!", ucap Jessie.
"Tidak! Ngga usah ngarang cerita, Jessie! Putraku ngga mungkin bunuh kakaknya sendiri! Putraku bukan pembunuh!", ucap Danish.
"Tapi kamu lihat kan sekarang?! Juna mati dan itu karena putramu!", ucap Jessie.
"Engga! Ngga mungkin, mom! Juna! Juna bangun, dek! Ini kak Dev!", ucap Devian sambil menepuk pipi Juna.
Devian lalu memeriksa denyut nadi Juna, dan ia lega karena ia masih merasakannya. Berarti adiknya itu masih hidup.
"Juna masih hidup! Aku akan panggil ambulance untuk bawa Juna ke rumah sakit!", ucap Devian lalu segera menghubungi ambulance.
"Apa? Juna masih hidup?! Kamu ngga bohong kan, Dev?!", ucap Jessie.
"Juna emang masih hidup, mom! Dan mommy malah bunuh Jeno?! Sekarang di mana Jeno, mom?! Kasih tahu Dev di mana Jeno?!", bentak Devian.
Danish ikut lega mendengar bahwa Juna masih hidup, tapi bagaimana dengan putra bungsunya? Di mana dia? Apa dia benar-benar sudah pergi meninggalkannya?!
"Di mana putraku, Jessie?! Di mana dia?! Kamu apakan putraku?!", ucap Danish.
"Aku sudah membunuhnya! Putramu sudah mati! Aku sudah bersumpah untuk membunuhnya, kan?! Itu karena kamu selalu abaikan aku, Danish! Aku sudah peringatkan dari lama tapi kamu ngga pernah peduli dengan ancamanku! Dan sekarang aku sudah buktikan ucapanku, kan?! Aku sudah berhasil membunuh putra kesayanganmu, Danish!", ucap Jessie.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Little Angel✓
Teen FictionDILARANG PLAGIAT!!! ❌ (𝐿𝐸𝑁𝐺𝐾𝐴𝑃 !!) "Daddy emang punya segalanya, semuanya Daddy bisa beli. Tapi apa Daddy bisa beli apa yang aku butuhin? Aku ngga butuh mobil mewah keluaran terbaru, aku ngga butuh kapal pesiar, aku ngga butuh itu semua!". ...