Janji Jevier

1.3K 138 59
                                    

Waktu sudah menunjukkan pukul 20.46 malam. Jeno sedang belajar di kamarnya. Tiba-tiba, ada suara ketukan pintu dari luar kamarnya.

"Ya! Masuk aja!", ucap Jeno masih sibuk mengerjakan tugas sekolahnya.

Pintu kamar Jeno terbuka, menampilkan Danish yang membawa susu coklat, air putih, dan biskuit gandum di atas nampan. Ada juga botol kecil berisi pil-pil pahit yang harus di minum Jeno sebelum tidur.

"Lagi apa, dek? Ada PR?", ucap Danish.

"Iya", ucap Jeno masih sibuk dengan PR-nya.

"Masih banyak ngga? Mau daddy bantuin?", ucap Danish.

"Sebenernya kalo tangan aku ngga sakit ngga bakal aku lama nulisnya kayak gini", ucap Jeno.

"Makannya ngga usah pukul-pukul kaca jadi sakit kan tangannya?", ucap Danish.

"Hm", ucap Jeno.

"Aku pukul kaca kan karena emosi sama daddy! Daddy gimana sih!", ucap Jeno dalam hati

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku pukul kaca kan karena emosi sama daddy! Daddy gimana sih!", ucap Jeno dalam hati.

"Jangan kemaleman kerjain tugasnya. Sinih daddy tulisin aja, nanti tangannya tambah sakit. Ngga usah takut ditanya gurunya tulisannya beda, nanti daddy yang bilang ke guru yang ngajar mapel ini", ucap Danish.

"Ngga usah, tulisan daddy jelek", ucap Jeno.

"Yang penting kan cepet selesai dan bisa dibaca", ucap Danish.

"Ya tapi kan ngga nyaman kalo baca tulisannya ngga rapih", ucap Jeno.

"Ya sudah, selesai-in dulu tugasnya. Daddy tungguin", ucap Danish.

Jeno lalu melanjutkan kegiatan menulisnya hingga selesai.

"Udah, dad", ucap Jeno.

"Coba lihat! Kamu sambil minum susunya, dek. Daddy mau lihat PR kamu dulu", ucap Danish.

Jeno lalu menyodorkan PR-nya itu pada daddy-nya. Danish lalu mengecek tugas sekolah putranya dengan teliti. Sedangkan Jeno asik meminum susunya.

"Bener kan jawabannya, dad?", ucap Jeno.

"Iya bener, kok. Anak daddy kan memang pintar", ucap Danish sambil tersenyum dan mengelus rambut kepala Jeno.

"Tadi pagi kamu kenapa masuk sekolah? Kamu kan masih sakit", ucap Danish.

"Aku bosen di mansion sendirian. Mending aku berangkat ketemu sama temen-temen aku", ucap Jeno.

"Terus kenapa ngga sarapan dulu? Sakit ngga perutnya tadi?", ucap Danish.

"Engga, kok. Aku udah makan pake bubur yang daddy pesenin. Lain kali jangan bubur terus dong, dad. Aku bosen", ucap Jeno.

"Kenapa anak daddy ini banyak protes sekali? Padahal sudah tahu kenapa harus makan bubur", ucap Danish.

The Little Angel✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang