Chapter 29 - Kamu

61.7K 4.6K 155
                                        

Saran aku mending kalian skip aja deh chapter ini, soalnya aku takut ngecewain kalian hiks takut tidak sesuai harapan hiks, jadi aku minta maaf ya tidak bisa memenuhi ekspetasi kalian.
.
.
.
.
.
Aku gabakal maksa, jadi seikhlasnya kalian aja kalau emang mau follow akun aku, vote sama komentar di cerita ini:)
.
.
.
.
.

***

"Dimana Chayyara?" tanya Armor kepada para pelayan.

Salah satu pelayan wanita maju dan membungkuk hormat, "Nyonya tadi memberitahu Esty, kalau nyonya sedang berada di ruang private cinema, Tuan." Pelayan yang bernama Esty itu kembali pada posisi awalnya.

Armor mengangguk, lalu melangkahkan kakinya memasuki mansion, ia berjalan memasuki lift menuju lantai tiga, dimana terdapat ruang private cinema yang memang di khususkannya sebagai tempat menonton film.

Armor membuka pintu ruangan itu pelan, pria itu menajamkan pendengarannya saat terdengar suara desahan seseorang di lorong ruangan. Apa yang dilakukan istri kecilnya itu? Pikir Armor.

Armor harus berjalan beberapa langkah lagi untuk melewati lorong. Langkah Armor terhenti saat melihat layar lebar yang berjarak sekitar tiga meter dari tempat ia berdiri tengah menunjukan adegan yang dapat membangkitkan hasrat manusia. Armor mengalihkan pandangannya ke arah sosok yang akhir-akhir ini memenuhi isi pikirannya. Ya. Siapa lagi jika bukan Chayyara? Perempuan itu kini tengah menutup telinganya, ekspresinya terlihat lucu dengan mata yang melebar karena adegan panas tersuguh di depannya.

Armor memejamkan matanya, ia tersenyum miring, lalu tertawa dalam hati. Armor memang suka menonton film, terlebih jika banyak adegan seperti ini, lagian untuk seorang pria matang sepertinya hal itu memang wajar kan?

Tapi sekarang, Armor tidak menyangka jika Chayyara akan menonton salah satu koleksi filmnya, membuatnya geleng-geleng kepala.

Armor berdehem keras, matanya bertemu dengan tatapan mata Chayyara yang menatapnya dengan sorot terkejut.

"Kak Armor... " lirih Chayyara.

Armor berjalan perlahan ke arah cuddle movie theatre, dimana terlihat seperti tempat tidur namun dikhususkan untuk penikmat film. Terlihat Chayyara tengah berbaring di sana.

"Menikmati adegannya hm?" ujar Armor terdengar serak. Chayyara masih setia melebarkan matanya, terlebih saat Armor melepas jasnya dan melemparnya ke sembarang arah, Armor menggulung lengan kemejanya ke atas, melepas dasinya yang terasa mencekik, ia juga membuka satu-per satu kancing kemejanya, membuat Chayyara meneguk ludahnya.

Chayyara sudah tertangkap basah oleh suaminya itu yang tengah menonton film dewasa. Tetapi jangan salahkan dirinya, sebab Chayyara juga tidak tahu jika akhirnya akan banyak adegan panas di dalam film yang di tontonnya. Chayyara menontonnya karena merasa tertarik dengan sinopsisnya, dan memutuskan untuk menonton film itu.

Armor tersenyum miring, "Kamu belum cukup umur untuk melihat adegan seperti itu, Chayyara." Armor berujar dengan suara yang terdengar serak, berat dan dalam.

Chayyara mengerjapkan matanya, tatapannya terus mengikuti setiap gerakan Armor. Chayyara merasa panas dingin ketika Armor menatapnya dengan sorot berbeda. Chayyara tidak tahu apa arti tatapan itu, karena setelahnya Armor langsung mengambil posisi di atasnya tanpa menindih perutnya.

Armor mengungkung istri kecilnya itu dengan kedua tangannya yang bertengger di samping kanan dan kiri kepala Chayyara, membuat Chayyara tidak bisa bergerak kemana-mana.

Armor mendekatkan wajahnya, lalu mengecup bibir Chayyara, pria itu bisa merasakan jika tubuh istri kecilnya itu menegang.

"Kenapa menonton film itu hm?" tanya Armor.

ChayyaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang