Ga niat panjat sosial, jadi terserah kalian mau follow atau ngga akun aku, cuman kaya ngerasa seneng aja kalau ada yang follow, vote apalagi comment banyak di cerita aku, kaya dapet semangat yang ga terduga gitu, yang tadinya ga pengen update, jadinya malah pengen update hihi, makasih yaaaa big luv <333
.
.
.
.
Jangan lupa follow, vote dan comment, yang ikhlas yaaaaa, makasih lohh
.
.
.
.***
Saat Chayyara tengah berada di pusat perbelanjaan, tiba-tiba terdengar seseorang yang memanggil namanya.
"Kay? Ini Chayyara kan?"
Chayyara menoleh, matanya terkejut saat melihat Dokter Alita. Dokter Alita adalah dokter kepercayaan Armor saat mereka masih tinggal di Bandung.
"Dokter Alita?"
"Astaga! Apa kabar, Kay? Bagaimana kondisi kandunganmu? Aku dengar kamu pindah ke Jakarta lagi. Tapi kok masih di Bandung?" tanya Alita tersenyum antusias.
"Kondisi Kay baik, baby dalam perut Kay juga baik, Dok. Kay masih di Bandung karena kebetulan sedang ada keperluan di sini... " jawab Chayyara membalas senyuman Alita tak kalah antusiasnya.
Setelah mereka membayar belanjaan mereka, Alita dan Chayyara memutuskan untuk mampir ke kafe terdekat. Sekedar berbincang hangat.
"Perutmu sudah terlihat besar ya, kalau dihitung lagi usia kandunganmu mungkin sudah menginjak tiga bulan lebih ya?"
Chayyara mengangguk seraya tersenyum.
"Setahuku untuk usia kandungan tiga bulan lebih tidak akan sebesar ini." Alita memperhatikan perut Chayyara dengan seksama.
Chayyara tersenyum lembut sambil mengusap perutnya pelan. "Bayinya kembar, Dok."
Alita yang baru saja menyesap coffe latte miliknya itu pun tersedak.
"Dokter Alita tidak apa-apa?" tanya Chayyara dengan raut wajah khawatir. Alita mengangguk, membersihkan mulutnya dengan tisu, lantas menatap Chayyara serius. Alita menggenggam tangan Chayyara.
"Kamu yakin?" tanya Alita memandang wajah Chayyara.
"Maksud Dokter?" tanya Chayyara bingung. Alita menghela nafas berat, mengusap pelan punggung tangan Chayyara. Alita tersenyum sendu.
"Dokter Septi... apa dia sudah memberitahumu sesuatu?"
Chayyara menggelengkan kepalanya, membuat Alita meringis pelan, mulai dari mana dia harus menjelaskannya?
"Jadi begini Kay... mengandung bayi kembar di usia dini itu sangat beresiko tinggi," ujar Alita. "Aku pernah menjelaskan ini kepada Armor, tapi sepertinya dia menyembunyikan fakta ini darimu," lanjutnya.
"Meski begitu, kamu tetap harus tahu apapun yang nantinya akan terjadi pada dirimu Kay." Alita menarik nafasnya dalam-dalam, "Jujur saja, aku marah saat mengetahui kamu hamil di usia enam belas tahun, meski banyak wanita di luar negeri hamil di usia belasan, namun wanita asia sangat berbeda staminanya dengan orang Amerika ataupun Eropa,"
"Kamu masih sangat muda, di usia kamu yang belum matang, dalam masa kehamilanmu bisa sangat beresiko tinggi. Maaf jika aku harus mengatakan ini, tetapi aku tidak ingin mengandalkan keajaiban Tuhan, setidaknya aku harus memberikan prediksi tentang resikonya, mengenai—entah itu bayi yang tidak bisa di selamatkan atau sang ibu yang meninggal di meja operasi karena kondisinya yang semakin lemah,"
"Hal itu sering terjadi dan aku sering melihat kejadian seperti itu."
Chayyara yang mendengar penuturan Alita itu hanya bisa membeku. Matanya berkaca-kaca, memandang Alita dengan sorot terluka. Sementara itu Alita menggenggam kuat tangan Chayyara, berpikir bahwa ia bisa memberikan kekuatan pada perempuan muda di hadapannya ini.
![](https://img.wattpad.com/cover/311019146-288-k666397.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Chayyara
RomanceChayyara, gadis itu harus kehilangan masa remajanya ketika takdir menggariskan Chayyara yang harus menikah dengan pria dingin, kekasih dari kakaknya itu yang sudah menghamilinya. Penasaran dengan kisah selanjutnya? BISA BELI EBOOKNYA LANGSUNG YA, TE...