Chapter 35 - Cemburu

65.2K 5K 345
                                        

Mau curhat sedikit, hari ini adalah hari yang penuh dengan air mata buat aku, terus tadinya aku ga bakal up dulu, cuman liat notif wp ga berhenti bergetar, jadi aku buka, eh ga sengaja bacain komentar kalian yang bikin aku malah pengen up... Jadi aku ngebut ngetik ini dari jam 19.00 pas banget huhu
.
.
.
.
Buat kalian yang pengen ngehibur aku boleh dong vote dan komentar yang banyak, spam juga ga masalah karena gatau harus berapa kali aku bilang, bacain komentar kalian tuh bikin mood aku baikan hiks, terimakasih banyak yaaa buat yang vote dan komentar dichapter kemarin big luv!!!!! <333
.
.
.
.

***

Armor meraba tempat tidur di sampingnya, pria itu langsung terbangun saat menyadari Chayyara tidak ada. Kemana istri kecilnya itu? Armor melihat jam yang terpajang di nakas, waktu menunjukan pukul delapan. Armor mengumpat dalam hati saat menyadari dirinya bangun kesiangan, tidak biasanya ia seperti ini. Ini semua gara-gara dirinya yang tidur lebih awal, lalu bangun ditengah malam hingga membuatnya baru tertidur jam empat pagi dan sekarang ia kesiangan.

Armor mengambil langkahnya ke kamar mandi, setelah selesai dengan urusannya membersihkan diri, Armor berjalan menuruni lift untuk mencari keberadaan Chayyara.

"Enak banget nasi gorengnya! Apalagi makannya sambil lihatin kamu, Beuh! Mantap!" ucap seseorang yang terdengar di telinga Armor.

Pria itu semakin mempercepat langkahnya menuju dapur, telinganya terasa panas saat ia mendengar suara tawa lembut Chayyara dan suara laki-laki yang sudah berani merayu istri kecilnya itu. Sial, beraninya dia. Armor menggeram kesal.

Armor melihat sosok Chayyara tengah berbicara dengan seorang pria yang membelakangi dirinya. Wajah Armor memerah, ia merasa kepanasan, terlebih saat Chayyara tertawa lebar kepada pria itu membuat Armor sangat kesal. Chayyara sangat cantik saat tertawa, dan ia tidak suka jika kecantikan istri kecilnya itu dilihat oleh orang lain selain dirinya.

"Kak Armor?" Chayyara berujar saat menyadari suaminya itu tengah berdiri tak jauh dari pantry dapur.

Pria yang sedang berbincang dengan Chayyara membalikkan tubuhnya, lalu memberi cengiran khasnya kepada Armor yang tengah menatap dirinya dengan ekspresi dingin dan datar.

"Sejak kapan dia di sini?" tanya Armor terdengar tak suka, pria itu berjalan mendekati Chayyara. Memeluk pinggang Chayyara dan mencium mesra pipi tembam istri kecilnya itu.

"Gue dari jam tujuh di sini... eh emang rezeki gak kemana, Kay lagi masak nasi goreng spesial dan nawarin ke gue, ya udah kan gue mau aja, mana mungkin gue tolak... eh pas gue makan rasanya enak banget, Ar! Sumpah sih tau gitu tiap pagi gue numpang sarapan di sini," timpal Fredy dengan wajah antusias.

Armor menatap dingin sahabat yang merangkap sebagai sekretarisnya itu, lalu menoleh ke sampingnya, terlihat Chayyara yang tengah tersenyum kepadanya. "Lain kali jangan terima tamu sembarangan."

Chayyara mengerjapkan matanya.

"Jangan gitu lo! Gue itu separuh jiwa lo, tanpa ada gue, lo gak bisa hidup."

"Siapa lo?" tanya Armor dingin.

"Sialan lo!" umpat Fredy kepada pria dingin dihadapannya itu.

"Kak Armor... " panggil Chayyara melerai perdebatan kedua pria itu, Chayyara mendongakkan kepalanya ke arah Armor.

"Hm?" Armor menurunkan pandangannya, mencium lembut bibir Chayyara.

Terdengar suara seseorang berdehem keras membuat Armor maupun Chayyara menoleh. "Gue kayanya mau pulang ke Mars aja, gak betah gue ngontrak di Bumi."

ChayyaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang