Chapter 34 - She's My Little Wife

59.6K 4.4K 131
                                    

Heh kenapa yang komennya makin banyak?! Jadi terharu kan aku hiks, bye the way maaf up nya malem karena biasalah lumayan padet kegiatan aku hari ini padahal weekend tuh harusnya hari aku santai tapi gatau kenapa aku malah sibuk:)
.
.
.
.
.
Jangan lupa follow akun aku, vote dan komentar yang banyakkkkkkkkk!!! terimakasih loh love you! <333
.
.
.
.
.

***

"Kapan meeting dimulai?" tanya Armor.

"Satu jam lagi, Pak." Fredy berujar formal.

Armor diam, ia tampak berpikir. "Lalu kapan meeting dengan para dewan direksi?"

Fredy melihat kembali layar iPadnya, "Pak Javier mengatakan lusa, Pak."

Armor mengangguk mengerti setelah itu ia mengizinkan Fredy untuk keluar.

Di tengah kesibukannya memeriksa berkas-berkas, Armor tiba-tiba teringat Chayyara, entah mengapa ia merasa penasaran dengan apa yang sedang di lakukan istri kecilnya itu sekarang. Armor mencari kontak Chayyara lalu membuat panggilan video. Tak lama panggilan itu pun tersambung dan menampilkan wajah Chayyara yang basah.

"Sedang apa?" tanya Armor mengerutkan keningnya.

Chayyara terlihat menjauhkan kamera ponselnya ke atas, menunjukan dirinya yang tengah berendam di bathtub dengan busa yang melimpah, tak lupa dengan lilin terapi yang menyala di atas bath tray dan buku novel di tangan kirinya.

"Kay sedang berendam," ujar Chayyara dengan senyuman manisnya.

Armor memejamkan matanya. Astaga! Apa Chayyara sengaja menunjukan dirinya yang sedang dalam kondisi tidak memakai busana? Meski tubuhnya ditutupi oleh busa-busa, istri kecilnya itu tetap terlihat menggoda di mata Armor, membuat Armor ingin segera pulang dan menerkam Chayyara sekarang juga jika tidak mengingat dirinya ada rapat penting di hari ini.

"Apa kamu sedang menggoda saya, Chayyara?" tanya Armor menatap tajam Chayyara.

Chayyara mengerjapkan matanya. Wajah istri kecilnya itu terlihat kebingungan. Ekspresi Chayyara yang polos membuat Armor merasa gemas sekaligus panas dalam waktu yang bersamaan.

"Tidak... Kay... tidak menggoda Kak Armor," cicit Chayyara pelan.

Armor mendengus, "Kenapa kamu mengangkat panggilan video saya saat sedang berendam hm?" tanya Armor mencoba sabar.

Chayyara mengerjapkan matanya lagi, "Kalau begitu Kay... Kay matikan dulu ya, nanti Kay telepon lagi."

Tut

Tut

Tut

Armor membulatkan matanya ketika istri kecilnya itu justru memutus sambungan panggilan videonya secara sepihak, pria itu mendengus kesal, menyimpan ponselnya di atas meja, lalu mengusap wajahnya kasar.  Armor menggelengkan kepalanya. Mempunyai istri polos seperti Chayyara memang menguji keimanannya sebagai seorang pria. Armor tidak bisa menghilangkan bayangan Chayyara yang tadi tengah berendam, pikiran nakalnya tiba-tiba hinggap begitu saja.

Awas kamu, Chayyara. Armor menggeram dalam hati.

Tiba-tiba pintu ruangan Armor terbuka, Fredy datang memasuki ruangannya.

"Meeting akan segera di mulai, Pak," ujar Fredy mengingatkan.

Armor pun berdiri, merapihkan tata letak jas dan dasinya, lalu berjalan mendahului Fredy yang mengikutinya di belakang.

***

Kedatangan Armor menghentikan obrolan orang-orang yang berada di ruang meeting. Satu dua patah kata Armor ucapkan, lalu pria itu pun mulai membuka sesi meeting. 

ChayyaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang