Chapter 88 - Kuliah

4.2K 331 10
                                    

Jadi updatenya senin aja deh, ya pokoknya Bae kalau update tidak bisa konsisten, alias update kalau memang ada waktu:((
.
.
.
Selamat membaca! Jangan lupa vote dan komentarnya!
.
.
.

***

Armor berjalan memasuki perpustakaan. Terlihat di sofa, Chayyara tengah tertidur dengan Valerio yang terlelap di dadanya. Armor berdecak melihat putranya itu yang semakin hari semakin menguasai istrinya.

Armor melepas jasnya, melampirkannya di lengan sofa. Pria itu menggulung lengan kemejanya hingga siku. Pandangannya terarah ke arah meja kecil di samping sofa. Armor melihat formulir pendaftaran Universitas di sana. Satu alisnya terangkat, lalu beralih menatap istrinya yang masih nyenyak tertidur di sofa.

Setelah permasalahan mereka mengenai Hyunjae mereda, Armor dibuat tanda tanya dengan tingkah laku Chayyara akhir-akhir ini. Armor menghampiri Chayyara, mengangkat pelan Valerio dari pelukan Chayyara.

Chayyara yang menyadari Valerio diambil dari pelukannya pun terbangun. "Kak?"

"Tidur lagi saja. Aku akan memindahkan Valerio ke kamar."

"Sekarang sudah jam berapa?"

"Jam delapan."

Chayyara membulatkan matanya, "Kay belum memasak apapun!"

Armor tersenyum, "Kita makan di luar. Aku sudah booking tempat."

Chayyara menyipitkan matanya. Pasalnya sangat jarang sekali Armor mengajaknya makan malam di luar secara mendadak. Ada apa? Ternyata Chayyara tidak menyadari bahwa Armor juga tengah menatapnya juga.

"Kenapa?" tanya Armor yang masih menggendong Valerio.

Chayyara mengerjapkan matanya lucu. Menggeleng cepat lantas memberikan cengiran lebarnya. "Nggak kenapa-napa, Kak. Kalau begitu, Kay ganti pakaian dulu ya."

Armor mengangguk.

***

Semenjak permasalahan Hyunjae, Armor yang sedari awal sudah posesif, berubah menjadi lebih posesif. Membuat Chayyara harus berpikir berulangkali untuk pergi ke luar, seperti supermarket atau toko buku. Chayyara harus memastikan bahwa Armor bisa mengantarnya pergi ke luar dan tidak ada rapat penting yang harus suaminya itu batalkan secara mendadak.

Armor benar-benar tidak mengizinkan dirinya pergi dengan siapapun selain Armor sendiri yang mengantarkannya. Sebenarnya Chayyara tidak masalah. Armor hanya menemaninya dan membayar semua keperluan yang dibelinya. Tetapi kini, hal itu menjadi masalah. Sebab Chayyara pernah mendengar dari Fredy bahwa Armor pernah membatalkan meeting dengan klien pentingnya secara mendadak, dan Chayyara menyadari bahwa penyebab Armor membatalkan meeting itu karena dirinya yang pernah meminta Armor untuk menemaninya ke bioskop.

Meski di mansion mereka terdapat home theater, tetapi Chayyara sesekali menginginkan suasana bioskop yang dipenuhi oleh orang-orang di dalamnya. Mungkin hal itu terjadi karena Chayyara sudah mulai terbiasa dengan suasana di Indonesia. Chayyara juga mengakui bahwa orang-orang di Indonesia sangat baik dan ramah. Chayyara masih menyesuaikan dirinya untuk terbiasa berada di tempat ramai, meski hal yang paling Chayyara senangi adalah berdiam diri di rumah.

Chayyara melirik ke samping dimana suaminya itu tengah fokus menyetir.

"Kak?"

"Hm?" Armor menoleh sebentar.

"Suasana hati Kak Armor sedang baik-baik saja kan?"

"Kenapa, Sayang?"

Chayyara tersenyum, "Kay ingin bilang sesuatu."

ChayyaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang