Maaf updatenya hampir tengah malem, aku ketiduran dan untungnya langsung bangun karena inget belum update hihi, kayanya aku capek banget seharian ini sampe ketiduran pas nulis. Terharu banget yang komentar makin banyak di chapter kemarin, makasih banyak yaaaaa luv <333
.
.
.
.
Jangan lupa Follow, Vote dan Comment ya!!! Terimakasih <333
.
.
.
.
***Keesokan paginya, Armor kembali mengetuk pintu kamar mereka. Pria itu memutar knopnya dan ternyata tidak terkunci. Armor memasuki kamar mereka yang sudah rapih, tidak terlihat keberadaan Chayyara di sana. Lalu Armor membuka pintu kamar mandi dan hasilnya sama juga, tidak ada Chayyara di sana.
Armor berjalan ke ruang makan, hanya ada Silva, Kate dan Javier di sana. Pria itu pun ikut bergabung dengan mereka, menahan dirinya untuk tidak bertanya tentang keberadaan Chayyara.
Setelah selesai makan, Kate akhirnya membuka suara, "Jangan mencari Kay."
Armor menoleh pada omanya itu.
"Kay baru saja pergi tadi pagi. Jangan ganggu dia. Kay butuh waktu." Kate menampilkan wajah kecewanya, "Oma kecewa padamu, Armor," ujar Kate, wanita paruh baya itu berdiri, lalu meninggalkan meja makan dengan langkah pelan.
Lalu giliran Silva yang membuka suara, "Maaf jika Mama terlalu memaksakan hubungan kalian. Mama sudah mendengar semua ceritanya dari Papa. Maafkan Mama, Nak." Silva menggenggam tangan Armor.
Armor menatap mamanya dengan pandangan yang sulit diartikan. "Mama... Mama tidak tahu harus bagaimana," ujar Silva terisak. "Tapi Chayyara, dia itu terlalu baik untuk mendapatkan takdir seperti ini, kita sudah seperti orang jahat baginya." Silva berdiri lalu meninggalkan Armor dan Javier di ruang makan.
Kini hanya tersisa mereka berdua, Javier menghela nafas berat. Javier berdiri lalu menghampiri putra sulungnya, Javier menepuk pundak Armor. "Papa tetap percaya apa pun keputusanmu." Javier pun berjalan pergi meninggalkan Armor sendiri.
Armor terdiam, wajahnya terlihat lelah, semalam ia tidak tidur sama sekali karena memikirkan kondisi Chayyara. Istri kecilnya itu pasti sangat terguncang dengan fakta yang baru didengarnya kemarin.
***
Chayyara dan Hendrick sampai di Bandung pada waktu siang hari. Hendrick sengaja mampir ke restoran karena mereka perlu mengisi perut, terlebih kakak iparnya itu yang tengah berbadan dua, perempuan itu menjadi lebih cepat lapar.
Hendrick cukup terkejut dengan nafsu makan Chayyara, terlebih setelah kejadian kemarin, Chayyara tidak banyak bicara, kakak iparnya itu akan berbicara ketika perempuan itu mengatakan bahwa dirinya merasa lapar.
Ya. Hendrick membawa Chayyara atas perintah Kate. Tadinya Hendrick akan pergi sendiri untuk mengurus perusahaan cabangnya, namun Kate ingin Hendrick meluangkan waktunya untuk mengunjungi panti asuhan yang memang telah di dirikan oleh omanya itu sejak lama.
Chayyara tertarik untuk ikut dan ingin sedikit melupakan beban masalahnya. Chayyara masih marah pada Armor, ia sengaja tidak meminta izin kepada suaminya, dan juga meminta Hendrick untuk tidak memberitahu keberadaannya. Begitu pun dengan Kate yang berencana untuk mencegah Armor mencari Chayyara.
Chayyara sendiri tidak yakin, pasalnya Chayyara menyadari bahwa dirinya tidak sepenting itu di hidup Armor. Suaminya itu hanya merasa kasihan karena Armor sudah menghamili Chayyara. Hubungan mereka hanya sebatas tanggung jawab, tidak lebih, dan tidak ada atas dasar cinta.
Memikirkan itu membuat dada Chayyara kembali sesak. Perempuan itu mengusap perutnya pelan, memberi kehangatan dan kasih sayang untuk kedua calon bayinya.
![](https://img.wattpad.com/cover/311019146-288-k666397.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Chayyara
Любовные романыChayyara, gadis itu harus kehilangan masa remajanya ketika takdir menggariskan Chayyara yang harus menikah dengan pria dingin, kekasih dari kakaknya itu yang sudah menghamilinya. Penasaran dengan kisah selanjutnya? BISA BELI EBOOKNYA LANGSUNG YA, TE...