37. Telepathic

167 22 10
                                        

Sekoci yang mereka naiki sebenarnya mirip dengan sekoci pada umumnya. Perahu kecil itu terbuat dari pohon ek, setidaknya itulah yang diyakini Marc setelah ia meraba teksturnya dengan serius. Badannya dilapisi linen yang membuatnya terlihat mengkilap ketika ada cahaya yang menerpa. Di dinding bagian luar, terdapat untaian tali-tali tambang yang membentuk huruf U bersambung, mengelilingi badan perahu dengan simetris. Selain itu, Marc juga menemukan banyak ukiran hieroglyphics yang sepertinya hanya bisa dimengerti oleh Steven dan Layla.

Ada tiga buah papan sebagai tempat duduk, berjarak tak lebih dari 1 meter satu sama lain. Dan entah bagaimana, sekoci kecil ini sepertinya punya mesin mikro di dalam sistemnya, sehingga Marc dan Jake tak perlu repot-repot untuk mendayung atau semacamnya. Mereka hanya perlu mengarahkan perahu itu dengan batang kemudi yang bentuknya mirip perseneling mobil, dengan tangkai yang lebih panjang. Mereka juga bisa jalan ataupun berhenti kapan saja dengan menarik rantai kecil yang bergantung di dinding bagian dalam sekoci. Rantai itu sepertinya terhubung dengan sistem mesin yang ada di perahu itu.

Secara sekilas, perahu kecil itu nampak sumpek dan mungil, mungkin hanya bisa mengangkut 3-5 orang. Namun, masuk akal juga kenapa mereka tak membuatnya cukup besar, karena sejatinya perahu itu hanya dibuat untuk Taweret.

Tapi bagi Marc, masih ada yang janggal. Untuk apa Taweret memerlukan sekoci? Bukankah kapal besar itu pernah membelah ombak pasir sebelumnya? Saat ia membantu Marc dan Steven? Padahal waktu itu, ombak pasir yang ganas pun tak mampu menggoyahkan kapal itu. Ia seolah-olah didesain untuk tahan badai dan amukan sebesar apapun. Lalu, untuk apa Taweret perlu sekoci?

Pelayaran yang mereka lakukan terasa begitu panjang. Tirai yang mereka tuju masih belum nampak dekat padahal sekoci itu sudah terkentut-kentut sekitar satu mil. Terlebih lagi Taweret hanya memberi mereka waktu 1 jam untuk kembali ke kapal. Dan dengan perjalanan yang lambat ini, serta dengan kapal Taweret yang juga bergerak berlawanan arah, Marc jadi khawatir kalau mereka akan kehabisan waktu. Belum lagi mereka harus menemukan Steven terlebih dahulu, yang entah akan makan waktu berapa lama.

Marc menggeser posisi duduknya sedikit ke kiri karena ia merasa gelisah. Hanya sedikit ia memindahkan bokongnya, tapi sekoci itu berderak dan bergoyang pelan, seperti tersentil oleh angin. Hal itu sudah cukup untuk membuat Jake menyadari bahwa Marc sedang melakukan pergerakan.

"Sudah kubilang... sekarang bukan saat yang tepat untuk membunuhku," katanya tanpa menoleh. Kepalanya masih lurus ke depan, tak ada niatan untuk memutar sedikit pun.

Marc menarik ujung bibirnya sambil menajamkan mata sayunya. Dih, pede betul, mungkin begitulah ungkapan yang dapat diterjemahkan dari raut mukanya. Ia memperhatikan hati Jake yang tergeletak di samping kakinya. Benda itu berputar-putar mengikuti arah goyangan perahu, namun Jake tak begitu menggubrisnya. Sangat kontras dengan Marc yang memeganginya erat-erat karena itu adalah benda paling berharga yang dimilikinya saat ini.

"Bukan aku yang berhak memutuskan soal itu," balas Marc acuh tak acuh.

"Tapi Steven mungkin menginginkannya, setelah apa yang kulakukan padanya," kata Jake tanpa hambatan.

Marc merasakan lambungnya mendidih. Ia mencengkram pinggiran perahu kuat-kuat, menggoreskan kuku-kukunya di atas papan yang berlapis lilin itu sehingga tercipta goresan-goresan halus, merusak keindahan hieroglyphics yang terukir rapi.

"Jaga mulutmu, bangsat," Marc mendamprat, tapi suaranya halus layaknya bisikan. Tajam dan menyengat. "Steven adalah orang paling manusiawi yang pernah kuenal. Dia tak akan memiliki pikiran jahat seperti jiwa kotormu itu," ucapnya tanpa menyaring kata-katanya. Ia cukup hebat karena bisa menahan emosinya untuk tidak menerjang Jake dan melemparnya ke pasir. "Bahkan setelah dia menyelamatkanmu, kau masih berani-beraninya berpikir begitu tentangnya. Di mana kau menaruh akalmu?"

HeadmatesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang