CHAPTER 01

29.8K 1.8K 23
                                    

Haloouu y'all. Welcome to my 1st book. Hope u like it, makasih usah klik cerita ini, happy enjoy guys!

TωT

Hari ini adalah hari senin dimana semua siswa siswi diwajibkan untuk mengikuti upacara bendera. Cuaca pagi ini amat sangat mendukung untuk upacara karena tidak mendung dan tidak panas pula.

15 menit kemudian, cuaca yang sangat dibenci para anak sekolahan yang mengikuti upacara itu pun kembali hadir, biasalah bekasi

"Eh je panas banget ya didepan" ujar Gyandra yang barisnya dibelakang Jean

"Ya, gini nih derita orang tinggi bahkan aku lebih parah dari kamu, ngadep langsung ke matahari" keluh Jean

"Awogawog iya juga" Gyandra tertawa, namun tawanya itu bukan bermaksud untuk benar benar tertawa melainkan meledek.

45 menit upacara berlalu

BRUGH!

Salah satu siswa kelas 11 yang barisannya berada di sebelah Jean jatuh pingsan. Siswa itu oleng kearah kanan dimana barisan itu pas dibarisan Jean, dengan sigap Jean langsung menangkap tubuh siswa tersebut. Siswa tersebut tak berat dikarenakan tubuhnya yang terbilang kecil walaupun lebih tinggi berapa centimeter dari Jean.

Tinggi Jean itu 172 dan siswa itu 175

5 menit Jean menunggu, anggota PMR tak kunjung datang.

"Ini mana sih anggota PMR? temen temennya juga gak ada yang mau nolongin apa?" Ketus Jean karena kesal, namun dengan suar yang pelan

Karena Jean tak mau ambil pusing jadi ia yang menggendong siswa tersebut ke UKS, Jean menggendongnya ala bridal style, lumayan sulit untuk Jean menggendong siswa itu dikarenakan kakinya yang panjang bukan karena beratnya.

Jean mengetuk pintu UKS sebelum masuk, ternyata anggota PMR sudah ada di UKS dikarenakan ada siswi kelas 10 yang pingsan sebelum siswa yang Jean gendong itu pingsan, Jean membawa tubuh siswa itu ke ranjang sebelah siswi yang pingsan tadi.

Jean mengecek saku siswa yang ia gendong tadi guna mencari handphone untuk menghubungi orang tua si pemilik handphone tersebut. Dan benar saja ada handphone disakunya, lalu ia membuka hp tersebut dan melihat apakah dikunci atau tidak

"Eh gak dikunci ni hpnya, gak takut privasi nya dilihat orang apa ya" ujar Jean dengan suara yang pelan

Langsung saja Jean mencari nomor orang tua siswa itu dan menemukan kontak bernamakan 'PAPI' dihandphone tersebut.

"Manggilnya aja papi ya, pasti anak mami" ujar Jean sambil terkekeh pelan

Tanpa berpikir panjang Jean menekan nomor tersebut dan otomatis langsung dialihkan pada panggilan. Tak butuh waktu lama papi siswa tersebut mengangkat telefon itu dan bertanya apa tujuan menelfon, dan Jean menjelaskan panjang lebar kejadian tadi.

15 menit kemudian datang lah orang tua siswa tersebut, karena mereka sudah datang Jean berpamitan kepada kedua orang tua siswa tersebut.

"Halo om, halo tante" sapa Jean ramah

"Eh halo, kamu pacarnya Loel ya?" ujar mami loel

"Eh engga tante, saya cuma orang yang gendong dia kesini pas pingsan tadi" Jelas Jean

Mami loel agak shock karena yang membawa anaknya dikala pingsan tadi seorang perempuan, ia pikir perempuan itu adalah pacar anaknya yang sedang menemani pacarnya dikala pingsan, ternyata perkiraannya salah besar.

"Ohh gitu ya. makasih ya udah rela relain bawain Loel kesini, Padahal kamu cewe Loh"

"Hahaha iya gapapa kok, tadi Jean kasihan liat dia pingsan lama banget gak ditolongin sama anggota PMR"

"Baiklah kalau begitu, Nama kamu siapa?"

"Jean tante" jawab Jean

"Nama yang keren seperti orang yang keren seperti kamu" puji mami Loel karena memang benar Jean ini keren, karena mampu menggendong anak lelakinya sampai ke UKS padahal cewe loh.

Jean tersipu malu karena dipuji keren, Jean itu lebih suka dipuji dirinya keren daripada cantik atau manis

"Kamu sekelas sama anak saya?" tanya mami Loel

"Engga tante"

"Ohh kirain kenal, anak saya namanya Loel kelas 11 IPS 3, apa kamu kenal?"

"Oh jadi namanya Loel" batin Jean

"Saya kelas 12 tan, jadi kurang tau mengenai siswa-siswi kelas 11"

"Ohh gitu ya, kirain kalian seangkatan"

KRINGGGG..KRINGGG bel berbunyi 2 kali yang menandakan siswa siswi harus segera memasuki kelasnya masing-masing.

"Iya tante, kalau gitu saya keluar dulu ya soalnya bel masuk udah bunyi"

"Ohh iya iya terimakasih sekali lagi ya Jean, tante senang sekali bertemu dengan kamu" ucap Mami Loel dengan tulus

Tak lama Jean keluar dari UKS, Loel terbangun dengan kondisi yang lemah, pusing serta mual yang ia rasakan, ia terbangun dan disambut oleh kedua orang tuanya yang berada disebelah ranjang yang ia baringi

"Eh Loel sudah bangun kamu nak, mami khawatir kamu kenapa-napa soalnya kamu ga pernah gini" ujar mami loel

Loel hanya diam tak menjawab pertanyaan mami nya itu karena dia juga gak berekspetasi bakal pingsan gini

"Anjir malu banget gue" batin Loel. Dia merasa malu karena jarang banget ada cowo disekolahnya yang pingsan gara gara upacara, kalau iya pun ya gara gara fisik siswa tersebut lemah, apalagi reputasi Loel itu sebagai badboy disekolahnya.

Sebelumnya Loel tak pernah merasakan pingsan disaat upacara karena ia yakin ia mampu mengikuti upacara meski tak sarapan terlebih dahulu, mungkin imunnya tiba tiba turun.

"Oh iya Loel, sandwich yang mami bikin buat kamu tadi pagi udah dimakan?"

"Eeee-"

Bersambung..

Vote dan tinggalkan komen terlebih dahulu sebelum lanjut ke chapter berikutnya, okey.

Terimakasih yang sudah meninggalkan jejak dichapter ini, hal sederhana namun mulia bagi para writer. ʕ•ﻌ•ʔ

Brondong Supremacy - FemdomMalesub | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang