"Kan aku yang mimpin hubungan" jawab Jean pada Ega "Ya gak, El? Kalau kamu mau jadi pacar aku harus jadi penurut" lanjutnya pada Loel
"Hmm, ya"
"Apa gak denger, coba ulang" ujar Jean berniat untuk menjahili Loel
"Iya, gue mau tos" ujar Loel dengan nada yang sedikit ditekan
"Yang bener dong, aku lebih dipanggil 'kak' loh apalagi sama kamu" ujar Jean jujur pada Loel, Jean akan merasa senang jika Loel mulai memanggilnya kak
"Iya kak Jean, gue mau"
"Good boy" ucap Jean sembari menepuk nepuk pelan kepala Loel
Ega yang masih berada disana hanya dapat menyaksikan dua sejoli ini sedang kasmaran "Nyamuk nyamuk" ujarnya dengan suara pelan
"Dih anjir ganggu aja lu, samperin cewe lu noh" titah Loel pada Ega yang sedari tadi menyaksikan mereka berdua
"Oh iya, lupa punya pacar" jawab Ega sambil menepuk jidatnya
Ega keluar untuk menjumpai pacarnya yang tak lain adalah Sena, anggota osis yang diperintah untuk menjalankan misi sebagai Good Influence, namun Sena terlanjur jatuh cinta pada Ega, Sena gagal dalam menjalankan misinya, sama halnya seperti Jean, namun disaat Jean baru mulai menjalankan misi namun Sena sudah jatuh terlalu dalam. Tak ada yang tau misi yang mereka jalankan selain anggota osis.
"Sini duduk"
"Gak deh, aku mau balik ke kelas"
Tanpa Loel sadari dia mengerucutkan bibirnya tanda rasa kecewanya pada jawaban Jean barusan
Jean yang melihat itu kini duduk dibangku sebelah bangku Loel "Jangan gitu, minta dicium ya?" tanya Jean menjahili Loel
"Hah kenapa?" tanya Loel yang kebingungan "Tapi gapapa cium gue lagi dong" lanjutnya yang ingin dicium lagi oleh Jean, mumpung kelas sepi nichh..
Kiww..kiww cium adek lagi kak
"Heh yaampun cintaku, ini masih dikelas loj" ujar Jean sambil mencubit gemas pipi Loel yang sedikit berisi. Sepertinya lemak ditubuhnya pindah ke pipi semua, eh gak ada yang ke pantat juga deh..
"Liat nih kurang menggoda apa bibir gue, tadi gue udah pake lipbalm rasa bubblegum juga" ujar Loel menyentuh sensual bibirnya guna menggoda Jean agar menciumnya lagi sekarang
"Binal ya kamu, pengen banget aku cium lagi sampe pake lipbalm dulu" ujar Jean sambil menyentil pelan dahi Loel, dan dia hanya mengaduh kesakitan, padahal hanya pelan.
"KAK JEANN" panggil Aksa pada kakak tirinya yang berada didepan pintu kelas Loel
"Loel sebentar ya" izin Jean pada Loel karena harus bertemu dengan Aksa terlebih dahulu
Loel menghela nafas kecewanya, cukup harga dirinya yang jatuh demi mendapatkan ciuman lagi dari Jean, namun Jean harus melakukan hal lain sekarang.
"Eh kenapa kamu, sa?" tanya Jean pada Aksa yang sudah dipenuhi air mata dipipinya
"Aksa dibully lagi" jawab Aksa dengan nada yang bergetar "Aksa takut kak" lanjutnya
"Yaudah kamu tenang dulu, kamu duduk sama Loel disitu" ucap menunjuk bangku yang tadi dia duduki disebelah Loel. Aksa mengiyakan perintah Jean.
"Loel, kamu yang anteng sama adik aku, awas aja sampai adik aku kenapa napa"
"Apa kenapa? Kenapa gak pacarin aja sana dia nya?" tanya Loel kesal karena Jean lebih memilih adik tirinya
Ya Tuhan sensi banget dia..
"Sttt, diem cinta" ucap Jean sambil membekap bibir Loel menggunakan jarinya "Aku harus ngurusin masalah dia dulu, aku titip adik aku ya" pinta Jean pada Loel, Loel merotasikan bola matanya kesal.
Jean sudah keluar dari kelas Loel untuk menyelesaikan kasus bullying yang terjadi pada adik tirinya. Aksa duduk disebelah Loel sesuai apa yang disuruh oleh kakak tirinya itu. Loel merebahkan kepalanya ke meja kelasnya. Suasana menjadi sangat sunyi dan sepi dikala tersisa mereka berdua dikelas, Aksa tak kunjung mengangkat suara, padahal banyak yang harus ia tanya kepada Loel, dan Loel yang acuh terhadap keberadaannya.
"Loel, kamu udah pacaran sama kak Jean?" tanya Aksa penasaran dengan hubungan mereka
"Kepo lu" sewot Loel pada Aksa
"Kamu cemburu ya kalau aku deket sama kak Jean?" tanya Aksa, Loel hanya diam tak menggubris pertanyaannya "Aku usahain biar gak terlalu deket sama kak Jean"
"Ya baguslah, mandiri dikit jangan nempel mulu sama dia, mentang mentang adik tirinya"
"Iya maaf, tapi aku juga gak bisa jauh dari kak Jean terlalu lama, aku cuma cowok yang lemah fisik dan mental, aku butuh kak Jean, el"
"Lo pikir lo doang? Gue juga kali, eh tapi gue gak lemah cuma kalo depan dia aja gue mendadak lemah" ujar Loel pada Aksa "Eh gimana kalau kita kerjasama aja?" lanjutnya karena tak tega jika Jean harus terus memperhatikannya tanpa memperhatikan adik tirinya, Loel tak boleh egois
Aksa menyerengit heran "Maksud kamu? Kerjasama gimana?" tanyanya tak mengerti apa yang Loel maksud
"Ya kita harus bagi waktu, misalnya waktu istirahat pertama kak Jean sama gue terus istirahat kedua sama lo" jelasnya "Eh gak, gue tetep ikut nanti, tapi lo jangan iri ya liat gue pacaran sama kak Jean nantinya, nah kalo pulang pergi lo bisa sama supir lo kan? Kak Jean kerja jangan nyusahin dia, kalo lo butuh dia boleh aja tapi tau diri jangan berlebihan apa apa dia apa apa dia" lanjut Loel
"Aku terima kalau kamu gak keberatan" ujar Aksa yang sudah mengerti dengan apa yang dimaksud kerjasama yang ditawari Loel, Loel hanya membalas dengan deheman.
Kringggg..kringggg
"Eh udah bunyi bel, aku izin ke kelas"
Bersambung..
Vote dan tinggalkan komen terlebih dahulu sebelum lanjut ke chapter berikutnya, okey.
Terimakasih yang sudah meninggalkan jejak dichapter ini, hal sederhana namun mulia bagi para writer. ʕ•ﻌ•ʔ
KAMU SEDANG MEMBACA
Brondong Supremacy - FemdomMalesub | END
RomanceMenjinakkan seekor anjing itu sudah biasa, tapi pernah gak sih lo ngejinakin manusia? Loel Alby Persada, seorang siswa badboy anggota geng tongkrongan bernama Slavega's. Loel yang berpegang teguh pada pendiriannya untuk tetap dan selalu menjadi lela...