"Ngantuk ya? Peluk yang erat kalau ga nanti kamu jatuh"
Loel memeluk erat tubuh Jean, menyandarkan wajahnya dibahu Jean, lalu tertidur.
Sesampainya dipantai Jean dan teman teman sekelasnya diminta untuk berkumpul terlebih dahulu untuk berfoto.
"Loel.. Aksa, kalian tunggu disini dulu ya aku mau foto-foto sama temen temen aku dulu disana" ujar Jean pada Loel dan Aksa.
Jean dan teman temannya asik berfoto seakan akan ini tak akan terulangi lagi sampai kapan pun. Setelah mendapat hasil yang sempurna dan semua puas dengan hasilnya akhirnya sesi foto foto pun usai.
Beberapa pondok yang sudah di boking cukup untuk murid satu kelas dan walinya, semuanya sibuk pada kegiatan masing masing.
Jean kembali ke tempat awal dirinya bersama Loel dan Aksa, memandang teman temannya yang bergembira ria berenang dan ada yang hanya sekedar bermain air saja, Jean memandang kegiatan mereka dari bawah pohon.
"Eh kalian gak ada yang bawa baju ganti ya?" tanya Jean pada Aksa dan Loel
"Engga" jawab mereka bersamaan
"Ohh, berarti gaada yang berenang nih?"
Mereka hanya membalas dengan anggukan
Jean sama sekali tak tertarik untuk bermain bersenang senang dengan air disana, tapi tak tau dengan Aksa dan Loel, hanya saja yang Jean tau mereka tak membawa baju ganti.
Jean, Aksa, dan Loel duduk dibawah pohon kelapa tanpa buah, jadi aman untuk bersantai, cuaca sangat mendukung untuk menenangkan pikiran, cuaca yang teduh dipadukan dengan angin sepoi sepoi yang berhembus.
Tak lama Meygin datang menghampiri mereka bertiga
"Eh ikut nimbrung boleh ga nih?" tanya Meygin
"Boleh lah" jawab Jean "Btw Gyandra mana?" lanjutnya.
"Tuh lagi ngebucin bareng mas gebetannya" jawab Meygin sambil menunjuk ke arah Gyandra dan gebetannya yang berbeda kelas dengannya.
"Kak, ayo ngebucin juga disitu" ajak Loel pada Jean
"Loh loh loh.. Masa pada mau ngebucin semua? Lah gue gimana?" tanya Meygin tak terima
"Lo sama Aksa aja kak" jawab Loel yang sudah beranjak dari tempat itu untuk ngebucin bersama Jean ditempat yang agak jauhan
Dua sejoli itu pergi meninggalkan Meygin yang baru mau bergabung, kini tersisa dirinya dan Aksa.
"Huft.."
Meygin ikut duduk disebelah Aksa
"Aksa, tinggal kita berdua disini" ujar Meygin
Aksa hanya membalas dengan senyuman tipis, lagian mau dijawab apa juga?
"Aksa..?" tegur Meygin pada Aksa
Lamunan Aksa buyar "Ah i-iya kak" jawabnya gelagapan
Meygin hanya mampu terkekeh gemas melihat wajah lucu Aksa
"Ya Tuhan.. Gemes banget anjrod" batin Meygin yang baru tersadar ternyata Aksa kalau dilihat dari deket se-menggemaskan itu wajahnya.
"Sekolah Lo gimana sa?" tanya Meygin yang berusaha untuk mencairkan suasana
"Gak gimana gimana"
"Lo pernah pacaran sebelumnya?"
"Gak.. Gak pernah sama sekali"
"Yash! Akan gue buat pacaran pertamamu berkesan, Aksa" batin Meygin
"Lo lagi deket sama cewe?"
"Engga"
"Type cewe lo yang gimana?"
"Yang bisa ngelindungin aku, itu aja si hehehe" jawab Aksa malu malu
"Gue maju paling depan sa" batin Meygin
"Kaya kak Jean"
Meygin tak bisa berkata-kata mendengar ucapan Aksa selanjutnya, namun ini baru permulaan ia tak akan langsung mundur begitu saja.
"Mau date ga besok?"
"Ehh..d-date?" tanyanya gelagapan
"Iya date.. Kencan, mau?" tanyanya sekali lagi
"G-gimana?"
"Gak perlu khawatir, sini nomor lo biar gue jemput besok"
Aksa memberi handphonenya kepada Meygin dengan tangan yang sedikit bergetar
"I-ini kak" ujarnya sambil memerikan handphonenya
"Jangan gugup gitu, santai aja"
Meygin menyadari Aksa yang sangat gugup di suasana ini, bagaimana tidak pasalnya Aksa baru pertama kali dekat dengan perempuan lain selain Jean.
"I-Iya" jawabnya berusaha menghilangkan rasa grogi ini
"Nih hp lo" ujar Meygin mengembalikan handphone milik Aksa
Dilain tempat dikeberadaan Loel dan Jean..
"El, coba cerita gimana pertama kali kamu ketemu dan suka sama aku" ujar Jean
"Huh.. Buat apa?"
"Gapapa penasaran aja"
"Males"
"Ayo dong cerita" bujuk Jean
"Ck, iyaiya" kesal Loel "Jadi pas itu gue masih kelas 10 gue ketahuan bolos terus dipanggil sama Pak Arfan ke ruang BK eh disana ada lo, gue jatuh cinta pada pandangan pertama waktu itu, banyak cara udah gue lakuin biar lo notis gue, tapi ternyata susah banget, akhirnya gue nyerah, udah sadar diri juga kalau emang gak pantes buat lo"
"Oh jadi gitu, malah awalnya aku ngira cuma aku doang yang punya rasa ke kamu tapi kamu nya ngga"
"Salah, sebenarnya dari awal lo ngedeketin gue itu gue seneng banget, cuma gue gak mau keliatan gue suka lo jadi gue mau sok cuek aja"
"Kenapa tiba-tiba kamu mau di dominasi-in el?"
"Gue gak sengaja mimpi gituan sama lo kemaren, dan anehnya lo diatas gue" jawab Loel
"Terus gue coba coba nyari di twitter ternyata ada, terus gue coba nonton anehnya gue malah pengen digituin, semenjak itu gue ngerasa lo boleh dominasi-in gue, dalam hal apapun" lanjutnya.
"Kamu mau aku unboxing kaya di twitter twitter el?"
Bersambung..
Vote dan tinggalkan komen terlebih dahulu sebelum lanjut ke chapter berikutnya, okey.
Terimakasih yang sudah meninggalkan jejak dichapter ini, hal sederhana namun mulia bagi para writer. ʕ•ﻌ•ʔ
KAMU SEDANG MEMBACA
Brondong Supremacy - FemdomMalesub | END
RomanceMenjinakkan seekor anjing itu sudah biasa, tapi pernah gak sih lo ngejinakin manusia? Loel Alby Persada, seorang siswa badboy anggota geng tongkrongan bernama Slavega's. Loel yang berpegang teguh pada pendiriannya untuk tetap dan selalu menjadi lela...