CHAPTER 35

8.9K 569 7
                                    

MAMIIIII TOLONG BENTAR LAGI LOEL PINGSAN GARA GARA SI KETOS LAKNAT SATU INIIIII -batin Loel berteriak

15 menitan sudah Jean berbaring dipaha Loel sambil bermain handphonenya, Loel yang sudah merasa pegal akhirnya mengangkat suara

"Pegel kak" ujarnya

"Oh iya sorry sorry" jawab Jean lalu duduk dihadapan Loel

Jean menatap lekat wajah Loel, mata Jean tertuju pada bibir pink Loel yang ntah bagaimana bisa bibir cowok satu ini bisa pink seperti cherry

Jean menangkup dagu Loel agar Loel menghadap kearahnya, lalu hal yang Loel tunggu tunggu dari berapa hari lalu terjadi, Jean mencium bibir pink milik Loel, lalu melumat pelan, bibirnya yang terasa seperti permen karet, apakah Loel sengaja memakai lipbalm sebelum Jean datang kesini? ntahlah bukan urusan kita. Tak sampa disitu saja, lidah Jean menerobos masuk mulut Loel, mengabsen setiap deretan gigi Loel dan tidak lupa menyapu lidah milik Loel, sang empu tak banyak bergerak, sepertinya ia hanya ingin menikmatinya saja.

"Umhh.." lenguhan yang keluar dari mulut Loel tanpa ia sadari

Setelah Jean rasa nafasnya dan Loel akan habis Jean segera melepaskan tautan ciuman itu, lalu keduanya mencoba untuk menetralkan suaranya

"Kak, kok lo jago sih?"

"Belajar dong"

"Lo belajar ke siapa? Kemaren lo bilang gue first kiss lo"

"Kepo"

"Anjing lo kak"

"Jaga mulut kamu, Loel"

"Jawab gue, jujur lo belajar sama siapa?"

"Didikan Twitter doang kok"

"Oalah kirain lo pernah nyium cowo lain selain gue"

"Yaudah aku pulang dulu ya, besok ke kelas aku bawa buku yang mau dipelajari buat ujian lusa"

"Iya" jawabnya "Besok jemput gue bisa?"

"Bisa sih, tapi tumben banget?"

"Ya biar Vierra ngeliat gitu jadi dia kaga ngarep lebih, sekalian biar Aksa tau lo cuma punya gue sekarang"

"Aksa mah adik aku, aku bakal tetap milih dia lah"

"Terus ngapain lo cium gue tadi? Kenapa gak cium si Aksa Aksa apasih namanya itu?"

"Kan kamu pacar aku"

"Pasti lo masih suka kan sama dia"

"Engga El, aku becanda. Aksa emang pernah singgah dihati aku, tapi sekarang dia udah aku tempatin namanya di lain tempat dihati aku" ujar Jean "Kalau nama kamu udah ada tempat khususnya" lanjutnya

Loel yang medengar ucapan Jean barusan hanya mampu menahan salah tingkahnya

"Udahlah sana sana pulang gue mau tidur" titah Loel sambil mendorong Jean kearah pintu, menurut Jean dorongan itu tak berasa sama sekali

"Mau tidur atau nahan salting?" goda Jean

"Dua duanya!" jawabnya ketus

"Sip aku pulang, besok aku jemput

"Ya"

"Good night, have a nice dream sayang" ujar Jean sambil menutup pintu kamar Loel dan bergegas pulang

"Hah apa dia bilang barusan?! Sayang?" Loel membeku sejenak dan langsung menghempas kasar tubuhnya ke kasur lalu mengambil bantal untuk meredam teriakannya karena salah tingkah

"AARRGGGHH TOLONG JANTUNG GUE GAK AMAN" teriaknya di bantal sambil menghentak hentak kakinya dikasur

"Keknya salah deh gue pacaran sama dia" monolog Loel sendiri "Tapi gue bisa ngerasain diperlakuin layaknya ratu sama dia, kenapa gue suka di giniin anjir?! Aneh, lagian kenapa sexuality gue berubah dalam sekejap gara gara dia, tapi dia hebat sih" lanjut Loel

Sebelum tertidur, seperti biasa Loel bergelut dulu dengan pikirannya

"Nanti kalau gue nikah sama dia gimana ya? Dia bakal mainin gue gak ya? Dia bakal sentuh sentuh gue gak ya? Pasti dia bakal diatas gue, pasti keren banget asu. Kalau di twitter twitter sih gak bisa tusuk depan masih ada alternatif lain"

Wajahnya kembali memanas disaat membayangkan hal begituan bersama Jean nantinya

"Astaga gak boleh mikir gitu Loel" racaunya pada diri sendiri

"Mamiiii, pengen cepet cepet nikah sama kak Jean" ucapnya dengan suara pelan

Setelah bergelut dengan pikiran pikiran kotornya akhirnya Loel memejamkan matanya untuk tidur

KEESOKAN HARINYA..

"Eh tumben banget pagi gini udah siap?" tanya mami yang melihat anaknya sudah rapi untuk pergi sekolah lebih aaal

"Pagi darimananya sih mi?"

"Ya maksudnya lebih awal dari biasanya gitu"

"Kan hari ini ujian jadi harus disiplin gitu mi..hehehe" alibi Loel

"Ohh gitu, pinter anak mami"

"Hehehe iya mi"

Loel berjalan menuju keluar rumah untuk mengecek sesuatu

"Ehh sarapan dulu" titah mami Loel padanya

"Loel bisa sarapan disekolah mi"

"Sarapan sekarang Loel"

"Yaudah iya mi"

Akhirnya Loel sarapan terlebih dahulu, tak lama Meygin yang sudah rapi dengan seragam sekolahnya turun dari tangga

"MWORNING MAMI DAN ADEKKU TERCINTAH" ucap selamat paginya yang langsung duduk dimeja makan untuk sarapan

"Pagi juga sayang" jawab maminya

"Mana papi mi?" tanya heran Meygin karena tak mendapati keberadaan papinya ditempat ini

"Papi kamu udah berangkat pagi banget" jawab singkat maminya dan diangguki oleh Meygin

Mami terfokus pada Loel yang sedang sarapan "Pelan pelan sarapannya Loel, kok buru buru banget?" tanya maminya heran

"Hehehe iya takut telat aja" jawabnya gelagapan

"HAH?! seorang Loel Alby Persada takut telat sekolah?" tanya Meygin heran

"Iya, kan hari ini dia ujian gin"

"Nggak mi jangan percaya dia, dia mah mau ujian mau ngga mana peduli juga. pasti ada alasan lain deh, Hmm.. Mencurigakan" ujar Meygin

"Ohh jangan jangan kamu berangkat sekolah sama Jean ya?"

"Gak tuh"

"Tuh tumben tumben banget selesai duluan sebelum gue"

"Lo lambat"

Meygin merotasikan bola matanta malas pada Loel "Ohh mi, aku udah tau alasannya sekarang" ujar Meygin dengan nada ibu ibu mau gibah

"Apa apa?" tanya mami mereka penasaran

"Loel mau dijemput sama mba ayangnya mi"

Maminya menyering heran "Siapa yang kamu maksud gin?"

"Si Jean mi"

"Ohh Jean, emang kenapa sih harus rahasia rahasiaan gitu?"

"Males, ntar gini nih heboh" jawab Loel

"Oh iya jadi bener?"

"Iya"

"Jean udah kesini tadi pagi banget mau jemput kamu katanya"

 

Bersambung..

Vote dan tinggalkan komen terlebih dahulu sebelum lanjut ke chapter berikutnya, okey.

Terimakasih yang sudah meninggalkan jejak dichapter ini, hal sederhana namun mulia bagi para writer. ʕ•ﻌ•ʔ

Brondong Supremacy - FemdomMalesub | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang