"Hey, kok bengong? Makanannya udah aku pesan, tinggal nunggu aja" tegur Viera, Loel sontak kaget, lamunannya terbuyarkan, Loel tak melamun hanya saja dia sedang memperhatikan Jean dan Aksa diseberang sana sedari tadi
Loel tak bergeming, tetapi Viera berusaha untuk tak membuat suasana ini menjadi canggung
"Loel" tegur Viera
"Ah iya kenapa?"
"Bentar lagi ujian kenaikan kelas, kamu udah belajar?" tanya Viera, sebenarnya pertanyaan itu tak penting baginya, tapi ini salah satu upaya agar suasana tak menjadi canggung
"Untuk sekarang sih belum, soalnya males ntar aja malemnya sebelum ujian"
Viera senang mendengar hal itu, karena Loel yang biasa hanya menjawab pertanyaan seadanya kini sudah mulai berbicara panjang lebar
"Ah oke, aku dimata kamu gimana?"
"Cantik, baik, lucu"
Viera senang bukan main mendengar jawaban itu, ntah kenapa hari ini Loel menjadi sangat aneh, tak seperti biasanya, apakah itu pertanda bahwa es sudah mulai mencair? Apakah dia berhasil meluluhkan hati Loel? Ntahlah yang penting saat ini Viera sangat senang.
Tak lama makanan mereka datang, pelayan kantin memberi 2 porsi soto yang diletakkan diatas nampan
"Silahkan dimakan" ujar pelayan kantin
"Terimakasih" jawab Viera dengan Cerianya
"Makasih"
Soto itu terlihat sangat lezat, dengan cepat ia memasukan sesendok mie soto ke mulutnya
"Pelan pelan panas, tiup dulu" sangkal Loel, melihat Viera yang meraup soto panas
"Ah iya"
Viera meniup niup soto itu sebentar, menunggunya hingga sedikit sejuk, lalu memakan soto yang terlihat sangat lezat itu.
Ditengah kegiatan makan itu, berapa helai rambut Viera yang digerai ikut masuk ke mulutnya, dengan cepat Loel menyangkal lalu menyelipkan rambut rambut itu ke telinga perempuan itu.
"Terimakasih" ucap lembut Viera atas perlakuan Loel barusan
"Ya, sama-sama"
Mereka menghabiskan makanannya masing masing, setelah itu membayar soto di stand yang mereka pesan tadi
"Besok ayo ke kantin bareng lagi"
"Boleh, tapi gue gak janji"
"Baiklah"
***
Sepertinya hari ini sudah hari ke 6 Loel dan Viera dekat, Loel juga sudah semakin menunjukan sikap pedulinya kepada Viera
Seperti biasa, mereka ke kantin untuk makan bersama, lalu masuk ke kelas untuk melanjutkan pelajaran, kadang mereka pulang pergi bersama, kemarin kemarin Viera lah yang meminta Loel untuk pergi dan pulang bersamanya namun akhir akhir Loel yang menginginkan melakukan hal itu sendiri.
***
Setelah makan malam Loel merebahkan tubuhnya di kamar yang ber cat biru tua di padukan dengan hitam, hingga langit langit kamarnya lalu ditambah bercak bercak berkilauan disitu, kesannya disaat sedang menatap langit langit kamarnya seperti sedang menatap Galaxy.
Mungkin ini efek makan malam kebanyakan, Loel tidur lebih cepat malam ini, sekitar pukul 9 Loel sudah terlelap.
Loel terbangun lebih cepat dari biasanya, lalu ia melihat ada kasurnya yang basah, Loel gak ngompol kok, hanya saja malam tadi gak sengaja mimpi lagi ena-ena sama cewe.
"Ah, astaga" Loel menghela nafas kasar melihat kasurnya yang basah terkena noda bekas spermanya yang keluar karena mimpi basah
Loel mengingat bagaimana mimpinya semalam, ia memimpikan melakukan itu bersama Jean, namun anehnya dia berada di bawah Jean dan Jean lah diatasnya, Loel dapat mengingat jelas betapa kerennya Jean disaat itu.
"Kenapa mimpiin itu sama kak Jean sih, padahal gue udah usaha buat buka hati untuk Viera" monolog Loel pada dirinya sendiri, namun tak dapat Loel pungkiri mengigat mimpinnya malam tadi, ia jadi ingin didominasi oleh Jean, ia ingin menyaksikan langsung bagaimana jika Jean diatasnya? Pasti akan sangat keren.
"Ah gue kenapa sih anjing?!" Loel menghela nafas kasar, lalu membuka sprei yang sudah basah, lalu turun kebawah untuk meletakan sprei itu sendiri, karena Loel malu kalau Bi Ani ngeliat
"Moga Bi Ani lagi gak ada di kamar mandi utama"
Benar saja, tak ada Bi Ani disitu, mungkin lagi belanja kepasar, namun disaat Loel berjalan untuk ke kamar mandi utama dirumah mereka Loel melihat maminya yang sudah bagun lebih pagi
"Eh mami, kok pagi banget mandinya?" tanya Loel yang sedikit terkejut melihat maminya yang mandi sepagi ini
"Iya. jadwal mami padat hari ini, jadi harus datang lebih pagi biar gak lembur" penjelasan mami pada Loel "Eh tumben banget kamu bawa sprei sendiri kebawah? biasa main letak aja di keranjang kotor"
Wajah Loel memanas, tak mungkin ia jawab kalau spreinya kena sperma gara gara mimpi ena-ena semalam, sebenarnya mami Loel tau alasannya hanya saja ingin menggoda anaknya itu
"Hahaha.. Mami becanda kok, kamu abis mimpi kotor ya semalam?"
Bersambung..
Vote dan tinggalkan komen terlebih dahulu sebelum lanjut ke chapter berikutnya, okey.
Terimakasih yang sudah meninggalkan jejak dichapter ini, hal sederhana namun mulia bagi para writer. ʕ•ﻌ•ʔ
KAMU SEDANG MEMBACA
Brondong Supremacy - FemdomMalesub | END
RomanceMenjinakkan seekor anjing itu sudah biasa, tapi pernah gak sih lo ngejinakin manusia? Loel Alby Persada, seorang siswa badboy anggota geng tongkrongan bernama Slavega's. Loel yang berpegang teguh pada pendiriannya untuk tetap dan selalu menjadi lela...