"Lo selingkuhin gue!" ujar Loel disela sela isakannya
"Maksud kamu?"
"Setelah lo ngambil first kiss gue terus lo jadi deket sama anak baru itu?" kesal Loel pada Jean
"Aksa yang kamu maksud?"
"Tau ah" ketusnya pada Jean, lalu membuang pandangannya dari wajah Jean
"Bukannya kamu udah bahagia ya sama Viera?"
"Cih gak tuh, gue gamon sama lo kak Jean..! Peka kek" Loel mengeluarkan uneg-unegnya dengan nada kesal
"Emang kita pacaran?" tanya Jean guna membuat Loel tambah kesal
"Ihh, tau lah males gue" jawab nya dengan nada kesal, lalu berniat meninggalkan tempat itu. Jean tau Loel pasti jadi malu, dengan cepat Jean menarik tubuh Loel lalu mendekapnya, Loel tak membalas pelukan itu namun bisa ditebak wajahnya sudah memerah padam dipelukan Jean.
"Kamu sekarang jadi moody-an ya? Kata Meygin kamu jadi cengeng, nangis mulu tiap malam"
"Gak tuh" Loel merotasikan bola matanya
"Kan kamu udah ada Viera, cewe yang bisa kamu dominasiin" goda Jean
Loel kembali menangis
Jean menghela nafas "Cengeng bet ni bocah, untung sayang" batinnya berbicara
"Gak bisa dominasiin Viera, gue gak mauuuu" ucapnya disela sela tangisannya yang histeris
"Lalu?" tanya Jean tetap tenang
"Gue mau sama lo..hiks..hiks.. Gapapa kalau lo mau dominasiin gue, gapapa kalo gue harus ngangkang buat lo. Gue nyesel sama keputusan gue, pokoknya gue pengen lo dominasiin gue sekarang!" seru Loel pada Jean
Jean membekap bibir pink Loel menggunakan jari telunjuknuya "Sttt, masih kecil gak boleh binal" Jean berbicara seperti itu karena umur Loel saat ini masih 17 tahun, belum saatnya membahas hal seperti itu.
Wajah Loel memerah karena tersadar dengan kalimat yang dia ucapkan barusan, itu terdengar seperti cowo binal yang ingin disentuh oleh kekasihnya.
Jean mengajak Loel untuk duduk di bangku yang berada dekat dari tempat mereka berdiri tadi
"Sini duduk dulu" ajak Jean duduk dan Loel mengiyakan
Jean asik menatap Loel yang duduk manis disebelahnya, Jean memainkan rambut halus milik Loel, seperti yang ia lakukan kemarin di kelas, menyelipkan kebelakang telinganya, Loel yang merasa wajahnya sudah memerah padam segera menutup wajahnya agar tak dilihat oleh Jean
"Hahaha gemes" Jean terkekeh dengan gerak gerik Loel yang sedang salting "Kalau kamu jadi pacar aku, Aksa dikemanain?"
"Ya terserah lah, buang ke TPA juga gapapa" jawab Loel sedikit kesal, karena bisa bisanya Jean masih Aksa di suasana seperti ini
"Tega kamu sama adik aku" ucap Jean dengan ekspresi sedih yang dibuat buat
Loel menyerengit heran "Kata kak Egin lo anak tunggal?"
"Aksa itu adik tiri yang aku maksud kemaren, dia disuruh papa masuk sini biar aku bisa jagain dia, karena dia pernah jadi korban bully disekolah lamanya"
"Oh" jawab singkat Loel
"Jangan dingin dingin dek, cemburu ya?" goda Jean sambil mencolek dagu Loel
"Apasih? Gak!" jawab ketus Loel, dapat Jean ketahui Loel sedang cemburu hanya saja Loel enggan untuk jujur
"Kalau kamu jadi pacar aku, aku bisa luangin waktu buat kamu sama Aksa, tapi gimana dengan Viera?"
"Jodohin ajalah tuh berdua"
"Nanti yang jadi dom siapa yang jadi sub siapa?"
"Gatau"
"Kayanya kamu pengen banget ya cepet cepet jadi pacar aku" Jean kembali menggoda Loel
"Dih, GR!" balas ketus Loel
"Yaudah lah, nanti aja abis kamu selesai ujian aku nembak kamu lagi"
Sontak Loel panik, ujiannya tak lama lagi, tapi dia tak mau lebih lama menunggu untuk menjadi kekasih Jean "Eh, gak gak gak, sekarang aja!"
Jean mengusap gemas rambut Loel "Okeoke, untuk Loel Alby Persada mau gak kamu jadi boti aku?"
"Harus diiyain gitu?"
"Bercandaa, ulang ulang. Untuk Loel Alby Persada mulai hari ini resmi menjadi milik Jeanasha Chaerio"
Wajah Loel memerah lagi, Loel tak kuasa menahan salah tingkahnya, ia pergi meninggalkan tempat itu
"El, tunggu" panggil Jean sembari menyusul Loel yang berada didepannya
"Apa?"
"Aku antar ke kelas kamu"
"Gue bisa sendiri"
"Nurut Loel! Nanti kamu digodain cewe cewe gimana? Parahnya kalau digodain cowo cowo, apalagi muka kamu tuh lumayan cantik kalau aku perhatiin"
Blush..
"Udahlah diem"
"Maaf"
Loel merasa bersalah dengan ucapannya, Jean benar benar jadi tak bergeming, Jean mengantar Loel hingga ke kelasnya dan bertemu Ega disana
"Eh udah baikan? Kemaren kemaren si Loel sama Viera mulu"
"Hahaha iya, yaudah aku pamit mau balik ke kelas"
"Tunggu, disini aja" Loel menyangkal Jean agar berada dikelasnya sedikit lebih lama, setidaknya sampai bel masuk berbunyi
"Cih masih temen aja udah bucin" ujar Ega yang menyaksikan dua sejoli itu ngebucin
"Iya nih temen satu ini cuek cuek tapi bucin ya" ujar Jean ancang ancang mereka masih tetap sebatas teman
"Temen? Tadi lo yang ngajak gue pacaran" Loel menjawab dengan nada yang sudah mulai kesal
"Kamu belum iyain kan?"
"Kak? Lo nembak Loel?" tanya Ega di sela sela pembicaraan Loel dan Jean
"Iya gapapa kan aku nembak temen kamu?"
"Gapapa sih, tapi lo kan cewe"
"Dia mah gengsian, kalau ditungguin gak bakal jadi jadi" sindir Jean pada Loel
"Oh iya ya, tapi semenjak deket sama lo dia jadi kek cewe lagi jatuh cinta anjir, malah disini lo lebih gentle dari dia, kok jadi kebalik sih?" tanya heran Ega kepada Jean
"Kan aku yang mimpin hubungan"
Bersambung..
Vote dan tinggalkan komen terlebih dahulu sebelum lanjut ke chapter berikutnya, okey.
Terimakasih yang sudah meninggalkan jejak dichapter ini, hal sederhana namun mulia bagi para writer. ʕ•ﻌ•ʔ
KAMU SEDANG MEMBACA
Brondong Supremacy - FemdomMalesub | END
RomanceMenjinakkan seekor anjing itu sudah biasa, tapi pernah gak sih lo ngejinakin manusia? Loel Alby Persada, seorang siswa badboy anggota geng tongkrongan bernama Slavega's. Loel yang berpegang teguh pada pendiriannya untuk tetap dan selalu menjadi lela...