Brondong Supremacy - FemdomMalesub | END

CHAPTER 03

"Nih orang pada napa sih?" batin Loel

Loel yang mulai risih memilih untuk mempercepat jalan untuk sampai dikelasnya, namun sesampainya dikelas justru disana malah lebih parah.

Loel duduk dibangkunya lalu bertanya pada Ega yang duduk didepannya

"Ega, ni anak anak kenapa manggil gue putri mulu sih?"

"Lo ga inget semalam yang bawain lo ke UKS?"

"Ya inget bangetlah"

"Nah ya itu, si ketos jadi dijuluki pangerannya lo gara gara ngegendongin lo ala bridal style, jadi kaya pangeran yang gendongin putrinya pas pingsan" Jelas Ega

"Anjir kalau dipikir pikir malu juga ya"

"Malu kenapa? Kan lo pingsan juga takdir"

"Malu dikit, masa iya gue cowo digendong cewe sendirian ke UKS, mana dia orang yang gue suka lagi, ntar apa kata dia kalo gue cowo yang pernah pingsan pas upacara, mungkin dia bakal bilang gue cowo lemah"

"Awalnya gue juga gak berekspetasi sih lo bakal pingsan pas upacara semalem, secara lo kan member Slavega's masa iya jadi lemah gini" ucap Ega

Slavega's adalah geng tongkrongan dimana Loel dan teman-temannya selalu berkumpul, ya seperti geng geng pada umumnya, si Loel ini tipekal beda dirumah beda diluar, kalo diluar badboy dirumah anak mami

"Bacot lo coba sini gantian lo yang pingsan, rasain malunya gimana"

"Alah disisi lain juga pasti lo seneng"

"Iya sih, kayanya minggu depan gue mau nyoba pingsan lagi"

"Paling minggu depan dia ogah bawain lo ke UKS lagi, kan cuma kebetulan dia reflek nangkep lo pas lo jatuh ke depan dia"

"Cih bacot bat bocah, iri ya lo"

"Ngapain juga gue iri"

"Ya siapa tau"

Skip keluar main..

Dikelas 12 Mipa 1

"Gya kamu sama Megumi mau ke kantin?" tanya Jean

"Iya, mau ikut?" jawab Gyandra

"Nama gue Meygin ya anjeng, jangan ubah ubah deh" kesal Meygin karena nama nya diubah ubah menjadi anaknya papi Toji, padahal gapapa juga kan ya

"Ya maap nama kamu sama Megumi mirip mirip" ujar Jean, dan dibalas role-eyes oleh Meygin.

"Eh aku nitip aja ya"

"Gaada titip-titipan males gue, ayolah ikut kekantin"

"Dih gak guna jadi temen, yaudah lah ayo"

Jean dan teman temannya sudah sampai dikantin

"Eh Loel liat noh si ketos sama temen temennya" ucap Deri yang pertama menemukan keberadaan Jean dengan teman temannya

"Anjir bangsat gue malu banget cug, pengen ngilang aja dari sini cuma gue udah laper" ucap Loel yang berusaha untuk stay cool dikala melihat sang pujaan hati berada ditempat yang sama

"Udah kaga apa apa dia kaga liatin elu juga" ujar Kiki

Akhirnya Loel dan teman-temannya makan dikursi yang jauh dari tempat yang Jean duduki bersama kedua temannya.

Ghezard berjalan kearah meja yang ditempati Jean

Ghezard itu waketos, pintar pastinya, anak teladan, tampan, tinggi, dan seangkatan dengan Jean.

Ghezard dengan Jean tak jarang di jodoh-jodohkan karena mereka tampak terlihat seperti Pangeran dan Putri, julukan pangeran yang diberikan untuk Ghezard sedangkan Putri untuk Jean, berbeda dengan berapa hari ini semenjak insiden Jean menggendong Loel ke UKS disaat Loel pingsan, jadilah Jean yang mendapat julukan Pangeran dan Loel yang menjadi Putri nya.

Loel yang melihat itu sudah terbakar api cemburu, namun ia terlalu minder untuk cemburu dengan Ghezard yang jauh lebih baik darinya, sedangkan dia? Jauh dari kata baik, lagian Jean tak menganggap dirinya sebagai apa apa, jadi tak ada hak untuk memarahi Ghezard.

Untuk hubungan Jean dan Loel untuk disebut teman bahkan untuk dibilang teman masih jauh dari kata teman, sepertinya bisa dibilang fans dengan idolanya. Ah tidak, itu terlalu kejam, oh iya adik dan kakak kelasnya.

Ghezard pun nyamperin Jean hanya untuk menyampaikan bahwa bentar lagi akan ada rapat osis, tapi Loel ini cemburuan walaupun raut wajah nya akan terlihat datar saat sedang cemburu, wajah dan hatinya itu tidak sinkron jadi wajar saja.

Skip, bel pulang pun berbunyi dan siswa siswi berbondong bondong keluar dari kelas masing masing, Loel berjalan ke arah parkiran dan mendapatkan sudah ada Jean di parkiran.

Bersambung..

Vote dan tinggalkan komen terlebih dahulu sebelum lanjut ke chapter berikutnya, okey.

Terimakasih yang sudah meninggalkan jejak dichapter ini, hal sederhana namun mulia bagi para writer. ʕ•ﻌ•ʔ