CHAPTER 06

16.3K 1.1K 10
                                    

"Oh jadi bener ini punya kamu?" tanya Jean lagi sambil menunjukkan sebuah kunci yang ia temukan diperpus tadi

"Lah iya, kok bisa sama lo tos?" Tanya Loel dengan sok stay coolnya, sebenarnya dia malu banget karena gak sengaja nangis kejer didepan orang yang dia sukai

"Tadi aku nemu diperpus, mau ngembaliin jam keluar main terakhir eh malah lupa" jelas Jean singkat

"Oh jatoh kali ya, thanks btw"

"Se-panik itu ya tadi? Mata kamu sampe merah gitu, hidungnya juga tuh, HAHAHA udah kaya kepiting rebus" ujar Jean sambil mentertawai kondisj wajar Loel sekarang

Memang benar mata Loel itu sampai sembab karena kehilangan kunci motornya

"Iyalah pake nanya lagi, jangan ngeledek napa"

"Santai dong jawabnya"

"Yaudah gue pulang dulu" ucap Loel lalu bergegas mengeluarkan motornya dari parkiran, Loel sangat malu karena Jean harus melihat wajahnya yang sembab seperti tadi.

"Mending gue healing dulu deh, stress nih lama lama gue gara gara kak Jean"

Jantungnya selalu berdegup kencang disaat berada didekat Jean, dan pikirannya selalu tak tenang jika jauh, serba salah emang.

Loel sampai dirumah sekitar jam setengah 6, karena jarak sekolah kerumah Loel bisa terbilang lebih jauh dari murid murid lain, dan tadi dia abis healing juga, setelah sampai dirumah Loel langsung membersihkan dirinya.

Hingga malam pun tiba..

Tok tok tok.. Tok tok

"Kak Mey buka pintu"

"KAKK BUKA PINTUNYA"

"WOE MEYGIN BUKA PINTU"

"MEYGIN SIALAN BUKA PINTUNYA NJING"

"Ngapa sih? Ga bisa nyantai lo?"

"Tadi gue ketok baik baik kaga keluar lo"

"Ya terus kenapa datang kesini? Ganggu aja orang lagi nge DJ"

"Mami suruh turun ke bawah makan malem"

"Bilang mami gue udah kenyang"

"Bentar"

Loel turun guna memberi tahu maminya bahwa Meygin tak ikut makan malam bersama, lalu..

Ceklek

"Kak" panggil Loel kepada kakaknya

"Kenapa?" dan disahut oleh sang empu

"Gue pengen curhat tentang orang yang gue suka, sekalian minta saran"

Posisi Loel saat itu berbicara tapi hanya sebatas dipintu karena belum diizinkan oleh kakaknya untuk masuk

"Pfft.. Lo bisa suka sama seseorang?"

"Ya bisalah lo pikir gue apa? Hewan sekalipun bisa ngerasain jatuh cinta kan?"

"Oh ya, gue pikir yang ada didalam otak lo main aja, btw bukan cowo kan?"

"Anjing yaiyalah"

"Abisan muka muka lo muka banci sok nakal"

"Bacot, skip"

"Dia sekolah mana?"

"Disekolah kita"

"Seangkatan?"

"Kaga"

"Jadi?"

"Dia kakel gue"

"Seangkatan sama gue dong?"

"Yaiyalah"

"Namanya?"

"Jean"

"Anjir Jean si ketos itu?"

"Iya, kok lo tau?"

"Yakan dia temen deket gue"

"LAH ANJING?!"

BUARGH!

Suara pintu tertutup dengan paksa.

Tanpa pamit Loel langsung ngibrit ke kemarnya karena merasa sangat malu ternyata temen curhatnya saat itu adalah orang yang dekat dengan orang yang dicurhatkan

"Gue rasa, hari ini hari sial gue deh" gerutunya pad diri sendiri

Yang benar saja, tadi sore disaat pulang sekolah diparkiran di mana dia harus menanggung malu karena orang yang dia sukai melihatnya dengan keadaan nangis kejer, dan barusan? Dia baru saja membocorkan isi hatinya ke teman dekat orang yang dia sukai?!

"Kenapa gue gak nanya dulu ya?" tanya Loel pada diri sendiri

Ya benar Loel dengan Meygin itu adik kakak, berada di atap yang sama, bahkan bersekolah dengan sekolahan yang sama, tapi Loel acuh saja apapun yang berhubungan dengan Meygin disekolah, bahkan mereka sudah berbuat perjanjian saat disekolah agar jangan terlihat seperti adik kakak saat Loel berada dikelas 10, karena Loel mau jika panggilan adek dari kakaknya itu akan terdengar oleh teman temannya karena dia takut akan diledek oleh teman temannya, sebenarnya Loel itu punya 2 saudara, Meygin dan Arkean, kalau sama Meygin beda 1 tahun, kalau sama Kean beda 2 tahun dan hanya Meygin yang memanggilnya dengan sebutan adek karena udah kebawa dari kecil hingga sekarang, bagi Meygin susah untuk merubah panggilan itu

Loel tak terlalu dekat dengan abangnya karena Arkean itu kuliah dijogja jadi ja nge-kost disana

Tok tok tok.. Tok tok tok

"Dek buka dong"

"Adek, bukain dong pintunya"

"Loel, woy"

"Gue pengen denger curhatan lo"

"Gue gak bisa tidur ntar kalo masih kepo sama sesuatu"

Loel masih bisa mendengarkan suara kakaknya dari luar sana

Ceklek

"Yaudah masuk" nada Loel agak terpaksa

Lalu Meygin memasuki kamar Loel dan duduk di tepi tempat tidur

"Jadi bener lo suka sama temen gue si Jean?"

"Hmm"

"Ternyata ada ya dekel cowo yang suka sama kakel cewenya"

"Maksud lo?"

"Yakan biasa cowo suka dekel cewe atau gak yang seangkatan"

"Ga berlaku di gue"

"Anjay brondong, sejak kapan lo suka sama Jean? Jangan bilang gara gara dia nolongin lo pas pingsan senin kemaren?"

"Ya emang bukan, gue udah lama suka sama dia"

"Jadi lo mau curhat apa?"

"Gue sebenarnya bingung juga mau lanjut suka sama dia atau kaga, makin lama makin minder rasanya kalau gue suka sama dia, mana cowo yang deket sama dia anak teladan semua lah gue kalau sama dia pasti cuma anak nakal yang bakal jadi beban dia" Loel langsung tudep saja

"Ya emang, Jean gak bakal ngasih feedback ke lo" remeh Meygin ke Loel

Bersambung..

Vote dan tinggalkan komen terlebih dahulu sebelum lanjut ke chapter berikutnya, okey.

Terimakasih yang sudah meninggalkan jejak dichapter ini, hal sederhana namun mulia bagi para writer. ʕ•ﻌ•ʔ

Brondong Supremacy - FemdomMalesub | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang