"Gimana udah gak terlalu dingin kan?" tanya Jean pada Loel karena Jean tau Loel kedinginan disekitar kaki bagian bawah hingga pahanya
"Kamu duduk aja disitu biar aku yang beliin celana barunya" titah Jean agar ia saja yang membelikan celana baru untuk Loel
Alasan Jean meminta agar dirinya saja yang pergi ke koperasi itu karena disekitar taman belakang sebelum sampai ke koperasi ada geng yang dimana anggotanya berisikan lelaki lelaki genit yang suka catcalling cewe cewe yang lewat, bahkan tak segan menggoda cowo feminin yang ada disekolah ini jika lewat, Jean tak mau Loel digoda karena bisa saja Loel dikira uke karena celana yang dia kenakan terlalu pendek.
Jean pergi menuju koperasi sekolah untuk membelikan Loel celana panjang baru, Loel menatap lamat lamat punggung Jean yang semakin jauh hingga Jean tak lagi berada dipandangannya, lalu beralih ke jaket yang Jean pakaikan kepadanya, Loel jadi teringat adegan dimana Wira memakaikan jaket dengan cara diikatkan pada Azey disaat darah menstruasinya tembus ke rok yang ia kenakan, jika dinovel yang semalam Jean bacakan untuk Loel si cowo yang memakaikan jaket pada pihak perempuan, namun Jean dan Loel malah sebaliknya
Dan benar saja dilorong sepi sebelum sampai ke koperasi Jean menemukan geng yang berisikan cowo cowo genit itu, Jean berjalan seperti biasa mereka tak berani menggoda Jean dikarenakan pangkatnya disekolah itu adalah Ketua Osis, jadi mereka tak akan berani.
Loel yang kelelahan berdiri menunggu Jean cukup lama akhirnya mencari bangku disekitar sini untuk duduk agar Jean tak susah mencarinya, hari ini cuaca cukup dingin namun Loel sudah dipakaikan jaket milik Jean di pinggang rampingnya walaupun tak akan tertutup semua jadi masih terasa dingin dinginnya
Akhirnya Jean kembali membawa celana yang Loel butuhkan
"Nih celananya, buruan ganti" titah Jean sambil memberikan celana baru untuk Loel yang ia beli barusan dikoperasi sekolah
"Makasih" l
"Yaudah aku tunggu dikantin"
Loel membalas dengan anggukan, lalu ia segera menuju kamar mandi untuk mengganti celana pendeknya itu
Selesai mengganti celananya Loel pergi ke kelas dulu untuk memasukkan celana pendeknya kedalam tas, setelah itu dia langsung mencari keberadaan Jean dikantin
Tak butuh waktu lama untuk mencari Jean ditengah keramaian, pasal Jean terlihat sangat mencolok walupun penampilannya biasa saja
Jean menunggu kedatangan Loel dimeja kecil yang muat untuk diduduki dua orang, satunya khusus untuk Loel, Loel yang sudah menemukan Jean langsung duduk dikursi yang ada dihadapannya, momen momen inilah yang membuatnya canggung
"Belum mesen?" tanya Loel pada Jean setelah duduk dibangku kantin
"Belum, nungguin kamu"
Loel menyerengit heran pada jawaban yang barusan Jean katakan "Kenapa harus nunggu gue?"
"Biar samaan aja, jadi gak lama nunggunya"
"Oh, yaudah mau mesen apa? Biar gue yang mesenin"
"Justru aku nungguin kamu biar kamu yang milih"
"Oh yaudah"
Loel berjalan ke stan Bude Fitri untuk memesan 2 porsi Ayam geprek lalu duduk kembali ke bangku tadi.
Jean dan Loel tak bergeming disaat menunggu pesanan datang, karena terasa sangat canggung akhirnya Jean membuka suara
"El, rumah kamu dimana?"
"Kenapa tiba tiba nanya rumah? Mau kenalan sama ortu gue?"
Pertanyaan aneh itu keluar dari mulut Loel, gelak tawa terdengar dari mulut Jean
"Hahaha engga, siapa tau ada perlu"
"Oh, daerah Jalan Villa Raya komplek taman sari hijau no.17"
"Ohh, oke sip deh"
Tak lama pesanan mereka datang, tak banyak bicara lagi lalu Jean dan Loel segera menikmati makanan yang mereka pesan
Sedari tadi Jean lah yang membahas hal hal kecil hingga besar, Loel hanya menyimak
Jean menghabiskan makanannya terlebih dahulu, karena seperti biasa Loel makan dengan perlahan lahan, akhirnya habis juga, kali ini Loel yang mentraktir Jean karena kemarin kemarin Jean yang mentraktirnya
"Tos, gue langsung balik ke kelas ya"
"Oh iya aku juga, dadah"
Jean melambaikan tangan kepada Loel dan hanya dibalas senyuman oleh Loel
Jean balik ke kelasnya yang berada dilantai dua, dikelasnya dia sudah disambut oleh kedua sahabatnya
"Woy Je, dari mana lo?" tanya Gyandra
"Kantin"
"Tumben akhir akhir ini gak ngantin bareng kita?"
"Kepooo"
Jean tak memberi tahu Meygin dan Gyandra nanti kalau mereka tahu akan di ceng-cengin
"Idih, lo nganggep kita ni apa anjeng" tanya Meygin tak santai
"Kapan-kapan aku kasih tau deh"
"Yaudah, tapi jangan mentang-mentang lagi deket sama cowo, lo jadi lupain kita berdua"
"Lupain gimana?"
"Tuh udah gak ngantin bareng kita lagi"
"Yaudah besok besok aku bareng kalian deh" ujar Jean karena memang akhir akhir ini dia jadi lebih sering ngantin bareng Loel ketimbang sama duo sahabat yang udah bareng bareng dari kelas 10
Bersambung..
Vote dan tinggalkan komen terlebih dahulu sebelum lanjut ke chapter berikutnya, okey.
Terimakasih yang sudah meninggalkan jejak dichapter ini, hal sederhana namun mulia bagi para writer. ʕ•ﻌ•ʔ
KAMU SEDANG MEMBACA
Brondong Supremacy - FemdomMalesub | END
RomanceMenjinakkan seekor anjing itu sudah biasa, tapi pernah gak sih lo ngejinakin manusia? Loel Alby Persada, seorang siswa badboy anggota geng tongkrongan bernama Slavega's. Loel yang berpegang teguh pada pendiriannya untuk tetap dan selalu menjadi lela...