CHAPTER 33

9.1K 614 16
                                    

"Eh udah bunyi bel, aku izin ke kelas" pamit Aksa pada Loel sebelum kembali ke kelasnya

Loel kembali membalas dengan deheman saja.

Diperjalanan kembali menuju kelasnya, Aksa menemui Jean yang seperti baru saja keluar dari kelasnya

"Kak gimana?"

"Udah jangan takut lagi, masuk kelas lagi sana udah bunyi bel kan" titah Jean pada Aksa

Jean sebenarnya tak memberi sanksi apapun ke pelaku pembullyan tersebut walaupun ia anggota osis sekalipun, hanya Jean mengancam agar tak lagi melakukan hal itu, kalau mereka masih mengulanginya masalah ini langsung diurus oleh guru Bimbingan Konseling.

Besok Loel dan teman teman seangkatannya sudah mulai ujian kenaikan kelas, seperti biasa Loel dan keluarganya makan malam.

"Besok ujian jangan lupa belajar kamu, Loel" titah maminya pada Loel

"Gampang lah itu mi, besok sebelum sekolah juga masih bisa baca buku" remeh Loel pada ujiannya

"Baca buku sebelum sekolah apa yang masuk otak kalau begitu, belajar malam ini aja belum tentu bisa jawabin soal soal ujian besok"

"Iya iya mi, abis ini Loel belajar kok tenang aja" ujar Loel agar maminya tak terus terus memarahinya

Selesai makan Loel kembali ke kamarnya, sebelum merebahkan tubuhnya ke kasur, Loel membuka celana panjangnya terlebih dahulu karena tak nyaman kalau tidur menggunakan celana pendek, kini hanya tersisa celana pendek sepaha yang biasa Loel kenakan sebelum tidur.

Setelah mengganti celananya Loel malah melupakan apa yang maminya suruh tadi disaat mereka makan malam bersama.

Loel mengambil hpnya lalu membuka aplikasi game bernama Mobile Legends, Loel mengajak anak anak Slavega's untuk bermain bersama, tidak lupa mengaktifkan telepon.

Berapa kali match sudah mereka lewati, disaat Loel sedang asyik pada game dilayar gadgetnya itu tiba tiba terdengar ada yang mengetuk pintu dari luar

Tok tok tok.. Tok tok tok

"Iya sebentar"

Ceklek!

"Hmm..bagus ya kamu disuruh belajar malah main game, kok susah banget sih disuruh belajar, udah pintar kamu?" omel maminya dengan raut wajah yang sudah ber api api mendapati anaknya yang masih sibuk bermain game padahal besok ujian akhir semester.

"Oiya astaga mi, Loel lupa beneran deh" ucapnya sambil menepuk jidat "Suer" lanjutnya

"Pokoknya kamu belajar sekarang mami gak mau tau" titah maminya tak dapat terbantahkan

"Mi, nanggung satu kali match lagi ini" jawabnya dengan senyuman sok polos agar tak dimarah maminya lagi, namun usahanya gagal

"Ambil buku kamu sekarang, belajar atau handphone kamu mami sita!" ancam Mami Loel agar ia belajar sekarang

Sontak Loel panik pada ancaman maminya itu, dengan cepat Loel mengambil buku pelajaran yang akan dia pelajari di ujian besok, Loel sibuk membolak balik bukunya

Mami yang melihatnya sudah lega karena akhirnya anaknya itu mau belajar, mami berniat untuk turun kembali ke kamarnya yang terletak di bawah.

Loel yang meras maminya sudah turun kebawah mengambil lagi hpnya untuk melanjutkan pertandingan tadi

"Anjing, kan jadi AFK gue" umpatnya karena mendapatkan peringatan pelanggaran pada pertandingan itu

Mami yang masih memantau dari pintu kamar Loel menyadari Loel yang tak benar benar membaca buku karena terdengar suara suara seperti Sing sing sing.. You have slain in enemy

Mami Loel kembali memasuki kamarnya dengan kepala yang sudah ber api api

"Yaampun Loel masih aja kamu main game, sepenting apasih game itu? Besok ujian loh mau ngisi apa kamu nanti? Ngisi Layla? Miya? Alucard? Gak kan! Tau lah mami kecewa sama kamu, mau belajar atau gak terserah lah sana, nilai nilai kamu bukan nilai mami, gak perlu cape cape mami marahin kamu" omel mami Loel yang sudah sangat pasrah dengan anaknya itu, akhirnya Maminya meninggalkan kamar Loel

Loel yang diomeli bukan acuh pada nilainya hanya saja nanggung baru berapa menit match, ini pertandingan yang terakhir Loel janji.

Tak lama terdengar lagi suara ketukan pintu dari luar, Loel yang panik langsung melempar handphonenya ke sembarang arah lalu mengambil bukunya takut maminya kembali untuk memarahinya lagi, Loel membaca bukunya dengan posisi tengkurap

"Masuk aja, gak dikunci" teriaknya dari dalam

Ceklek

Loel menatap siapa yang datang, itu kekasih tercintanya yang baru jadian siang tadi, Loel dan Jean saling menatap tak bergeming

Loel baru menyadari bahwa sekarang dia sedang memakai celana pendek sepaha, wajahnya mulai memerah padam

"AAAAAAAAAAAA~" teriaknya yang baru terkejut sekarang, reflek Loel menutup bagian selangkangannya menggunakan kedua tangan, lalu berlari ke kasur untuk menutup area itu menggunakan selimut miliknya.

"Eh jangan teriak, kenapa si?"

"Lo gak liat kan tadi?" tanyanya was was

"Liat"

"Liat apa anjing?" tanyanya dengan nada kesal

"Ur language, Loel Alby Persada" ujar Jean dengan tatapan mendalam yang dia berikan pada Loel "Aku cuma liat paha mulus kamu sebentar" lanjut Jean

"Ah anjing, kenapa si gak bilang mau kesini?"

"Tadi mami kamu yang nyuruh aku kesini, katanya kamu gak mau belajar padahal besok ujian"

"Ck yaudah, bentar gue ganti celana dulu, lo keluar dulu sana" Loel mengusir Jean

"Udah gapapa bagus kok gitu, kok malu sih? Kemarin disekolah juga aku udah liat" dengan santai Jean berkata seperti itu "Mana buku yang mau dipelajari buat ujian besok?"

"Ini" Loel mengambil buku paket matematikanya "Ujian pertama gue langsung pelajaran malesin itu"

"Yaudah, belajar di meja belajar kamu aja"

"Iya"

Loel turun dari kasurnya, dapat Jean lihat paha mulus milik Loel

"Bentar" ucap Jean sembari melepaskan jaket yang dia kenakan lalu mengikatkan pada pinggang Loel

Loel menyerengit heran "Kenapa?"

"Pake aja, biar aku gak nafsuan liat paha mulus kamu"

Bersambung..

Vote dan tinggalkan komen terlebih dahulu sebelum lanjut ke chapter berikutnya, okey.

Terimakasih yang sudah meninggalkan jejak dichapter ini, hal sederhana namun mulia bagi para writer. ʕ•ﻌ•ʔ

Brondong Supremacy - FemdomMalesub | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang