"Ya emang, Jean gak bakal ngasih feedback ke lo" remeh Meygin ke Loel
"Bener juga kata Ega, kak Jean gak bakal suka sama cowo modelan gue, pengen berhenti suka sama dia aja deh, menurut lo berhenti atau lanjut aja? Soalnya gue udah sadar diri"
"Ya lanjut aja kalau lo beneran suka sama dia sampe cinta, lo bisa ngehalalin berbagai cara biar dia juga suka balik ke lo kan?"
"Ya, tadinya gue udah minder gara gara saingan gue ngeri ngeri, gue ampe kehempas jauh, tapi tadi gue ditawarin kentang goreng diperpus"
"Jangan geer dulu, kan dia gitu ke semua orang jadi wajar"
"Aelah gak bisa banget lo liat orang seneng"
"Udah itu aja curhatnya?"
"Iyalah, tapi awas aja lo cepu ke kak Jean, gue tebas pala lo" ancam Loel pada kakaknya itu
"Anjay soker dek, disentil dikit ngadu mami"
"Udahlah sana lo keluar"
"Yayaya semangat perjuangin temen gue"
Lalu Meygin keluar dari kamar Loel, tak lupa menutup pintu kamarnya.
"Gabut juga ya, gak enak banget jadi jomblo, udah gabut kesepian pula"
Sebenarnya Loel ini tak akan jomblo kalau dia tak mengejar Jean, yang mau sama dia banyak kalau diterima semua pasti idupnya gaakan segabut ini
"Oh iya apa gue minta nomor kak Jean sama kak Mey aja ya? Coba deh"
Loel pergi ke kamar kakaknya untuk meminta nomor orang yang ia sukai
Selang berapa menit setelah Loel meminta nomor Jean kepada kakaknya.
"Akhirnya dapat juga"
"Ini nomor mau gue apain ya, pengen chat takut ganggu, telefon apalagi.. Apa gue pura pura salah sambung aja ya? Let's try it" ujarnya pada diri sendiei
"Haloo, apa kabar?"
"Baik, ini siapa ya?"
"Temen SMP lo inget gak?"
"Namanya siapa ya?"
"Lagi apa?" tanya Loel mengalihkan pembicaraan
"Kerja, btw namanya siapa?" tanya Jean sekali lagi
"Jamal" ntah kenapa dalam benak pikirannya kepikiran buat jawab JAMAL
"Perasaan saya gak punya temen namanya Jamal deh, ngarang ya kamu?"
"Oh iya ya, maaf salah sambung"
"Oh iyaiya gapapa" ucap Jean ramah walaupun pada orang yang tak dia kenal
Loel mematikan teleponnya karena udah tau kabar dan sedang apa sipujaan hati
"Kapan bisa sleep call sama kak Jean ya? Pasti seru deh"
Angan-angan itu tak luput dari kepala Loel, hingga akhirnya dia tertidur
Sabtu pun tiba, biasanya Loel menghabiskan waktunya untuk berkumpul bersama gengnya hingga larut malam, sedangkan
"Hoamm.. Perasaan baru tidur deh" ucap Jean yang merasa tidurnya baru 2 jam, lalu setelah itu ia mandi dan bersiap siap untuk berkerja.
Sesampainya ditempat kerja seperti biasa Jean menyapa karyawan karyawan yang ada disana, dan duduk di tempat yang biasa ia duduki karena belum ada pelanggan.
Disore hari yang cerah ini dikediaman Loel
"Sore sore gini enaknya ngapain ya? Ke markas? Ga dulu deh.. Oh iya gue mau ke cafe MeTime deh"
Kalian pasti tau Loel mau ngapain ke cafe itu, mau modus kepelayan disana
Dicafe Loel duduk dipojok tempat kemaren disaat dimana dirinya mengetahui bahwa Jean bekerja ditempat ini.
Tak lama Jean datang menghampirinya membawa list menu yang ada dicafe itu.
Jean bekerja melayani pelanggan seperti biasa, dan ada 1 oknum menarik menurutnya, dia menemukan adik kelasnya dipojok sana.
"Hai, ketemu lagi" sapa Jean
"Eh iya hai" jawabnya sok cool padahal grogi parah
"Mau pesen apa?"
"Americano ice 1"
"Baiklah sebentar"
"Sip"
Lalu sambil menunggu menu siap, Jean kembali ke tempat itu
"Boleh duduk disini?" tanya Jean karena dia ingin duduk di 1 meja dengan Loel
"Silahkan"
"Kamu itu siswa kelas 11 yang pingsan kemaren kan? Yang namanya Loel"
Yang bener saja hancur sudah image Loel, biasa bisanya Jean tiba tiba mengingatkan hal itu padahal dia udah hampir lupa, tapi kenapa harus yang itu? Kan bisa mengingat yang diperpus gitu.
"E-eh itu ya? Itu sebenarnya ga sengaja ketiduran pas upacara karena lama banget"
"Alibi kamu gak masuk akal"
"Ya begitulah, tapi gak usah diingetin juga"
"Eh iya, maaf maaf"
"Gapapa gak perlu minta maaf"
Ting ting..
"Bentar ya" Jean mengambil pesanan yang sudah Loel pesan tadi
"Ini Americano ice-nya, silahkan dinikmati"
"Makasih"
"Abis ini kamu mau kemana?"
"Gaada kemana mana sih, kenapa?
"Aku mau ke gramed, mau nemenin?"
"Boleh" iya boleh kok BOLEH BANGET KAKKK -batin Loel
"Yaudah aku tinggal ya" ujar Jean karena harus melanjutkan pekerjaannya
Tak lama karyawan shift sore pun datang biasanya dipanggil kak Zey oleh Jean, Karena Zey seumuran sama kakak laki lakinya Jean. sebenarnya untuk pelayan dicafe ini sistemnya itu Jean shift sore sampai maan sedangkan Zey shift pagi sampai sore tapi kalau weekend jadi gantian, itu kemauan Jean tapi Zey tak keberatan
"Halo kak Zey" Sapa Jean dengan ramah
"Halo Je"
Nah pas banget shift malam udah datang jadi Jean tinggal ganti baju buat pergi ke gramed
Setelah mengganti baju Jean menghampiri meja Loel, Jean memakai baju ala ala casual saja jadi lebih santai tapi tetap elegan dan tidak lupa memakai parfum miss dior kesukaannya
"Udah selesai minumnya?"
"Eh iya udah kok, bentar bayar dulu"
"Oke"
Tak lama Loel kembali
"Udah"
"Yuk" ajak Jean
"Pake motor siapa?"
"Pake motor aku aja"
"Gue yang bawa?" tanya Loel
"Karena ini motor aku, aku dong yang bawa"
"Lah bisa gitu"
"Emang biasa gitu bukan?" tanya Jean
Bersambung..
Vote dan tinggalkan komen terlebih dahulu sebelum lanjut ke chapter berikutnya, okey.
Terimakasih yang sudah meninggalkan jejak dichapter ini, hal sederhana namun mulia bagi para writer. ʕ•ﻌ•ʔ
KAMU SEDANG MEMBACA
Brondong Supremacy - FemdomMalesub | END
RomanceMenjinakkan seekor anjing itu sudah biasa, tapi pernah gak sih lo ngejinakin manusia? Loel Alby Persada, seorang siswa badboy anggota geng tongkrongan bernama Slavega's. Loel yang berpegang teguh pada pendiriannya untuk tetap dan selalu menjadi lela...