CHAPTER 19

7.9K 591 0
                                    

"Jangan sama dia kalau gak mau cemburu" ucap Meygin dan hanya dibalas deheman oleh sang adik

"Oh iya tadi gue kesini disuruh mami manggil lo buat makan, ayo turun" Meygin mengajak Loel untuk makan malam

"Gak mood gue"

"Dih lakik moody-an" dan hanya dibalas role eye oleh Loel

"Yaudah gue turun dulu, bye adek gue terganteng didunia" -Ghaib lanjut Meygin lalu langsung keluar dari kamar Loel, takut digeplak

Meygin berjalan turun dari tangga lalu duduk dikursi makan untuk makan malamnya

"Mana adek kamu gin?" tanya mami Loel pada Meygin, karena tak melihat keberadaan Loel di meja makan

"Abis galauin Jean tadi dia mi"

"Owalahh, yaudah makan makan"

Loel yang semua galau ditemankan playlist galaunya kini berubah memutar lagu lagu DJ nya yang dia simpan

Loel gabut jadi dia memilih untuk login Mobile Legend dan mabar barang anak anak Slavega's, tak terasa waktu sudah menunjukan pukul 01:53, untuk besok sabtu jadi gapapa bangun siang.

Loel mabarnya sambil teleponan jadi bisa denger mereka ngobrol

"Eh udah jam mau jam 2 aja anjir" ujar Raven yang menyadari sebentar lagi jam 2

"Lah iya, 1 kali match lagi lah" tawar Loel pada mereka

"Oke, gue juga udah ngantuk nih" ujar Ega sambil menguap

Mabar sama anak anak Slavega's akhirnya selesai, tak ada yang ingin Loel lakukan saat ini jadi dia memilih untuk tidur saja.

Cahaya matahari pagi menerobos masuk menembus jendela kamar Loel, semalam dia tak menutup rapat jendelanya dengan gorden,silaunya cahaya matahari itu seakan menyuruh Loel untuk bangun sekarang juga, namun dia masih terlalu ngantuk karena tak cukup tidur semalam, kebanyakan main game.

Tok tok tok tok..

"Loel udah bangun belum kamu?" tanya mami Loel mengetuk ngetuk pintu kamar Loel

Hening, tak ada jawaban dari Loel, karena ia memang belum bangun

Ketukan pintu terdengar makin jelas yang pertanda itu hal penting, Loel terbangun mendengar ketukan pintu dari luar

Loel bangun, saat ini dia lagi mengumpulkan nyawanya, lalu meregangkan tubuhnya sebelum membuka pintu

Ceklek!

"Eh mami ternyata, kenapa mi?" tanya Loel pada maminya didepan pintu

"Ada temen kamu tuh dibawah nyariin" maminya memberi tau bahwa ada teman Loel yang menunggu dibawah

"Siapa mi?"

"Liat aja"

Loel turun untuk kekamar mandi telebih dahulu untuk mencuci muka dan menyikat giginya sebelum menemukan teman yang maminya maksud

Lalu Loel pergi ke ruang tamu, dan melihat siapa teman yang maminya maksud. itu Jean, ngapain pagi pagi kesini coba, pake outfit jogging able, lalu rambut sebawah bahunya yang dikuncir 1, penampilannya itu sederhana namun tetap terlihat menawan dimata Loel

"Baru bangun?" tanya Jean yang melihat mata Loel yang terlihat seperti baru bangun tidur

"He'em, ngapain kesini pagi pagi?" tanya Loel heran pada Jean

"Mau ngajak jogging" jelas Jean maksud kedatangannya kesini

"Males ah"

"Yaudah aku pulang aja"

Ancaman sederhana Jean yang mampu membuat Loel panik

"Eh iya iya bentar gue ganti baju dulu"

Loel jadi panik kalau Jean pulang padahal baru mau ketemu setelah berapa hari gak ketemu

Jean menunggu Loel sekitar 15 menitan, cukup lama kalau hanya ganti baju aja

"Udah" ucap Loel setelah turun dari tangganya

"Yaudah ayo"

Mereka keluar berdua dari kediaman Loel

Disaat melewati garasi manik hazel Loel menangkap sebuah motor sport yang masih baru, Loel curiga itu milik Jean karena jika tak menggunakan motor itu motor mana lagi? Bergelut dengan pikirannya Loel langsung tanya saja pada Jean apakah itu motornya atau bukan

"Tos, itu motor gede punya lo?" tanya Loel dengan raut wajah datar

"Iya" jawab singkat Jean dengan senyum ramahnya yang ditunjukan pada Loel

"Baru beli?"

"Iya baru dibeliin papa aku. makanya ini kerumah kamu buat nyoba sekalian ngajakin kamu jogging"

"Ohh, emang kita mau jogging kemana?"

"Jalan raya di dekat sini"

Loel merasa tertangtang dengan ucapan Jean barusan, nyatanya tak sama sekali

"Ayo, gak takut gue"

"Gak ada yang bilang kamu penakut, hahaha" Jean terkekeh melihat cowo nakal didepannya ini, sambil mengusap lembut kepala Loel karena gemas

Loel mampu membuat Jean merasa gemas padanya, padahal dia tak ada niat sedikitpun sama sekali, beda dimata orang beda lagi dimata Jean.

Mereka jogging bersama menelusuri komplek, setelah merasa 1 komplek sudah dijajahi lanjut mereka ke jalan raya yang berada disekitar sini

Loel yang tadinya belagak sok sanggup untuk jogging jauh jauh kini sudah ngos-ngosan duluan

"Kenapa, udah cape ya?"

Bersambung..

Vote dan tinggalkan komen terlebih dahulu sebelum lanjut ke chapter berikutnya, okey.

Terimakasih yang sudah meninggalkan jejak dichapter ini, hal sederhana namun mulia bagi para writer. ʕ•ﻌ•ʔ

Brondong Supremacy - FemdomMalesub | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang