CHAPTER 05

17.2K 1.1K 4
                                    

"Ngadem ke perpus kuy" ajak Loel kepada Ega

"Males ah, gue pengen ke kelasnya mba pacar" ujar Ega

"Sip deh sipaling punya pacar"

"Iri bos?"

"Bacot lo njing, tapi yang suka gue banyak"

Yang suka Loel itu banyak walaupun gak banyak banyak amat sih, paling cuma 7 yang pernah confess, baru yang pernah confess gatau yang belumnya, cuma semuanya dia gak terima karena emang dia sukanya sama Jean doang

Sebenarnya kalo dilihat-lihat tak ada yang menarik dari Loel ini, bahkan dia anggota geng yang terkenal isinya badboy semua, meski dia hanya 50% nakal sisanya anak mami, tau lah ya anak yang masih diurusin maminya tuh gimana, ya kaya si Loel parasnya itu ganteng dan manis, kulitnya putih, bersih dan mulus, cuma dia malah menyia nyiakan itu.

Gara gara kenakalan nya kulit bersihnya itu sering luka luka dikit, tapi tak mengurangi kadar manis pada wajahnya

Tipe manis Loel itu bukan manis cowo cowo banget, tapi ini imut tapi dia berusaha untuk gak keliatan imutnya jadi dia berusaha untuk tetap cool

"Banyak doang 1 pun gak dijadiin pacar"

"Ya karena gue ngincar ketos, bego"

"Dia gak mau sama anak nakal kaya lo"

"Lo lebih nakal dari gue" Loel kesal namun apa yang dikatan Ega benar adanya

"Yang penting pacar gue nerima gue apa adanya, dah ah bye mau ketemu mba ayang"

Loel terdiam dan membatin, ya benar kata Ega, Jean itu pintar, cantik, multitalenta, ketos pula. Para siswa teladan juga pasti pada ngikut ngantri

"Bener, gue ga pantes buat kak Jean, lupain ajadeh mau berjuang juga gaakan menang, lagian juga gue adek kelas nya bisa jadi dia gak suka brondong"

Batin Loel sambil mempertimbangkan berhenti menyukai Jean atau tidak, sepertinya ia akan memilih untuk berhenti saja, karena dia dengan Jean sangat kebanting, cukup sadar diri saja.

Balik ke tujuan awal Loel

"Oiya kan tadi gue mau ngadem di perpus ampe lupa gara gara si kutil badak satu"

Di jalan menuju perpus Loel menemukan Jean yang sedang berjalan tak jauh darinya

"Kak Jean mau ke perpus juga ya?" pikirnya karena melihat Jean berjalan menuju ketempat yang sama

"Kenapa baru gini pas gue udah mau lupain dia sih anjing" gerutu Loel

Loel memperlambat jalan guna agar tak membuat Jean salah paham, takut dikira sedang mengintainya

Dan benar saja mereka menuju ketempat yang sama.

Diperpus biasanya ada guru TU yang menjaga tapi ini tumben tumbenannya gaada, pokoknya hari ini semua mendadak sepi deh ntah kenapa

Jean yang tujuannya ke perpus healing untuk ngadem sekalian membaca buku menghidupkan AC yang ada di perpus, Jean itu ketos jadi dia bebas aja mau ngapain

"Enak juga jadi ketos" batin Loel

Setelah Jean berjalan ke rak yang berada dipojok kiri tak lain rak yang berisi buku buku fiksi lalu mengambil 1 buku novel untuk dibaca

"Konnichiwa" ucap Jean disaat Loel masuk ke perpus dan hanya di balas senyum kikuk oleh Loel karena dia tak paham

Jean pun melirik ke arahnya dan tersenyum tipis

Loel yang awalnya berniatan ke perpus hanya untuk ngadem jadi ngikut mencari buku karena ada takut dikira mau aneh-aneh

Perpus menjadi sangat sunyi dikala diisi mereka berdua, canggung mendominasi Loel dan Jean tak pun kunjung membuka percakapan.

"Kamu mau kentang goreng?" tanya Jean, dia menawarkan kentang goreng yang dia beli dikantin

"Ga deh makasih"

"Kruk kruk kruk kruk" bunyi suara perut Loel yang sudah kroncongan

"Eh cacing diperut kamu udah meronta ronta ya minta diisi? Mau? Ga mau sih gapapa" tanya Jean

"Eh eh mau dong, kasian juga cacing diperut gue" ntah kesialan dari mana ini yang menimpanya, gara gara gengsi jadi malu gini

Setelah berbagi jajan jajanan mereka berdua melanjutkan membaca buku, sebenarnya Loel tak benar benar membaca buku sedari tadi dia asik mencuri curi pandang ke arah Jean, dan tidak disadari oleh sang empunya.

"Bosen juga disini, dia nya pun diem diem aja" -batin Loel

"Ketos gue duluan" ujar Loel

"Eh iyaiya" balas Jean

15 menit setelah itu bel masuk kelas berbunyi, Jean bergegas untuk ke kelas, saat dia melewati tempat yang di lduduki Loel tadi dia melihat ada kunci tergeletak dilantai

"Eh ini punya anak itu bukan sih? Nanti aja deh ngasihnya"

Jean mengambil kunci itu karena takut jika nanti ada anak lain yang mengambil, soalnya motor Loel itu harganya lumayan kalo dijual

Jean mematikan AC, lalu keluar dan tak lupa menutup pintu

Disaat keluar main terakhir Jean malah lupa untuk mengantar kunci milik Loel dikarenakan sudah pusing memikirkan tugas MATEMATIKA

Bel pulang pun berbunyi

Jean berjalan melewati koridor kelas untuk berjalan ke arah parkir, sekolah sudah lumayan sepi karena Jean pulang agak lama dikarenakan ada urusan osis sedikit, diparkiran dia melihat Loel yang sudah menangis tak karuan

"Hey, kamu kenapa?" tanya Jean

"Kunci motor gue ilang"

"Oh jadi bener ini punya kamu?" tanya Jean lagi sambil menunjukkan sebuah kunci yang ia temukan diperpus tadi

Bersambung..

Vote dan tinggalkan komen terlebih dahulu sebelum lanjut ke chapter berikutnya, okey.

Terimakasih yang sudah meninggalkan jejak dichapter ini, hal sederhana namun mulia bagi para writer. ʕ•ﻌ•ʔ

Brondong Supremacy - FemdomMalesub | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang