"Kenapa, udah cape ya?" tanya Jean karena merasa Loel sudah ngos-ngosan karena kelelahan abis jogging jauh
"He'em" jawab singkat Loel karena sudah tak sanggup bicara banyak
"Yaudah ke warung itu buat beli air" ucap Jean sambil menunjuk warung yang ada diseberang sana
"Iya, bentar" pinta Loel karena kakinya masih lemah
"Bisa ngga? Mau aku gendong?" tawaran itu yang seharusnya ia berikan pada Jean, tapi sepertinya mustahil untuk Jean
"Dih ogah"
Loel tak mungkin menerima tawaran itu walaupun udah cape selain malu dilihat orang orang gengsi Loel itu tinggi, dia akan tetap bilang ngga walaupun aslinya mau.
Diwarung itu Jean membeli 2 air mineral berukuran sedang dan memberikan Loel 1, setelah dirasa jogging ini cukup melelahkan juga bagi Jean akhirnya dia berniatan untuk pulang
"Yuk pulang, udah cape kan?"
"Iya" -cuma kalo sama lo jadi gak berasa. Lanjut Loel dalam batin
Jean pulang dulu ke rumah Loel untuk mengambil motornya, namun sebelum sampai kerumah Loel, Jean dan Loel melewati jalan yang berbeda dengan yang tadi, dijalan ini ada lapangan basket yang dimana biasa tempat Loel latihan basket sama bocil bocil sore kemarin kalau gabut, karena Jean tertarik buat bermain basket disitu jadi dia mengajak Loel bermain dulu walaupun sebentar
"El, ayo kesitu dulu bentar" Jak Jean sambil menunjuk lapangan basket
"Iya"
Loel baru selesai menghilangkan rasa penat tapi udah diajak aja lagi buat gerak, mau marah tapi suka.
"Eh ini gak ada bolanya ya?"
"Ada, bentar gue minjem ke Jupri"
Jupri itu adalah temannya sejak awal Loel pindah ke komplek itu, Jupri satu satunya teman 1 komplek yang seumuran dengannya sisanya bocah SD, SMP semua.
Tak lama Loel kembali dengan membawa bola basket, lalu duduk sebentar, bolanya langsung direbut dengan Jean
Jean memantul mantulkan bola tersebut lalu memasukkan ke ring
"El, ayo sini main" ajak Jean pada Loel sambil memantul mantulkan bola basket
Akhirnya Loel bermain basket bersama Jean, Jean memulai permainan dan Loel mencoba merebut bola itu dari Jean namun sedikit susah untuk ditaklukan, Loel baru menyadari skill bermain basket yang Jean punya, tak hanya cantik, Jean juga pintar, dan berbakat. bagimana tidak cowo-cowo disana pada ngantri buat jadi pacarnya.
Loel terdiam sejenak disaat Jean sedang asik bermain basket, Jean saat ini benar benar terlihat sangat keren.
Loel tak melanjutkan bermain basketnya karena dia sudah berada dipuncak kepenatan, Loel duduk sambil menunggu Jean selesai bermain basket, tak lama Jean selesai bermain basket lalu duduk disebelah Loel untuk beristirahat
Dahi Jean sudah dipenuhi keringat saat ini, tak terlihat menjijikan bahkan Jean malah terlihat sexy sekarang dimata Loel, Loel makin jatuh cinta kalau gini
"Keren gak tadi aku mainnya?" tanya Jean pada Loel, sambil meminum air mineral yang tadi dibeli diwarung, Jean berharap dipuji keren sama Loel
"B aja" jawab Loel dengan wajah datar, padahal dari tadi dia tak henti henti kagum pada Jean dalam batinnya
"Yaudah balikin dulu ini bolanya"
"Iya"
Akhirnya mereka balik kerumah Loel karena Jean harus kerumah Loel dulu sebelum pulang karena motornya ada disana
Sesampainya dirumah Jean izin dulu ke mami Loel sebelum pulang
"Tante Jean pulang dulu ya, makasih udah minjemin anaknya, hehehe" ucap Jean bercanda pada mami Loel
"Eh udah mau pulang? Cepet banget"
"Iya, Jean harus mandi lagi soalnya udah gerah"
"Oh yaudah, makasih juga udah dateng"
Setelah izin pada mami Loel, Jean segera keluar dari rumah itu dan menemukan Loel yang masih berada di luar
"Aku pulang dulu ya"
"Iya"
"Bye" pamit Jean dengan senyuman manisnya sebelum pulang
Loel melihat Jean yang makin menjauh, rasanya jika makin lama makin ingin tetap terus bersama Jean, namun Loel tak akan menuntut Jean agar tetap bersamanya bahkan jika Jean sudah menjadi pacarnya.
Bagaimana hari liburnya besok ya? Akankah kembali merasakan gabut dirumah, sepertinya iya.
Tak terasa hari ini sudah kembali memasuki hari senin
Jean memarkirkan motor barunya di parkiran, dia berjalan melewati siswa siswi yang ada disekolah itu, tak lupa menyapa jika dia kenal dan tersenyum kepada siapapun yang melihatnya, Jean sudah biasa dengan ini, menjadi pusat perhatian satu sekolah, dipuji bahkan ada yang menghujat, entah dari segi mana yang dapat mereka jelek-jelekan dari Jean, tapi Jean tak memikirkan hal itu, Jean tetaplah manusia biasa yang tak luput dari kesalahan
Jean singgah kekantin terlebih dahulu untuk sarapan, karena tak sarapan di apartemen-nya
Setelah sarapan Jean masuk kekelasnya
"Hari ini ngantin bareng siapa lo Je?" tanya Gyandra setelah Jean duduk dikursinya
"Kalian aja" Jean memutuskan hari ini untuk bareng sahabat sahabatnya itu
"Kalau besok?"
"With someone"
Bersambung..
Vote dan tinggalkan komen terlebih dahulu sebelum lanjut ke chapter berikutnya, okey.
Terimakasih yang sudah meninggalkan jejak dichapter ini, hal sederhana namun mulia bagi para writer. ʕ•ﻌ•ʔ
KAMU SEDANG MEMBACA
Brondong Supremacy - FemdomMalesub | END
RomanceMenjinakkan seekor anjing itu sudah biasa, tapi pernah gak sih lo ngejinakin manusia? Loel Alby Persada, seorang siswa badboy anggota geng tongkrongan bernama Slavega's. Loel yang berpegang teguh pada pendiriannya untuk tetap dan selalu menjadi lela...