CHAPTER 10

13.6K 767 3
                                    

"Tukeran posisi yuk"

Ucap Varez, Gelara, dan Raven yang kehidupan berkeluarganya bermasalah, Varez yang ditinggal ibunya karena menikah lagi, Raven yang mendapatkan ibu sambung namun jahat, lalu Gelara kedua orang tuanya yang tak peduli dengannya sama sekali, mereka sangat iri mendengar pembicaraan Loel dan maminya.

"Tak apa, Kalau kalian gak bisa bahagia sama keluarga masih bisa bahagia sama kita kita kan" ujar Ega berusaha menyemangati mereka agar tetap tegar menghadapi hal sulit ini

"Yoi" ujar Zevan, dan Loel

"Yaudah gue duluan ya"

"Oh iya iya, makasih traktirannya bre"

"Makasih ngab"

"Makasih yo"

Semua mengucapkan terimakasih pada Loel sebelum meninggalkan markas

Loel masuk kedalam rumahnya lalu melihat orang tuanya yang sedang berduaan menonton tv diruang keluarga, hari ini hari libur jadi mami minta ditemenin papi buat nonton film romantis.

"Eh sudah sampai kamu Loel" ujar mami Loel

"Kalau belum ini siapa mi?" tanya Loel karena merasa pertanyaan maminya itu unfaedah

"Mami cuma becanda loh" mami Loel terkekeh sama partanyaan Loel, emang bener sih kenapa malah dia nanya pertanyaan yang gak guna gitu

"Yaudah mi Loel mau langsung mandi aja"

"Oh yaudah"

Loel pun bergegas membersihkan dirinya.

Senja yang tadi indah dipandang mata kini telah pergi, diganti dengan cahaya bulan yang bersinar dimalam itu

Ceklek!

"Dek, mami panggil kebawah makan malem"

"Iya bentar lagi gue nyusul"

Dimeja makan Loel makan malam bersama Mami, Papi dan kakak terngeselinnya itu, mereka asik berbincang bincang hal random sambil makan, Loel tak tau harus ikut nimbrung atau apa, ia pun tak mengerti sama bahasannya jadi ia diam saja

Ini sudah hari senin, hari dimana ada kegiatan upacara pagi pagi dan paling gak disukain siswa siswi sekolahan

Namun Loel dengan semangatnya sekolah hari ini, dia bangun jadi lebih pagi

"Morning mami papi ku tersayang" ucap selamat pagi Loel kepada orang tuanya, lalu duduk dimeja makan untuk sarapan

Tak lama selesai sarapan Loel pun pergi kesekolah sendirian, ia dan Meygin tak pernah pergi sekolah bersama jadi bawa motor masing masing

"Loel, kamu kenapa sih kok tumben banget pagi pagi gini udah pergi sekolah, biasa pagi senin tuh paling lesu mukanya" Mami Loel merasa aneh tingkah anaknya itu menjadi aneh

"Kalo lagi fall in love emang gitu mi, upacara pun dibilang seru kalau sama gebetan" jelas Meygin

"Oh pantes mukanya berseri gitu"

Tak lama Meygin selesai sarapan dan segera pergi kesekolah.

Upacara akan di mulai 15 menit lagi Ehan siswa tertinggi dikelas itu tak kunjung datang jadi ini adalah kesempatan untuk Loel pura pura pingsan disebelah Jean pas upacara nanti

Pengumuman upacara telah berbunyi namun Ehan siswa yang tak Loel inginkan datang hari ini malah datang, jadi dia tak punya kesempatan untuk upacara sebelah kak Jean-nya itu.

Loel langsung lemes buat upacara, karena dia gak akan sebelahan lagi sama Jean. Huhu.. sad Loel (╥_╥)

Upacara pagi ini tak panas jadi enjoy saja, namun terasa sangat membosankan, namun bagaimana pun tetap kita harus menghargai para pahlawan yang telah gugur.

Tak lama Loel mendengar cuitan dari arah depan

"Stt..stttt.. El"

Itu Jean yang memanggil Loel dari depan, Loel kaget dan salah tingkah salah tingkah bukan main, saat namanya dipanggil oleh orang yang dia sukai

Suasana upacara ini berubah seketika

"Apa?" jawab Loel ingin terlihat cuek saja pada Jean

"Nanti ngantin bareng mau?" ajak Jean pada Loel

Hah yang bener saja gebetannya mengajak untuk kekantin bareng?

"Ya" jawab Loel terlihat tenang padahal hatinya sudah jedag jedug gak karuan

"WOY ANJING GILAK GUE DIAJAK KE KANTIN SAMA KAK JEAN" batin Loel berbicara, dia bisa pingsan kalau gini, emang hatinya sama ekspresi wajahnya suka gak sinkron jadi jangan heran

Tak lama Jean ditegur oleh guru yang ada diseberang sana yang tepat didepannya untuk tetap fokus pada upacara.

Upacara kini selesai, siswa siswi merasa lega, mereka berbondong bondong untuk membeli makanan dikantin sebelum guru guru masuk ke kelas

Tak lama pak Azman, guru IPS masuk

"Woy..woy pak pentol udah masuk"

Heboh mereka dari luar karena guru ini selalu on time kalau masuk kelas, kelas mereka memang memiliki julukan untuk pak Azman yaitu bapak pentol, karena perutnya yang buncit bak orang hamil ditambah kepalanya yang botak namun dia sering memakai peci atau tak topi untuk menutupi kepalanya yang botak itu.

Loel tak heboh karena ia sedari tadi emang sudah dikelas.

Pelajaran berjalan biasa saja namun setelah 2 jam belajar bel berbunyi 1 kali yang menandakan ganti pelajaran, kini Bu Eva guru MATEMATIKA pelajaran yang hampir murid 1 kelas tak menyukai pelajarannya itu pun masuk, Loel jadi tak semangat belajar karena kini pelajaran yang juga tak ia sukai, Loel pengen bolos cuma ia lagi mencoba untuk menjadi lebih baik agar pantas untuk Jean.

Selama Bu Eva menjelaskan rumus rumus matematika dan cara mengerjakannya didepan Loel sedari tadi hanya melamun memikirkan nanti ngantin bareng sama pujaan hatinya itu

Loel terlalu malas untuk fokus pada penjelasan gurunya didepan, kalau iya pun dia memperhatikan guru didepan yang sedang mengajarkan rumus rumus matematika tetap saja otaknya itu tak dapat cair alias sulit mencerna pelajaran itung itungan ini.

"Loel?" tegur Bu Eva dengan nada biasa  padahal tuh mata udah berapi api, panggilan Bu Eva mampu membuyarkan lamunan Loel

"Eh i-iya bu"

"Tolong perhatikan kedepan ya" titah Bu Eva pada Loel

Bersambung..

Vote dan tinggalkan komen terlebih dahulu sebelum lanjut ke chapter berikutnya, okey.

Terimakasih yang sudah meninggalkan jejak dichapter ini, hal sederhana namun mulia bagi para writer. ʕ•ﻌ•ʔ

Brondong Supremacy - FemdomMalesub | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang