CHAPTER 34

8.7K 655 7
                                    

"Pake aja, biar aku gak nafsuan liat paha mulus kamu" jawab Jean dengan santai sambil menyunggingkan senyuman yang menurut Loel terlihat seram

"AAAAAAA MAMI KAK JEAN MESUM, ANAKMU MAU DIPERKAOS" teriaknya seperti anak perawan yang akan di perkodok oleh om om genit

"Stttt jangan berisik cinta" ucap Jean sambil membekap bibir Loel menggunakan jarinya "Siapa juga yang mau perkosa kamu"

"Lo lah!" jawab Loel "Liat noh muka lo udah kaya om pedo"

"Abisan paha kamu bagus deh, perawatan juga ya?"

"Iyalah liat tuh" tunjuk Loel menggunakan bibirnya ke arah meja cermin dan organizer yang berisi skincare dan bodycare milik Loel, tak sebanyak milik Jean, namun dibanding cowo cowo lain itu termasuk banyak "Kak Meygin sih yang nyuruh katanya biar gak dekil" lanjutnya

"Owalah pantes" jawab Jean sambil mengangguk anggukan kepalanya tanda mengerti

"Yaudah yuk fokus belajarnya buat besok"

"Ajarin gue Matematika" pinta Loel ada Jean

"Iyaa cintaaaa" jawab Jean dengan senang hati

Loel belajar untuk ujian besok diajakan oleh sang kekasih yang baru menembaknya siang tadi, Loel bisa saja salting gak jelas kalau nginget tadi

Jean mengajarkan Loel bagimana menyelesaikan rumus matematika yang ini, itu, ini, itu, bla bla bla. Loel sedikit tak fokus dengan pelajarannya ia malah terfokuskan dengan Jean yang terlihat benar benar seperti guru private muda yang mengajari anak muridnya

Dia keren banget gila -batin Loel

"Loel, fokus dong!" titah Jean sambil berkacak tangan, Loel mengangguk menuruti perintah Jean

"Coba kerjain yang ini" titah Jean sambil menunjuk soal matematika nomor 3 dibuku Loel

"Eumm..Gak ngerti cara nyelesainnya, hehehe" jawab Loel malu malu

"Astaga aku ajarin dari tadi gak ngerti?" tanya Jean dengan raut wajah kesal karena anak didiknya alias pacar nya sendiri tak mengerti mengerti dengan soal matematika yang satu ini, padahal menurutnya mudah "Aku gigit kamu lama lama" lanjutnya

"Hah? Apa? Mau gigit bagian mana? Gigit aja" tanpa sadar Loel melanturkan kata kata itu "Eh" lanjutnya sambil membekap mulutnya menggunakan kedua tangannya

"Heh yaampun, udah fokus belajar lagi yuk gak ada waktu buat main main lagi, besok kamu udah ujian kenaikan kelas kan? Kalau nilai kamu jelek gimana?" tanya Jean penuh penekanan

Padahal nilai gue emang jelek, kok dia mau sih anjir sama gue? -batin Loel terheran heran

"Kalau nilai gue jelek lo gak mau sama gue?" tanya Loel

"Bukan gitu, kan awal aku tau kamu emang niatnya bawa hal positif buat kamu, aku gak pernah mandang nilai kamu kan?"

"Iya sih bener, tapi kenapa lo suka gue? Kan lo juara umum disekolah kenapa gak sama kak Ghezard aja? Kan dia terpintar urutan kedua setelah lo, kayaknya dia juga suka sama lo. Sedangkan gue? Cuma anak berandal sekolah, beban ortu yang bisanya cuma manja, terus kerjaannya nangis kalau udah sama lo"

"Loel, aku tulus cinta sama kamu, aku gak pernah mandang ada apanya kamu kok, aku suka sikap sok cueknya kamu, jadi berasa ada tantangan buat aku lewati pas ngedeketin kamu" jawab Jean dengan jujur "Soal Ghezard suka aku emang bener" lanjutnya

Deg.. Ada yang sakit tapi gak berdarah

"Tapi mau gimanapun dia kalau aku sukanya sama kamu dia bisa apa?" lanjut Jean "Aku rela ngeskip Ghezard loh demi dapetin kamu yang sok cuek padahal aslinya mau" lanjut Jean

"Cih Ghezard mah mana bisa dijadiin pihak bawah kaya gue" jawab ketus Loel ada Jean

"Cemburu ya kidss" tanya Jean sambil mencubit wajah kesal Loel "Aku terkam nanti kamu" lanjutnya

Wajah Loel memanas seketika

"Muka kamu merah tuh, mikir apa sih? Mikirin hal kotor ya?"

Loel yang melamun membayangkan bagaimana jika Jean benar benar menerkamnya dikasur.

Lamunan Loel buyar seketika "H-hah? engga tuh" jawab Loel gelagapan

"Hahaha iyain, yaudah lanjut belajarnya" ajak Jean pada Loel

Akhirnya Jean selesai mengajarkan pelajaran yang dijadwalkan untuk ujian besok

"Oke selesai" seru Jean "Aku mau langsung pulang ya" lanjutnya

"Dih apaan gak asik langsung pulang" jawab ketus Loel pada Jean

"Jadi gimana dong?"

Gak peka atau gimana sih bangsat?! -batin Loel

"Ya gatau" jawabnya dengan raut wajah jutek

"Yaudah aku disini dulu aja deh" timpal Jean, sebenarnya dia peka cuma mau ngetes Loel saja apakah bakal nahan dia buat pergi atau tidak.

Loel senang bukan main, karena Jean tak pulang sekarang

"Rapetin paha kamu" titah Jean

Loel menyerengit heran "Ngapain?"

"Udah cepet" jawab Jean, Loel menuruti saja apa yang diperintahkan Jean

Setelah Jean rasa Loel sudah melakukan apa yang ia perintah, Jean segera berbaring di paha Loel, Jean berbaring dipaha Loel seakan akan itu bantal. Dengan santai Jean mengeluarkan handphone dari saku miliknya, Loel tak risih dengan rambut milik Jean yang menyapu paha mulusnya, karena rambut Jean itu halus banget, hanya saja dia hampir pingsan bentar lagi karena jantungan

MAMIIIII TOLONG BENTAR LAGI LOEL PINGSAN GARA GARA SI KETOS LAKNAT SATU INIIIII -batin Loel berteriak

 

Bersambung..

Vote dan tinggalkan komen terlebih dahulu sebelum lanjut ke chapter berikutnya, okey.

Terimakasih yang sudah meninggalkan jejak dichapter ini, hal sederhana namun mulia bagi para writer. ʕ•ﻌ•ʔ

Brondong Supremacy - FemdomMalesub | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang