"Anu, Sibuk gak?" tanya Loel sedikit gugup
"Sibuk sih, bentar lagi aku ujian tapi lupa belajar semalam, jadi harus belajar sekarang"
"Oh yaudah, semangat ujiannya kak" ujar Loel lalu meninggalkan kelas Jean
Jean dibuat seperti tak percaya dengan hal barusan, bagaimana bisa si dede gemesnya manggil dia 'kak' barusan, tumben tumbennya
Dijalan kembali ke kelas Loel disamperin sama cewe seangkatannya dari kelas lain.
"Eh Loel, darimana?" tanya perempuan berparas manis, cantik, imut, indah siapapun yang melihatnya pasti mampu tergila gila oleh paras indahnya.
"Eh Viera, ngapain lo disini?"
Itu Viera. Gadis manis, berprilaku baik, dan sopan yang Jean maksud, semua orang tau bahwa Viera menyukai Loel, tapi tak banyak yang tau bahwa Loel menyukai Jean, kakak kelasnya. Tapi Viera sendiri tau bahwa Loel menyukai Jean.
"Kamu udah makan?"
"Udah" l
"Ohh, besok ngantin bareng aku ya"
"Ya, tapi gue gak janji"
Viera tersenyum mendengar jawaban dari Loel, meski tak pasti setidaknya ia mengiyakan.
Hari kembali berganti, hari ini disaat jam istirahat pertama, Viera kembali ke kelas Loel untuk mengajaknya pergi ke kantin
"Haii" sapa ramah Viera saat melihat Loel yang baru keluar dari kelasnya
"Eh, halo" sapa Loel balik pada Viera
"Jadi ngantin bareng kan?"
"Jadi"
Mendengar itu Viera langsung mengembangkan senyumannya.
Di jalan Viera tak henti hentinya nyengir karena dapat berjalan disebelah orang yang ia sukai, ini yang Viera mau. Selama ini Viera hanya mampu melihat Loel dari kejauhan, bahkan berapa bulan ini Loel tampak akrab dengan Jean, membuat mental Viera makin ciut untuk mendekati Loel.
"Loel?" Viera memanggil nama Loel sekali
"Hm?"
"Kamu kenapa jarang bareng kak Jean lagi?"
"Gak perlu tau" jawab Loel dengan nada datar
"Oh, maaf.." lirih Viera, lalu sedikit menunduk
"Gak perlu minta maaf"
Viera kembali tersenyum ceria mendengar apa yang Loel ucapkan barusan.
Dikantin Viera menunggu antrian dan Loel menjaga kursi yang mereka duduki.
Disaat menunggu makanan datang, Loel terlihat sedang mencari sesuatu di sekitaran kantin, Loel mencari Jean, tapi Jean tak ada dikantin mungkin benar saja Jean sibuk dengan ujiannya, apalagi Jean anak yang ambis.
"Kenapa? Nyari kak Jean ya?" tanya Viera memecah keheningan
"Dih sotoy"
Viera terkekeh pelan
Tak lama pesanan mereka datang.
Loel tak bergeming, jujur saja dia belum nyaman diposisi seperti ini, dia merindukan Jean.
"Besok pulang bareng yuk"
"Boleh"
Hanya 1 kata saja, namun mampu membuat Viera merasa sangat bahagia, tetapi tak dengan Loel, bisa dibilang ia terpaksa
Tak lama setelah makanan mereka habis, bel berbunyi yang mengharuskan mereka masuk ke kelas kembali.
Viera masuk ke kelas terlebih dahulu, karena kelasnya lebih dekat dari kantin dibanding kelasnya.
Di jalan setelah dari kelas Viera, Loel melihat Jean dengan seorang cowo bertubuh mungil, kecil dan pendek. Loel melihat mereka dari belakang, tapi Loel tau persis ciri fisik Jean seperti apa.
Loel berusaha untuk berpikir positif, lagian mereka cuma jalan sebelahan berdua, gak ada apa apanya lah
Dengan dia yang pernah di kiss Jean
Loel kembali ke kelasnya.
***
Pagi ini terasa dingin, Loel membawa jaket agar dirinya tak masuk angin
Sama seperti biasa setelah Jean memutuskan untuk tak mengganggu Loel lagi, Loel datang ke sekolah tanpa adanya semangat.
Diparkiran Loel melihat Jean yang turun bersama cowo yang ia temukan bersama Jean semalam, Loel memperhatikan kegiatan mereka berdua
Jean membukakan helm yang cowo itu kenakan, dan dibalas 'Terimakasih' diiringi senyum manis
Cowo itu terlihat kedinginan
"Dingin?"
"Iya"
Jean melepas jaket yang ia kenakan lalu memakaikan kepada cowo itu, melihat jaket yang cowo itu kenakan hati Loel seperti di tusuk tusuk, itu jaket yang pernah Jean pakaikan untuknya berapa bulan lalu disaat Loel memakai celana pendek, Jean tak mau paha putih dan mulus Loel ter-ekspose.
Loel yang sudah dibakar api cemburu segera meninggalkan tempat itu, Jean tak sadar bahwa Loel berada ditempat yang sama gara gara sibuk fokus kepada cowo tadi.
Empat pelajaran dan dua kali istirahat sudah Loel lewati, kini saatnya ia dan siswa siswi sekolahnya untuk pulang, Loel menunggu Viera diparkiran karena mereka akan pulang bersama saat ini.
Disaat bersamaan dengan kedatangan Viera, Jean dan cowo tadi juga ingin pulang, jarak mereka terbilang jauh jadi wajar saja mungkin jika Jean tak melihat Loel
"Dingin gak sih?"
Loel sebenarnya peka terhadap ini, tetapi ntah kenapa jiwa jiwa wattpad Loel menghilang begitu saja setelah dekat dengan Jean kemarin.
Loel menyadari Jean yang kini sudah menyadari keberadaannya
Loel reflek memakaikan Viera jaket yang ia kenakan di pagi hari tadi, lalu memakaikan helm yang tadi dia keluarkan dari jok motornya.
Viera terkekeh pelan "Terimakasih"
Sebenarnya Loel tak melakukan itu atas dasar kemauannya sendiri, tetapi ingin membuat Jean cemburu, sepertinya. Lagian tak apa lah kalau dia tak bisa melakukan ini untuk Jean setidaknya masih bisa melakukan ini untuk Viera, tapi tetap saja Loel hanya menginginkan Jean.
Loel berpapasan dengan Jean yang membonceng cowo yang dari kemarin bersama Jean, namanya Aksa. Jean menyadari Loel yang berpapasan dengannya di gerbang "Hati hati bawa motornya"
"Hati hati bawa motornya"
Bersambung..Vote dan tinggalkan komen terlebih dahulu sebelum lanjut ke chapter berikutnya, okey.
Terimakasih yang sudah meninggalkan jejak dichapter ini, hal sederhana namun mulia bagi para writer. ʕ•ﻌ•ʔ
KAMU SEDANG MEMBACA
Brondong Supremacy - FemdomMalesub | END
RomanceMenjinakkan seekor anjing itu sudah biasa, tapi pernah gak sih lo ngejinakin manusia? Loel Alby Persada, seorang siswa badboy anggota geng tongkrongan bernama Slavega's. Loel yang berpegang teguh pada pendiriannya untuk tetap dan selalu menjadi lela...