"Btw kenapa lo mau ngerelain lewatin jam pelajaran buat adek gue?" tanya Meygin yang penasaran kepada temannya itu
"Bahas itu nanti aja jangan disini" jawab Jean ada Meygin
Loel yang belum terlelap tidur tak sengaja menguping pembicaraan kedua perempuan dikamarnya itu, namun Jean enggan menjawab, Loel berharap Jean memberi tahu alasan mengapa Jean gencar mendekatinya.
Meygin yang peka mengajak Jean kekamarnya untuk cerita apa sebenarnya yang terjadi selama ini, selama Jean dan Loel dekat.
"Je, ayo kekamar gue, cerita" dan diangguki oleh Jean
Jean mengikuti Meygin dari belakang untuk kekamarnya, lalu Meygin menutup pintu
Loel sekarang dikamarnya sendirian, ini gara gara kakaknya Meygin, Padahal Loel ingin berlama lamaan berdua dengan kakak gebetan.
Jean mulai bercerita apa yang mau ia ceritakan pada Meygin, dia menceritakan semua yang ada dibenak pikirannya.
Setelah bercerita banyak kepada Meygin apa yang tak dia ketahui lalu Jean pulang karena harus berkerja sore ini, Jean pamit kepada Loel terlebih dadulu sebelum pulang dari rumahnya.
"El, aku pulang ya. Istirahat yang banyak, okey? biar cepet sembuh supaya bisa main basket bareng lagi" ujar tulus Jean pada Loel, dan hanya dibalas deheman oleh sang empu.
"Dia nyadar gak ya dengan cara begitu dia bikin gue berharap lebih" batin Loel berbicara
Loel bukan tipe yang geeran, tapi kalau Jean begini terus dia jadi merasa Jean sudah membalas perasaannya, namun Loel tak ingin berharap lebih takutnya kalau tidak, tak terlalu menyakitkan
***
Ini sudah 3 bulan pasca Jean mendekati Loel, Loel yakin Jean memiliki perasaan lebih padanya, namun kenapa Jean tak kunjung confess padanya? Kan Jean yang setiap hari mendekatinya, Loel ingin menembak Jean tetapi dia terlalu minder untuk menjadikan Jean pacarnya.
Jean dan ia terlalu tak seimbang untuk sepasang kekasih, tapi tak mungkin Loel harus menunggu Jean menembaknya duluan? Loel ingat pada kodratnya sebagai laki laki, tetapi tetap saja Loel minder.
Siang ini ada penggeledahan barang barang terlarang dan make up yang tak seharusnya dibawa ke sekolah
Loel panik karena dia membawa vape hari ini, alhasil vape miliknya disita oleh anggota osis
Loel kesal pada siapapun, padahal itu salahnya sendiri, bukan masalah harganya mahal tetapi membeli benda itu harus dengan susah payah, dikarenakan maminya melarang dirinya untuk merokok atau semacamnya, jadi habis ini ia tak bisa lagi merasakan nikmatnya kandungan cairan nikotin yang terkandung didalam vape.
Loel menghela nafasnya gusar, karena saat ini juga ia harus berhenti menggunakan benda tersebut.
Loel pergi ke taman belakang yang sepi tak ada orang untuk menenangkan pikirannya.
Jean mencari Loel dikelas namun tak mendapatkannya disana, lalu Jean mencari dikantin siapa tau sudah kesana bareng teman temannya, namun sesampainya disana Jean hanya menemukan Ega dan anak anak Slavega's lainnya, tak ada Loel disana.
Jean memilih untuk bertanya saja sama mereka siapa tau melihat Loel
"Halo. permisi, tau ada yang ngeliat Loel gak?"
"Ngga tuh" jawab salah satu anak Slavega's
"Gatau kak, tapi tadi gue liat muka die kusut bet keknya gara gara vape-nya disita anggota osis" ujar Ega
Di Slavega's cuma Ega sendiri yang satu kelas dengan Loel, jadi tak heran dia lebih tau dibanding dengan teman teman lainnya
Jean mencari Loel ke penjuru sekolah, namun tak mendapati Loel dimanapun. Namun insting Jean mengatakan bahwa Loel ada di taman belakang yang jarang dilewati siswa siswi SMA Pelita 3, tempat itu cocok untuk healing, mungkin saja Loel lagi healing disana.
Dan benar saja Loel ada disana.
"Hei, ngapain disini?" tanya Jean sembari berdiri disebelah Loel
Loel terlonjak kaget mendengar panggilan itu, dengan cepat dia mengatur nafasnya "Gapapa, lagi healing doang"
"Vape kamu disita?"
"Hm" Loel berdehem, tak lama melanjutkan ucapannya "Lo sih gak ngasih tau kalau ada penggeledahan hari ini" Loel berbicara namun tak ingin menatap Jean
"Sengaja"
Loel menghela nafas kasar
"Emang gak bisa banget ya kalau gak ngevape? lagian kan bisa dirumah"
"Bukan itu masalahnya, gue gak bisa ngevape dirumah kalau iyapun bisa kalau keluar nongkrong hari sabtu minggu, mana bisa gue"
"Beli baru dong, eh tapi mending kamu gak usah ngevape lagi deh"
"Siapa sih ngatur ngatur?"
"Calon pacar kamu"
"Apasih" jawab kesal Loel, Loel memanyunkan bibirnya tanpa ia sadari
"Jangan manyun gitu, gemes aku liatnya" goda Jean pada Loel, sembari menangkup dagu Loel dan
Cup..
Loel mematung dan membulatkan matanya, wajahnya memerah padam, mungkin bisa dilihat oleh Jean. Ia tak mampu berkata kata saat ini, hingga bel berbunyi
Kringgg..Kringgg
Artinya mereka harus kembali ke kelas untuk memasuki jam belajar selanjutnya
"Tos, ciuman pertama gue"
Benar, ini pertama kali bagi Loel, meskipun Loel anak yang terkenal lumayan bandel namun ia tak pernah melakukan hal hal seperti itu, kalau iya pun Loel hanya akan melakukan untuk Jean, mengecup bibir merah muda milik Jean, tetapi saat ini Jean lah yang melakukan untuknya.
Loel harus apa sekarang? Senang? Sedih? Seharusnya ia yang mencuri first kiss Jean bukan dicuri!
"Gapapa, itu juga ciuman pertamaku"
Bersambung..
Vote dan tinggalkan komen terlebih dahulu sebelum lanjut ke chapter berikutnya, okey.
Terimakasih yang sudah meninggalkan jejak dichapter ini, hal sederhana namun mulia bagi para writer. ʕ•ﻌ•ʔ
KAMU SEDANG MEMBACA
Brondong Supremacy - FemdomMalesub | END
RomanceMenjinakkan seekor anjing itu sudah biasa, tapi pernah gak sih lo ngejinakin manusia? Loel Alby Persada, seorang siswa badboy anggota geng tongkrongan bernama Slavega's. Loel yang berpegang teguh pada pendiriannya untuk tetap dan selalu menjadi lela...