CHAPTER 38

6.8K 525 5
                                    

Eh sa, lo ngapain disini?" tanyanya heran, kenapa Aksa juga ada disini

"Aku mau ujian buat besok" jawab Aksa

Loel mengira dirinya akan berlajar sendiri di apartemen Jean, ternyata bocah ini ikutan

"Gak bisa ngebucin sama kak Jean" batin Loel

"Kamu sendiri juga ngapain disini?" tanya Aksa

"Ya sama"

"Ohh"

"Btw kak Jean mana?"

"Lagi beli cemilan di Alfamart deket sini"

"Ah okeoke"

"Lo ujian apa besok?"

"IPS sama PPKN"

"Ohh sama"

"Iyaa"

Tak lama Jean datang membawa satu plastik kresek besar berlabel Alfamart, plastik itu berisi 3 botol ichitan yaitu rasa Greentea, MilkTea dan Brown sugar. Lalu ada chiki Chitato, Maitoz, Kusuka dan Pillows.

"Ini buat Aksa" ujar Jean sambil memberi 1 botol ichitan rasa Milktea

"Ini buat kamu" memberi Loel sebotol ichitan rasa Greentea

"Gue gak mau yang rasa rumput ini"

"Jadi kamu mau yang mana?"

"Mau yang punya lo"

"Yaudah nih" dengan terpaksa Jean memberi air favoritnya

Jean dan Loel bertukar minuman sekarang

Loel meminum minuman yang Jean beri tadi, Jean masih ragu untuk meminum greentea-nya, Jean emang gak suka greentea dari dulu tapi ia tetep beli karena siapa tau diantara mereka ada yang suka, ternyata semua sama saja

Jean melihat Loel yang meminum air fovoritnya dengan raut wajah senang, jadi gak tega buat mintain balik. Jean dengan terpaksa meminum greentea yang dia beli tadi daripada mubazir

Jean meminum minuman itu dengan raut wajah sedikit tertekan "Beneran kaya rumput ternyata, tapi yaudah lah ya, yang penting dede kesayangan aku seneng" Jean membatin

"Kak gapapa? Kakak gak suka yang itu ya? Kalau gak suka sini tukeran sama Aksa aja kak" ujar Aksa

"Emang kamu suka yang greentea sa?"

"Engga sih, tapi coba dulu" jawab Aksa

Jean tersenyum senang, jadilah mereka bertukar minuman

"Aksa anak baik, duduk sini" ucap Jean tersenyum sembari menepuk nepuk pahanya pelan

Aksa yang ditawarkan untuk duduk dipangkuan Jean sebenarnya ingin, sudah lama juga ia tak bermanja manja bersama Jean, disisi lain ia juga masih menjaga perasaan Loel.

"Terobos ajalah kesempataan gak datang dua kali" -batin Aksa

Aksa duduk dipangkuan Jean, Aksa terlihat sangat mungil dibanding tubuh Jean, jadi Jean tak susah untuk memangkunya, Jean memeluk tubuh Aksa lalu mengusap pelan rambutnya.

Aksa yang diperlakukan seperti itu tentu baper, siapa sih yang baper kalau digituin? Orang yang anti Romance

Loel yang menyaksikan itu sedang menahan rasa nyeri yang mendalam, ini terlalu sakit baginya, dia ingin menangis sekarang, tapi malu

Loel tak tahan dengan pandangan didepannya itu, dia segera mengemas buku buku yang dia bawa tadi, memasukan ke dalam tas dan berencana untuk pulang saja sekarang

"Bentar ya sa" ujar Jean, dan dianggukan oleh Aksa

Loel berjalan kearah pintu untuk pulang dan tanpa berpamitan, Jean pun segera mengejarnya, kini mereka berdua sudah dipintu apartemen

"El, mau kemana?" tanya Jean

"Mau pulang" jawabnya dengan air mata yang hendak turun

"Kenapa pulang?"

"Lo bego atau gimana sih? Setelah lo mangku Aksa, terus pelukan, elus elus kepala dia, dan lo masih nanya?" jawab Loel emosi, lalu air matanya yang sudah tertahan sejak tadi mengalir keluar "Gue mau putus" lanjutnya

Jean menarik Loel untuk masuk ke apartemen kembali, mendorong Loel ke dinding apartemen, mengikis jarak diantara mereka

"Ngomong apa tadi coba ulangi?" Jean berbicara dengan raut wajah yang sulit diartikan, mental Loel langsung ciut

"G-gue.. Mau putu-"

"Hmmpphh"

Jean meraup bibir pink milik Loel, merasakan manisnya bibir itu, namun kegiatan itu berlangsung sebentar saja.

"Maaf ya, udah bikin kamu sakit hati, sebenarnya niat aku emang bikin kamu cemburu" ucap Jean sembari mengusap pipi Loel yang sudah dibasahi oleh ganangan air mata "Tapi aku gak suka kalau kamu bilang mau putus" lanjutnya

"Terserah gue lah"

Jean terkekeh gemas, lalu mengacak acak rambut Loel

"Kamu mau dipangku juga?" tanya Jean "Tapi lebih tinggian kamu dikit jadi lumayan susah, tapi gapapa deh" ucap Jean sembari menggenggam tangan Loel untuk menuju ke ruangan tadi

Disana terlihat Aksa yang sibuk dengan bukunya

Jean duduk terlebih dahulu, sedangkan Loel masih berdiri

"Duduk sini" ucap Jean sambil merentangkan tangannya mempersilahkan Loel untuk duduk dipangkuannya

Loel duduk dengan rasa canggungnya

"Aksa, sini duduk sebelah kakak" ujar Jean

Aksa mengiyakan perintah Jean, dan segera duduk disebelah mereka

Loel merasakan tangan Jean yang memeluk erat tubuhnya, Jean menopang dagunya di bahu Loel, mengendus aroma segar dan sedikit manis dari leher milik Loel, berbeda dengan Aksa yang memiliki aroma vanilla yang manis, tentu sangat cocok dengannya.

"Kak diem, gue gak fokus bacanya" ujar Loel yang merasa tak bisa fokus karena Jean terus saja mencium lehernya

"Hahaha iyaiya"

"Kamu udah selesai belajarnya sa?" tanya Jean pada Aksa

"Eumm belum.. masih ada PPKN"

"Ah okeoke, semangat belajarnya ya" ujar Jean sembari tersenyum pada Aksa

"Iya kak"

"Gue gak disemangatin juga?"

Bersambung..

Vote dan tinggalkan komen terlebih dahulu sebelum lanjut ke chapter berikutnya, okey.

Terimakasih yang sudah meninggalkan jejak dichapter ini, hal sederhana namun mulia bagi para writer. ʕ•ﻌ•ʔ

Brondong Supremacy - FemdomMalesub | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang