CHAPTER 02

23K 1.5K 21
                                    

"Oh iya Loel, sandwich yang mami bikin buat kamu tadi pagi udah dimakan?" tanya mami Loel padanya

Loel menggeleng jujur sambil cengengesan takut maminya itu marah karena sandwich itu tak ia sentuh sedikitpun karena jam sudah menunjukkan pukul 07.05 dimana sepuluh menit lagi ia harus sampai disekolah karena hari ini upacara jadi harus datang lebih awal, Loel sudah trauma dihukum disuruh berdiri sambil hormat bendera selama 30 menit minggu lalu.

"Yaudah" ucap maminya itu tak sedang ingin marah sebab tak tega baru bangun udah dimarah.

"Eh ini minum dulu tehnya" ujar mami Loel sambil menyodorkan teh panas yang mulai menghangat yang telah disediakan anggota PMR sejak tadi

Loel pun meminum teh hangat tersebut agar tubuhnya enakan.

"Eh mi, pi tadi yang antarin Loel ke sini siapa? Tangannya halus banget deh kayanya"

Loel yang pingsan tadi tak sepenuhnya pingsan, hanya saja ia sudah tak kuat menahan tubuhnya sendiri, ia masih sedikit sadar tetapi tak bisa membuka matanya dikarenakan ras pusing serta mual menyerang dirinya, jadi ia masih bisa merasakan halusnya tangan dan helaian rambut yang digerai orang yang menggendongnya mengenai wajahnya, Loel tak menghalaukan rambut orang yang menggendongnya untuk dibawa ke UKS karena ia sudah tak sanggup untuk mengucapkan sepatah kata.

"Oh itu, Jean namanya"

"Jean? Cewe?"

"Yaiyalah yakali nama Jean cowo"

"Ya kan bisa aja Jean dipake buat nama cowo, masa iya cewe bisa gendong aku sampe ke UKS"

"Ya mami juga awalnya shock, tapi karena dia yang bilang gitu yaudah mami percaya" ujar mami Loel yang awalnya tak percaya

Loel hanya membalas dengan "Ohh" tanda mengerti.

"Kamu mau pulang aja atau masuk kelas?" Tanya mami Loel kepada sang anak

"Pulang aja deh mi, soalnya masih agak pusing, Oh iya papi mana? Tadi katanya kesini sama papi"

"Lagi buang hajat ditoilet sekolah, katanya papi langsung ke mobil, kamu langsung masuk mobil aja dulu sana sama papi, mami mau minta izin dulu ke wali kelas kamu"

"Siap mami ku sayang" ucap Loel dengan pose hormat kepada maminya tercinta itu

Sesampainya dirumah Loel langsung mengganti bajunya dan tidur karena ingin mengistirahatkan tubuhnya

Pukul lima Loel terbangun dan tak merasakan mual lagi, namun menyisakan masih menyisakan rasa pusing, ia turun kebawah dengan tergopoh-gopoh karena sudah lapar, ini bukan waktu makan malam keluarganya Loel tapi dia udah kelaparan jam segitu jadi dia duluan ngisi perutnya yang sudah kroncongan, untung saja dibawah bi Ani sudah selesai masak, dan masakan itu tak banyak karena memang dibuat cukup untuk Loel saja.

Setelah selesai makan Loel segera mandi dan merebahkan tubuhnya dikasur sambil bermain handphone. ia jadi teringat insiden pagi tadi dimana ia pingsan disaat upacara, dan ada suatu yang masih membuatnya penasaran akan hal itu

Karena penasaran dengan hal tersebut, jadi dia memilih untuk menanyakan hal itu pada teman temannya.

Slavega's

You:
Tadi siapa yang bawain
gue ke UKS pas pingsan?
✅✅

Ega:
Kak Jean

Varez:
Si Jean noh

You:
Perasaan yang namanya Jean
disekolah kita gak cuma satu njing
✅✅

Ega:
Ketos sekolah kita

Varez:
Gebetan lo tuh

You
Masa?
✅✅

Ega:
Yaiyalah ngapain juga kita boong

Tadinya gue ada niatan bawain lo ke UKS sama Kiki sama Deri cuma gara gara pas itu kak Jean yang nangkep lo jadi gue biarin aja deh, itung itung biar lo seneng

Varez:
Karena kita baik jadi kita biarin lo dibawa kak Jean ke UKS

Zevan:
Agak ngakak gue liatnya, langka bet cuy liat momen gini depan mata, masa iya cewe yang gendong cowo

You:
Replayed to Zevan
Lo mending diem deh kata gue
✅✅

Loel langsung meletakan hpnya sembarang arah lalu berteriak kencang

"Adek jangan berisik ah udah malem" ujar kakak perempuan Loel

Teriak kakak Loel dari kamar seberang

"Iya, maap kelepasan" ujar Loel melanjutkan teriakannya namun kini ia teriak dibantal jadi teriakannya mengendap dibantal tersebut

Tengah malam pun tiba, tapi Loel tak kunjung bisa tidur karena mengingat betapa hebatnya orang yang dia sukai mampu membawanya ke UKS saat dia pingsan pagi tadi, tapi disisi lain dia sangat malu dan takut dicap cowo lemah oleh orang yang dia sukai

"Lama lama bisa gila gue, dah ah mending tidur" ucap Loel lalu memejamkan matanya.

Keesokan harinya..

Loel memarkirkan motornya diparkiran lalu berjalan menuju koridor melewati kelas kelas lain dengan gaya sok cool andalannya.

Loel bingung siswa siswi disini mulai memanggilnya "Putri" bagaimana bisa?! Dia ini cowo tulen kenapa jadi dipanggil putri sih..

"Nih orang pada napa sih?" batin Loel

Bersambung..

Vote dan tinggalkan komen terlebih dahulu sebelum lanjut ke chapter berikutnya, okey.

Terimakasih yang sudah meninggalkan jejak dichapter ini, hal sederhana namun mulia bagi para writer. ʕ•ﻌ•ʔ

Brondong Supremacy - FemdomMalesub | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang