CHAPTER 30

9.8K 708 5
                                    

"Hahaha.. Mami becanda kok, kamu abis mimpi kotor kan semalam?" goda maminya

"Ck, apasih mi, udahlah mandi sana Loel mau mandi juga abis ini" ucap Loel sembari memasukan sprei itu kedalam mesin cuci.

Mami Loel terkekeh saja melihat anaknya yang sudah kesal, namun maminya tak akan serius bertanya hal privasi anaknya seperti ini.

Loel pergi ke sekolah sendiri, tak bersama Viera kali ini karena dia pergi lebih pagi kali ini, pasti Viera belum selesai berdandan

Loel mendaratkan bokongnya dikelas yang masih sepi, namun anak ambis di kelas lebih dulu datang, jadi dikelas hanya mereka berdua

Loel menopang dagunya dimeja sebentar lalu mengambil posisi merebahkan wajahnya kesamping, pagi ini berkesan sangat flat dan tak menarik, walaupun sama saja seperti biasa, namun tak dengan paginya bersama Jean.

Sudah setengah jam Loel menunggu, murid murid sudah pada berdatangan, 15 menit lagi akan masuk pelajaran pertama

Kringggg..kringgg..kringg

Bunyi lonceng 3 kali menandakan waktunya istirahat

Seperti biasa diminggu ini, Loel kembali ngantin bersama Viera

***

Kini sudah memasuki pelajaran ketiga, sebentar lagi bel istirahat kedua berbunyi

Tiba tiba otak Loel memutar balik adegan ia dan dirinya bersama Jean di mimpi malam tadi, bisa dirasakan wajahnya memanas.

"Oh iya, lupa. Gue harus fokus ke Viera sekarang!" monolognya sendiri

Kringg..kringgg.kringg

Akhirnya bel istirahat kedua berdua, Loel kembali merebahkan wajahnya dimeja, hanya lesu yang ia rasakan

Tak lama Viera datang kembali ke kelasnya, lalu duduk dikursi yang berada disebelah kamu

Dilain tempat

"Aksa, aku ke kantin dulu buat beli cemilan, nanti kesini lagi"

"Okey kak, jangan lama lama ya!"

"Baiklah"

Jean berjalan menelusuri lorong untuk ke kantin yang ada disekolahnya

"Hey, ngapain?" ucap Viera, yang dapat membuyarkan lamunan Loel

"Eh..Hah lagi melamun doang" jawabnya gelapagapan

"Gabut gak sih? Keliling sekolah kuy"

"Boleh deh"

Mereka berdua berjalan menelusuri sekolahan, Viera melingkarkan tangannya di pinggang ramping Loel, tak dibalas oleh Loel tetapi ia juga tak menolak.

Di jalan menuju kantin, Loel menemukan Jean yang sepertinya membeli cemilan, Jean melihat kearahnya lalu berlari ke arah perpustakaan

Jean kembali ke perpustakaan dengan hati yang kacau, sebab melihat jelas bagaimana orang yang ia cintai di peluk dari samping dan ia terlihat tidak apa apa dengan hal itu.

Jean masuk ke perpustakaan dan duduk di depan Aksa, Jean tak kuasa menahan tangisannya. Genangan air mata membasahi pipinya, ia hanya menangis dalam diam.

"Kak, hey kenapa nangis?" tanya lembut Aksa, Jean tak menggubris pertanyaannya, terlalu sakit hingga tak bisa menceritakan sekarang

Walaupun orang orang tau Jean adalah perempuan yang tegas, gentle dan kuat. Namun Jean memiliki hati yang lembut, ia akan menangis jika itu terasa sangat menyakitkan

Aksa mengelap air mata Jean menggunakan lengan sweater kepanjangan yang ia pakai jika berada di tempat sejuk "Udah udah kak, kenapa? cerita dulu sama Aksa"

"Loel udah bahagia sama Viera, sa" jawab Jean dengan isakan yang masih dapat didengar

"Viera temen sekelas baru aku?"

"He'em"

"Belum bisa lupain dia ya?"

"Bukan belum, aku gak bakal ngelupain dia"

Aksa tak dapat menjawab lagi apa yang kakak tirinya itu katakan, tak lama Loel dan Viera datang ke perpustakaan

"Eh itu mereka datang" ucap Jean sambil mengusap usap matanya yang dibasahi oleh air mata, Jean menarik tubuh Aksa ke pelukannya, kini posisi Aksa berada di pangkuan Jean, guna Jean melakukan hal ini adalah agar wajah sembabnya tak dilihat oleh mereka, terutama Loel.

Loel tak bergeming, terlalu sakit untuk menyaksikan Jean memangku cowo lain di hadapannya, terasa sesak di dadanya

"Halo Aksa, halo kak Jean" sapa ramah Viera kepada mereka berdua, dan dibalas ramah oleh mereka berdua, Jean berusaha untuk menetralkan suaranya.

Loel dan Viera duduk agak jauhan dengan Jean dan Aksa

"Kenapa lo ngajak gue ke perpus?" tanya Loel yang bingung kenapa Viera mengajaknya ke perpus, sebenarnya tak ada masalah, namun kenapa Viera mengajaknya tepat dimana Loel harus menyaksikan Jean memangku Aksa, dia merasa kesal, cemburu, dan ingin menangis disini.

"Aku ketemu novel bagus disini semalam" jelas Viera

"Mana, coba liat"

Viera menunjukan buku novel yang di maksud kepada Loel

Loel terlonjak kaget, karena buku itu buku yang berjudul 'All About Wira' yang dimana buku itu adalah buku yang berapa bulan lalu Jean bacakan untuk Loel

"Apaan sih gak ada bagus bagusnya"

Viera menyerengit heran "Emang kamu udah pernah baca?" tanyanya

"Gak sih" -cuma buku itu bikin gue gamon anj! Lanjutnya dalam batin.

Jean mengajak Aksa untuk keluar dari sinu sekarang, daripada tambah nyesek liat mereka berdua.

"Kami duluan ya" ujar Aksa pada Viera dan Loel

"Ah okeoke"

Viera hanya berniat meminjamkan buku itu lalu dibaca dirumah, Viera mencatat namanya di daftar peminjaman buku.

Lalu Viera mengajak Loel untuk kembali ke kelasnya

Loel mengantar Viera kembali ke kelasnya, dan melihat Jean yang juga abis mengantar Aksa sepertinya

Loel menatap Jean sebentar, lalu dibalas senyuman oleh Jean, sebenarnya itu senyuman kecut yang Jean berikan pada Loel

Loel menarik lengan Jean untuk ke tempat sepi, sebenarnya tarikan itu tak berasa sama sekali

Mereka berdua sudah berada ditempat sepi sekarang.

Loel menumpahkan air matanya yang sudah terbendung sejak tadi

Dapat Jean saksikan Loel menangis dihadapannya walaupun posisi Loel menangis sambil menunduk

"Eh, kamu kenapa?" tanya Jean yang bingung, bukannya menjawab tangisan itu disusul oleh isakan.

Jean mengusap lembut pipi Loel yang sudah basah karena menangis "Loel kenapa? Coba cerita dulu" Loel terus menangis, yang membuat pipinya basah lagi karena air matanya terus turun

"Kok berandal sekolah cengeng sih?" tanya Jean mengangkat dagu Loel agar menghadap ke arahnya

"Lo selingkuhin gue!"

Bersambung..

Vote dan tinggalkan komen terlebih dahulu sebelum lanjut ke chapter berikutnya, okey.

Terimakasih yang sudah meninggalkan jejak dichapter ini, hal sederhana namun mulia bagi para writer. ʕ•ﻌ•ʔ

Brondong Supremacy - FemdomMalesub | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang