"Tos, maafin gue" lirih Loel
"Maaf buat? Wajar kok kalau kamu gak mau didominasi disuatu hubungan karena kamu cowo, aku yang egois tapi aku gak mau munafik, aku kira kamu adik tiri aku di versi lain, ternyata aku salah" jujur Jean apa yang dia pikirkan tentang Loel "Cari cewe yang sesuai dengan apa yang kamu mau okey? Aku gak bakal ganggu kamu lagi abis ini. Banyak yang ngejar kamu kan, contohnya Viera, dia cewe manis, berprilaku baik, penurut, bisa didominasi pastinya kayanya dia tipe kamu banget, dia masih ngejar kamu loh, aku gak akan bisa jadi dia"
Loel tak bergeming, ia menyesal telah mengatakan itu, apakah efeknya akan sesakit ini, dia ingin menangis saat ini tapi tak mungkin dihadapan Jean, dia ingin memperlakukan Jean layaknya perempuan pada umumnya, namun mustahil, di sisi lain Loel tetap ingin bersama Jean.
Keheningan melanda, canggung yang Loel rasakan
"Eh ayo pulang, udah larut"
"Oh, ayo"
Mereka berdua berjalan ke arah parkiran untuk mengambil motor Loel terlebih dahulu
Sesampai diparkir apartemen Jean, sebelum masuk Jean pamit izin untuk masuk ke apartemen
"Aku izin masuk, Jangan mikirin aku, kejar cinta kamu seperti yang kamu mau"
Loel menatap punggung Jean yang kian menjauh, apakah ini terakhir kalinya Jean mendekatinya?
Dijalan pikirannya kacau, memori ingatannya memutar disaat keduanya dekat, Jean yang effort meskipun effort Jean saat itu hanya sebatas menyelesaikan misi osis tetapi rasa cinta itu nyata, lalu Loel yang sok cuek pada Jean. Sebenarnya ia harus senang atau sedih jika Jean memperlakukannya seperti perempuan? Ntahlah Loel masih labil
Dirumah Loel tak langsung ke kamarnya seperti hari hari biasanya, tetapi Loel kekamar Meygin terlebih dahulu
Ceklek..
Loel masuk ke kamar Meygin tanpa izin, kamarnya pun tak dikunci, Loel menghepas tubuhnya disebelah kasur yang Meygin baringi
Tak bergeming..
"Dek lo kenapa?"
"Huaaaa...Hiks..hikss..hiks" isakan tangis Loel terdengar walaupun posisi wajahnya tenggelam dikasur
"Lo kenapa anjir? Coba cerita dulu"
Tangisan itu makin pecah, Loel enggan menjawab saat ini
"Gu-gue nolak kak Jean" ungkap Loel sambil tersedu sedu
"Bentar bentar, lo nolak Jean? Tapi kenapa lo yang nangis bego?!" tanya Meygin sedikit meninggikan suaranya
"Gatau" jawab singkat Loel, karena dia sendiri juga tak tau alasannya
"Kenapa lo nolak Jean coba? Bukannya dia orang yang lo suka?"
"Gue gak mau didominasi"
"Oh gitu, yaudah tenang dulu" perintah lembut Meygin, lebih terdengar seperti bujukan "Jean itu cewe dom, gak bakal sama sama cewe cewe lain diluar sana, kalo lo berharap lo bisa meminpin dihubungan lo sama dia berarti lo salah"
"Jadi gue harus apa?"
"Jalan satu satunya kalau lo masih mau sama dia jadi submissive-nya atau kalau gak ya tinggal nyari cewe lain, so easy deck gausah ambil ribet"
"Submissive apaan?" tanya Loel sambil meredakan tangisannya
"Lo harus jadi cowo yang nurut buat dia"
"Contohnya?"
"Mungkin lo bakal dijadiin boti sama dia"
"Boti apa lagi anjir"
"Pihak bawah"
"Emang gimana tuh"
"Paling lo disuruh ngangkang buat dia"
"Anjing kok gitu?! Gila gak mau lah gue"
"Becanda, tapi sebagian besar cewe dom itu top jadi lo yang bakal jadi bottom atau pihak bawahnya dan dia pihak atasnya, ya kalo lo gak mau tinggal nyari cewe lain yang sesuai sama apa yang lo mau"
Loel jadi bimbang kalau begini, ia tak mau kalau harus menjadi botinya Jean, dilain sisi ia tak mau kehilangan Jean, ntah apa yang terjadi besok disekolah Loel benar benar takut.
Loel sekarang sudah dikamarnya, dan memilih kembali menangis. Wajahnya sudah dipenuhi air mata, mata dan hidungnya memerah, Loel sampai lelah menangis akhirnya tertidur
Waktu terasa begitu cepat, kini sudah kembali memasuki hari senin kembali
Loel kesekolah dengan semangat yang sangat minim, kalau bisa diukur mungkin gak sampai seperempat
Hari ini Loel benar benar seperti orang tak ada semangat hidup
Loel menunggu Jean datang ke kelasnya untuk mengajaknya ke kantin tapi ia mengingat kata kata Jean semalam
"Aku gak bakal ganggu kamu lagi abis ini" Loel bahkan sama sekali tak terganggu dengan kehadiran Jean berapa bulan akhir ini
Betapa bodohnya Loel masih menunggu Jean datang kepadanya di istirahat kedua, tapi tetap saja hasilnya nihil.
Hampir seminggu sudah Jean tak datang ke kelas Loel untuk mengajaknya ke kantin atau ke perpus, mereka masih sering bertemu, Jean selalu menyapanya Loel jika dekat dan selalu memberikan senyuman manisnya jika melihat dari jauh, meskipun tiap hari bertemu dengan Jean tetapi Loel merindukan masa masa bersamanya bersama Jean.
***Ini istirahat kedua. Loel bertekad untuk mendatangi Jean dikelasnya saat ini, dia tak peduli apa yang akan teman teman Jean katakan padanya nanti.
Jean berada dikelasnya bersama teman temannya, Loel memanggil Meygin terlebih dahulu untuk memanggilkan Jean, karena Loel malu kalau harus memanggil Jean langsung
Jean mengerti maksud kedatangan Loel ke kelasnya itu, akhirnya Jean nyamperin Loel didepan kelas
"Hey, kenapa?" suara itu, suara yang Loel rindukan
"Anu, Sibuk gak?"
Bersambung..Vote dan tinggalkan komen terlebih dahulu sebelum lanjut ke chapter berikutnya, okey.
Terimakasih yang sudah meninggalkan jejak dichapter ini, hal sederhana namun mulia bagi para writer. ʕ•ﻌ•ʔ
KAMU SEDANG MEMBACA
Brondong Supremacy - FemdomMalesub | END
RomanceMenjinakkan seekor anjing itu sudah biasa, tapi pernah gak sih lo ngejinakin manusia? Loel Alby Persada, seorang siswa badboy anggota geng tongkrongan bernama Slavega's. Loel yang berpegang teguh pada pendiriannya untuk tetap dan selalu menjadi lela...