6.

36 2 0
                                    

"kringgg kringggg kringgg" 3 jam wali kelas habiskan untuk menjelaskan secara detail tentang sekolah ini. Sekarang waktunya istirahat. Semua siswa berbondong bondong keluar kelas, tidak semua sebenarnya, ada beberapa siswa yang memilih diam dikelas.

Dikelas belum ada pertemanan, dan ya disekolah itu hanya Citra yang aku kenal. Aku keluar kelas disusul Citra. Kami pergi ke Kantin yang jaraknya lumayan jauh dari kelas, dan dekat dengan lapangan basket.

Sampai dikantin aku duduk dikursi yang masih kosong disana. Aku dan Citra segera memesan makanan yang sekiranya membuat kami kenyang. Kami selesaikan makanan kami sambil bercerita dan bercanda ria hingga ada lima siswa mendatangi kami.

"BRAKK" bunyi meja yang sedang aku gunakan akibat dipukul seseorang

"Lo ngapain duduk ditempat gue" ucap salah satu perempuan dari segerembolan itu. Ya bisa dibilang itu ketua gengnya.

"UHUKK UHUKK" Citra tersedak bakso yang sedang dimakannya karna kaget dengan kedatangan kakak kelas itu. "M-maaf kak, k-kami tidak t-tahu" ucapku terbata.

"Ini tempat umum jadi siapa aja boleh duduk disini" ucap Citra dengan santai

"Berani lo ama gue" Rani ketua geng ciwi itu.

"Lo manusia, kenapa gue harus takut" ucap Citra lagi

"Anj*ng lo, adek kelas jangan sok keras dehh" ucap Dita salah satu geng ciwi. Citra hanya menunjukan wajah datar pada cewek cewek itu.

"Tantang basket aja Ran" ucap Dita lagi pada Rani.

"Bocah ingusan kayak dia mana bisa basket Dita!!" Ledeknya padaku.

Citra tak menjawab ia tidak bisa berkata apa apa jika sudah berkaitan dengan basket.

"Cabut aja Cit" ajakku pada Citra. Citra mengangguk sebagai jawaban 'iya'.

Aku berdiri dari dudukku, meninggalkan piring yang masih ada sisa makanan yang cukup banyak.

Aku berjalan meninggalkan mereka bersama Citra. Aku berhenti disamping Rani, kakak kelas itu. Aku mendekatkan tubuhku dengannya.

"Gue terima tantangan lo satu lawan satu" bisikku tepat ditelima Rani.

Rani memberikan senyum smrik padaku lalu berkata, " ok gue tunggu pulang sekolah di lapangan". Setelah itu aku langsung pergi menuju kelas.

BRAKKK. Tak sengaja aku menabrak seseorang yang sedang berjalan membawa banyak buku dari perpustakaan.

"M-maaf saya tidak sengaja" ucapaku pada seorang lelaki yang aku tabrak.

Aku berjongkok, ikut mengambil buku buku yang berserakan dilantai.

"Perlu saya bantu bawa?" Tawarku pada lelaki itu.

"Boleh" jawabnya singkat.

"Nama lo siapa btw?"tanyaku pada lelaki itu sambil mengakat buku.

" Rendy" jawabnya

"Panjangnya?" Tanyaku lagi

"Muhammad Rendy Saputra" jawabnya

"Kelas XII yh?" Tanyaku untuk yang kesekian kalinya

"Kepo banget lu syah kek wartawan" Author

"Iya" Rendy

"Lo adek kelas baru?" Tanyanya

"Iya, nama gue Aisya putri Salabilla" ucapku memperkenalkan diri.

"Oh"

'sumpah, cuma itu? Hanya itu?' tanyaku dalam hati.

Jalan HidupkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang