47.

12 0 0
                                    

Kini Aisyah tengah berada di rumah lamanya. Ya, rumah yang sekarang ditempati Zera. Ia tengah duduk bersantai di tepi kolam, bersama dengan Zera dan satu piring kue pukis.

"Syah, ko gue belum punya cowo yah?" Tanya Zera membuka obrolan yang semula hening.

"Pacar maksud Lo?" Tanya Aisyah tanpa memandang Zera.

"Bukan, maksud gue cowo yang mau ngajak gue nikah gitu" jelas Zera.

"Gimana mau dapet orang selera Lo aja tinggi banget" jawab Aisyah melirik Zera sekilas.

"Hehehehe"

"Harusnya tuh Lo sadar, pasang standar jangan tinggi tinggi lah. Yang mapan, siap, tanggung jawab, paham agama aja udah bagus Lo malah minta lagi yang tampan, yang anak bos muda, dan lain lain. Lo kira gampang nyari standar begituan, yang ada jadi prawan tua Lo hahahaha" ucap Aisyah. Zera tak ambil pusing ucapan Aisyah, karena Zera tau jika Aisyah sedang bercanda.

"Lo bantu cariin dong Syah" pinta Zera.

"Nanti gue tanyain ke suami gue" ucap Aisyah.

"Seriusan Lo?" Tanya Zera yang hanya dibalas deheman oleh Aisyah.

Kini keadaan kembali hening, hingga suara Zera kembali terdengar di telinga Aisyah.

"Empat bulanan Lo mau gimana?" Tanya Zera yang penasaran dengan rencana empat bulanan Aisyah.

"Mungkin nanti gue pesen nasi box, terus diadain pengajian gitu, sama ngundang anak panti mungkin" jawab Aisyah sambil membayangkan acaranya.

"Bagus, tapi acara pengajian yang gimana?" Tanya Zera lagi.

"Kaya baca Yasin, Yusuf, sama Ar-Rahman gitu" jawab Aisyah lagi.

"Ide bagus, Lo udah bilang sama Vaerel?"

"Belum, niatnya nati malem "

Zera hanya menganggukkan kepalanya tanda paham.

"Udah mau ashar, yuk masuk" ajak Aisyah lalu mengambil piring yang sudah kosong dan membawanya masuk. Setelah menaruh piring kotor di wastafel dapur, Aisyah berjalan menuju kamarnya.

Sampai dikamarnya, ia duduk di tepi ranjang lalu mengambil ponselnya yang berada di atas kasur. Ia mulai naik, kini ia duduk di atas ranjang dengan bersandar ke kepala ranjang. Ia memaninkan ponselnya, ia mendapati beberapa pesan dari nomor asing, ia pun membukanya.

08***
Gue tau Lo LG hamil?

Tunggu permainan yang bakal gue buat, buat Lo dan suami tercinta Lo.

Siapa Lo?

Tak mendapati bahwa pesannya akan dibalas. Aisyah membuka aplikasi tiktok, menonton beberapa hiburan untuk menghibur dirinya. Karena bosan dengan yang ia lakukan, ia membuka rekaman bacaan surah Yusuf, lalu mendekatkan ponselnya pada perutnya. Tangannya tak tinggal diam, tangannya mengelus perut buncitnya dengan bibir yang terus tersenyum lebar. Sesekali ia juga ikut membaca  ayat yang dilantunkan tersebut.

Hingga latunan surah yufus selesai tepat dengan adzan ashar berkumandang. Aisyah meletakan ponselnya lalu duduk dengan tenang. Tangannya bergerak memutar diatas perut mengusap penuh sayang bayi diperutnya.mulutnya berucap, menjawab suara adzan yang terdengar.

"Bunda akan terus jaga kamu, kamu harus kuat berada di dalam perut bunda sayang, bunda akan terus lindungin kamu dari orang orang yang ingin mencelakakan kamu" ucap Aisyah ketika suara adzan sudah tak lagi terdengar.

Kini ia bangun dari duduknya, berjalan menuju kamar mandi untuk mengambil air wudhu. Lalu melaksanakan sholat dengan khusyuk. Selesai sholat, Aisyah tak langsung berdiri, ia duduk tenang di atas sajadah dengan tangan yang terus memutar tasbih.

Jalan HidupkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang