"Ketidakhadiranmu sudah terlalu lama, hingga kehadiranmu kini sudah tidak penting lagi bagiku."
- zada fadila -Kini zada melanjutkan aktifitas nya, untuk membersihkan diri. Bersiap untuk segera menyantap makan malam dengan bi titin.
10 menit berlalu, zada sudah siap untuk turun kebawah. Namun ketika ia membuka pintu kamar, terlihat kotak berukuran sedang dengan hiasan pita merah di atasnya.
"Ini punya siapa, ya?" ucap zada sambil mencondongkan badannya untuk melihat kotak yang kini berada di hadapannya.
Bukan nya nama pengirim yang zada temukan, ia malah menemukan namanya yang tertera di atas kotak dengan pita merah tersebut.
"For zada fadila, pakailah untuk malam ini" zada yang membaca nya pun bingung.
"Memang nya ini isinya apa? Dan siapa yang mengirimnya untukku?" jiwa kepo zada mulai muncul, namun terlintas nama rischa di benaknya. Yap, mungkin rischa yang mengirimnya.
Zada langsung mengambil kotak yang entah isinya apa, dan membawa nya ke meja rias. Ia membuka dengan perlahan kotak berpita merah yang berada di tangannya itu.
"Bukannya ini dress yang tadi, ya? Tapi kenapa bisa ada disini?" ya itu dress yang menarik perhatian zada siang tadi.
"Bukannya, ini untuk orang spesialnya kak alvin? Kok bisa nyasar gini" pikir zada, alvin sedang linglung. Bagaimana bisa dress itu nyasar ke dirinya. Dasar alvin.
Tapi yang membuat zada lebih bingung lagi, mengapa namanya yang malah tertera di atas kotak itu? apa mungkin dia yang dimaksud oleh alvin? Pasti bukan, pikir zada.
Zada yang masih beradu dengan pikirannya, langsung mendapati notifikasi pesan dari alvin.
'Benar, itu untuk kamu zada. Aku ngga nyasar ngirim ke kamu, orang spesial yang aku maksud itu kamu zada fadila'
'Pakailah untuk malam ini, semoga kamu menyukainya'
Begitulah isi pesan yang dikirim alvin untuk zada. Zada yang membaca nya pun semakin dibuat bingung, apalagi dengan pesan terakhir yang dikirim alvin.
"Bagaimana aku tidak menyukainya, sejak awal aku mendapatinya, hatiku sudah tercuri oleh nya" zada berucap dalam hati.
'Terima kasih kak' balas zada singkat, karna ia juga bingung harus membalas apa.
[Sekarang sudah pukul 22.00 pm]
Zada sudah selesai menyantap makanan bersama bi titin dan segera naik keatas menuju kamar untuk mengganti pakaiannya. Entah apa yang terjadi malam ini, ia sendiri tidak tau.
Ia bahkan lupa kalau besok adalah hari ulang tahun nya. Karna, apa yang perlu dia ingat lagi disaat orang tuannya sudah pergi meninggalkannya untuk selama lamanya.
[Gambaran dress untuk orang spesialnya alvin altar]
Dress simple dengan motif bernuansa bunga yang berukuran pas untuk zada kenakan. Apalagi berwarna peach, warna kesukaan zada sendiri.
Zada tersenyum simpul, ia sangat bersyukur karna bisa menjadi pemilik dari dress cantik yang ia kenakan sekarang.
Ia memoles sedikit wajahnya agar terlihat sedikit segar, walaupun tanpa polesan zada tetap terlihat cantik.
- 𝙍𝙪𝙖𝙣𝙜 𝙏𝙖𝙢𝙪 -
Setelah selesai, ia segera turun ke lantai bawah. Barangkali alvin sudah datang, pikirnya. Namun bukan alvin yang zada temui, ia malah menemukan kue ulang tahun yang sekelilingnya dihiasi oleh buah strawberry.
Iya benar, kue yang dimaksud adalah kue yang sore tadi alvin buat bersama bi titin. Bukan hanya kue saja, disamping nya pun terdapat buket bermacam permen yang tersusun cantik dengan tulisan "Be fine <3"
Senyuman zada kini merekah, ia sangat menyukai permen kenyal itu sejak kecil. Sudah lama sekali, ia tak menyantap nya dan kini ia bisa makan sepuasnya."Cie, non zada. Dikasih sama siapa tuh, non" ledek bi titin yang tiba tiba muncul di samping zada.
"Zada ngga tau, bi. Bibi lihat ngga siapa yang taruh disini?" bukannya memberikan jawaban, zada malah bertanya balik.
Tanpa ada jawaban dari zada, bi titin sebenarnya sudah tau. Karna ini merupakan salah dari rencana yang telah alvin susun.
"Bibi sih ngga ada lihat deh, non. Setahu bibi ngga ada yang masuk kerumah" ucap bohong bi titin.
Zada membatin "Apa semua ini dari kak alvin? Karna cuman kak alvin satu satunya yang bisa dikatakan dekat denganku"
"Siapapun kamu yang memberi ini, terima kasih sekali. Ini kado mengesankan nya pernah aku dapatkan" ya menurut zada ini kado yang sangat amat mengesankan, walaupun tampak biasa, tapi tidak menurut zada.
Tiba tiba saja ruangan menjadi gelap, ya sepertinya sedang ada pemadaman listrik.
Zada lalu mencari keberadaan bi titin, namun tidak ia temukan. Ia memanggil nama bi titin pun tidak terdengar sahutan.
Terpaksa ia harus mencari lilin di tengah kegelapan. Kini ia hanya bisa mengandalkan tangannya untuk menggapai sesuatu di depannya.
Namun, tiba tiba saja ada tangan yang menariknya dan menutup matanya dengan kain. Zada sangat ketakutan sekarang.
"Lo, siapa. Lepasin gue sekarang, lo mau apa hah?" ucap zada sambil mencoba melepas cekalan tangannya.
Tidak ada jawaban dari sana, dengan mata yang tertutup kain, zada terus mencoba untuk melepas nya. Namun tenaga orang disamping lebih besar jika dibandingkan dengan dirinya.
"Gila ya lo, lepasin sekarang atau lo bakal tau apa yang akan gue perbuat"
Zada dibawa paksa entah kemana, tapi ia yakin tidak berada jauh dari rumahnya.
Ia berhasil melepas cekalan tangannya dan langsung membuka kain yang sedari tadi menutupi pandangannya.Hanya lampu dirumah zada yang padam, karna selepas ia membuka penutup matanya, semua rumah dengan kondisi lampu menyala.
Kini, pandangannya tertuju kepada lelaki dihadapan nya.
"Kak?" zada terkejut bukan main ketika yang ia lihat adalah sahabat kecilnya.
Jika menyukai bab ini, silahkan pertimbangkan untuk memberikan vote.
Terima kasih🙌
KAMU SEDANG MEMBACA
DAREZA
Teen Fiction[𝘿𝙖𝙧𝙚𝙯 𝙯𝙖𝙙𝙖] 𝟶𝟾 𝙰𝚐𝚞𝚜𝚝𝚞𝚜 𝟸𝟶𝟸𝟸 Kejadian malang yang menimpa kedua orang tuanya membuat zada terpaksa harus mengubur sikap kekanak-kanakannya. Namun, dibalik peristiwa menggenaskan itu, rupanya ada sekelompok orang yang harus bert...