(12) 𝙘𝙖𝙡𝙤𝙣 𝙥𝙖𝙘𝙖𝙧

47 26 2
                                    

"Bisa ngga sih sehari aja lo ngga
gangguin gue, salah gue apa sampai
bisa ketemu spesies manusia kayak lo"
- zada fadila -

"𝙄𝙣𝙞 𝙩𝙖𝙠𝙙𝙞𝙧 𝙨𝙖𝙮𝙖𝙣𝙜, 𝙠𝙞𝙩𝙖 𝙨𝙚𝙣𝙜𝙖𝙟𝙖 𝙙𝙞𝙥𝙚𝙧𝙩𝙚𝙢𝙪𝙠𝙖𝙣 𝙪𝙣𝙩𝙪𝙠 𝙨𝙖𝙡𝙞𝙣𝙜 𝙢𝙚𝙣𝙘𝙞𝙣𝙩𝙖𝙞"
- alvin altar -



- 𝚑𝚊𝚙𝚙𝚢 𝚁𝚎𝚊𝚍𝚒𝚗𝚐 -

𝟶𝟾𝚡𝚡𝚡 : 'Hai cantik lagi ngapain?'

𝙕𝙖𝙙𝙖 : 'Lo siapa? Kok tau nomor gue?'

𝟶𝟾𝚡𝚡𝚡 : 'Masa ngga tau sih?'

𝙕𝙖𝙙𝙖 : 'Ya mana gue tau lo siapa. Emangnya gue paranormal apa?'

Tidak ada balasan dari nomor yang tidak dikenal itu, menyebalkan sekali. Namun tiba tiba terdengar panggilan masuk dari nomor tak dikenal itu.

"Ngga ada kerjaan nih orang, ganggu waktu istirahat aja sih" zada menggerutu kesal tapi mau tidak mau, dia mengangkat panggilan itu karna jiwa penasaran nya muncul.

'Lo siapa, sih? Malem malem gini nelpon? Ngga ada kerjaan lain lo?'

'Masa ngga kenal sama ayangnya sih'

Suaranya terdengar familiar sekali, tapi dia tau nomor gue darimana sih, bukannya cuman keluarga dan sahabat gue aja yang tau.

'Aku Alvin sayang, calon pacar kamu'

Gue memutar bola mata malas, sudah ketebak pasti si manusia sinting itu. Sebenarnya mengapa alvin menghubungi dirinya. Dan darimana dia mendapatkan nomor nya? Apa mungkin dia memaksa para sahabat nya untuk memberikan nomornya? Arghh zada berdecak kesal.

'Apaan sih, emang nya gue mau sama manusia sinting kayak lo, ya ngga bakal lah'

'Jangan bilang gitu sayang, ngga baik loh ngatain calon pacar begitu. Aku bakalan buktiin kalau aku bisa menaklukan hati kamu zada fadila'

Apa katanya? Menaklukan dirinya?
Halunya sudah overdosis nih orang.

"𝘼𝙇𝙑𝙄𝙉 𝙎𝙄𝙉𝙏𝙄𝙉𝙂!!!"

Alvin kini tengah senyam senyum sendiri di balkon kamarnya, dia suka sekali membuat gadis itu marah dan memanggil dirinya dengan sebutan sinting. Tidak bagus tapi kalau gadis itu yang mengatakan rasanya istimewa sekali. Dasar bucin.

'Zada sayanggg'

Mendengar di telpon saja membuat zada ingin memuntahkan isi perutnya apalagi jika mendengarnya secara langsung, bisa bisa gadis itu pingsan tak sadarkan diri.

'Mau dipanggil sayang secara langsung yaa ckckc'

'𝘼𝙢𝙞𝙩 𝙖𝙢𝙞𝙩 𝙟𝙖𝙗𝙖𝙣𝙜 𝙢𝙤𝙣𝙮𝙚𝙩'

Titttt

Zada langsung mematikan panggilan secara sepihak, Alvin kakak kelasnyaa itu selalu saja menggodanya. Tapi mengapa dia merasa nyaman dengan situasi ini? Apa dia sudah mulai menyukai lelaki itu?

"Arggh, gue tarik kembali ucapan akhir gue. Gue ngga tertarik sama cowo sinting kayak dia, 𝙉𝙂𝙂𝘼 𝘽𝘼𝙆𝘼𝙇𝘼𝙉 𝙈𝙐𝙉𝙂𝙆𝙄𝙉" ucap gadis itu menggerutuki dirinya yang asal mengucap.

Sedangkan lelaki yang dimatikan telpon nya itu bergumam dalam hati. "Gue ngga akan ngelepasin zada lagi, sudah terlalu lama gue nunggu dan ngga bakalan gue sia siain kesempatan ini untuk kedua kalinya"

Jika kalian menyukai bab ini, silakan pertimbangkan untuk memberikan vote.'

terima kasih🙌

DAREZATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang