Vote sebelum baca ⭐
Waktu terasa berjalan begitu lambat. Rasa bosan dan kantuk sudah mendera Daisy sedari tadi. Ingin segera pergi dari kelas akibat terlampau bosan mendengarkan pelajaran yang sama untuk kedua kalinya. Apalagi setiap perkataan dan perbuatan dosen sama persis dengan di masa lalu. Sangat membosankan!
Rasanya Daisy ingin pergi dari kelas. Segera pulang ke rumahnya dan bermain dengan Jillian. Itu beribu-ribu kali lebih menyenangkan dibandingkan memperhatikan sang dosen.
Mungkin Daisy terkesan sebagai mahasiswi kurang ajar, tapi begitu lah kenyataannya. Dosennya memang semembosankan itu untuk diperhatikan. Belum lagi dosennya satu itu sangat sok pintar dan sok berkuasa.
"Pertemuan kita cukupkan sampai di sini. Jangan lupa mengumpulkan tugas tepat waktu kalau tidak ingin mendapatkan nilai C."
Daisy tersenyum lega kala kelas dibubarkan. Lantas segera bersiap-siap untuk pulang seraya bersiul pelan lantaran tak sabar bertemu putri kecilnya.
Baru saja melangkah, tas nya sudah ditahan oleh Gabriella.
Daisy menoleh heran. "Kenapa?"
Gabriella melipat tangan di depan dada. "Hari ini jangan harap bisa kabur dari kami."
Daisy memutar bola mata malas. "Aku bukan kabur, melainkan pulang ke rumah. Ada Jillian yang menungguku di rumah."
"Aku tahu kau sedang berbahagia, tapi bisa-bisanya kau mengabaikan kami yang telah menemanimu sejak kecil. Memangnya kau tidak menganggap kami teman lagi? Kau melupakan kami begitu saja karena larut dalam kebahagiaan mu? Kau sungguh tega, Daisy. Mencampakkan temanmu di saat sudah mendapatkan kebahagiaan." Gabriella mengusap sudut matanya yang tak berair sedikit pun.
"Aku sungguh tidak menyangka Daisy bisa sekejam ini pada kita. Ternyata kebersamaan kita selama ini tidak lah berarti baginya." Imbuh Nacha ikut menyeka sudut matanya dramatis.
Daisy memijit pangkal hidungnya pelan. "Kalian ini.." decaknya gemas melihat tingkah dramatis kedua temannya.
"Huhu. Sekarang dia menatap kita kesal. Daisy benar-benar sudah berubah menjadi orang asing." Lirih Nacha. Dia pun memeluk Gabriella dramatis dan Gabriella membalas pelukan Nacha tak kalah dramatis.
"Sudah-sudah. Jangan drama lagi. Aku akan ikut berkumpul bersama kalian sebentar." Kekeh Daisy tak berdaya sedangkan teman-temannya yang lain tertawa melihat tingkah konyol Gabriella dan Nacha.
"Yeyyy!!"
"Akhirnya bisa kumpul-kumpul lagi!!"
Sorak Gabriella dan Nacha bersemangat.
"Astaga! Kalian ini sangat kekanakan." Omel Nana.
Gabriella mencebik kesal. "Habisnya Daisy selalu pulang lebih awal. Dia tidak pernah meluangkan waktunya untuk kita lagi. Padahal aku sangat merindukan masa-masa kita bisa berkumpul bersama."
KAMU SEDANG MEMBACA
Reborn: Daisy
RomanceCinta pertama membutakan mata dan hati Daisy. Menghantarkannya pada jurang penderitaan dan penyesalan. Berharap bisa kembali ke masa lalu dan memperbaiki kesalahan fatalnya. Hingga keajaiban pun menghampirinya. Ia benar-benar kembali ke masa lalu. L...