Vote sebelum baca⭐
"Sebenarnya aku sudah memutuskan untuk menerimamu."
Kata itu terus terngiang-ngiang di telinga Noah. Menghantarkan perasaan bahagia tak terkira di dalam dirinya. Saking bahagianya, ia tidak bisa tidur walaupun matanya sudah mengantuk.
Padahal Daisy baru memutuskan menerima, bukan membalas perasaannya tapi dia sudah sesenang ini.
Bagaimana jadinya jika Daisy mencintainya balik?
Pasti dia akan mati di tempat akibat terlampau bahagia. Mati tanpa penyesalan dan penderitaan.
Gila! Noah benar-benar sudah gila karena Daisy!
Sekian banyaknya perempuan di muka bumi ini, hanya Daisy yang mampu membuatnya gila seperti ini. Hanya Daisy yang mampu membuatnya susah tidur.
Sebelum ini, masalah seberat apapun tak pernah bisa mempengaruhi jadwal tidur Noah tapi berbeda halnya dengan masalah Daisy. Pernyataan sederhana wanita cantik itu berhasil mempengaruhi jadwal tidurnya.
Noah meraup wajahnya gemas. Jantungnya kian berdegup kencang kala melihat wajah Daisy terpampang begitu jelas di depan matanya.
Wajah Daisy sangat cantik meskipun tanpa riasan. Kecantikan tiada tara di mata Noah.
Bahkan menurutnya, Daisy perempuan tercantik yang pernah ditemuinya. Kecantikan yang membuatnya tak pernah bosan untuk menatap dan mengagumi.
Tangan Noah perlahan tergerak, mengelus kening Daisy yang tampak mengernyit. "Kau sedang mimpi apa sampai mengernyit gelisah seperti ini?" Gumamnya.
"Aku gelisah karena tatapan tajammu."
Jawaban Daisy membuat Noah terlonjak kaget dan refleks menarik tangannya. Ia pikir Daisy sudah tidur, tapi ternyata belum.
Pria tampan itu tersenyum canggung kala Daisy membuka mata dan menatapnya datar.
"Memangnya ada yang aneh dari wajahku sehingga kau terus menatapku?" Cetus Daisy.
Tanpa membuka mata pun, wanita cantik itu dapat merasakan tatapan tajam dari Noah. Tatapan yang seakan-akan hendak membolongi wajahnya.
Daisy memutar bola mata malas melihat Noah terdiam. Lantas, mengubah posisi tidurnya menjadi membelakangi pria itu. "Berhenti menatapku dan tidur lah. Bukan kah besok kau harus bekerja?" Desahnya malas.
Noah menghela nafas panjang. "Aku tidak bisa tidur." Adunya.
"Pejamkan saja matamu. Nanti juga akan tertidur dengan sendirinya."
"Percuma saja. Aku tetap tidak bisa tidur." Renggut Noah manja.
"Ck! Terserah." Dumel Daisy seraya menarik selimut untuk menutupi tubuhnya.
Noah menatap lurus punggung sang istri. Hatinya mendadak tidak nyaman akibat dipunggungi. Ia merasa kembali ke titik awal. Menghancurkan kebahagiaan yang dirasakannya sejak tadi. "Kau akan tidur membelakangi suamimu ini?" Tanyanya sedih.
Untungnya Daisy menyadari nada sedih dari pertanyaan Noah. Berakhir membalikkan tubuhnya. Tidur menghadap Noah. "Puas?"
Pertanyaan bernada ketusnya membuat Noah tertawa geli. Ia merasa tingkah Daisy sangat lucu dan menggemaskan.
Daisy membuka matanya. Tatapan mereka pun bertemu. Untuk sejenak mereka saling terdiam, seakan tengah menyelami pikiran masing-masing.
Daisy mendadak menutup mata Noah menggunakan telapak tangan kanannya. "Berhenti menatapku dan pejamkan matamu sekarang juga! Jangan bergadang!" Titahnya otoriter.
Noah tertawa pelan. "Peluk aku dulu supaya bisa cepat tidur." Candanya. Namun, candaannya ditanggapi serius oleh Daisy.
Wanita cantik itu memeluk tubuh Noah, menyembunyikan wajahnya di dada Noah, dan mengelus-ngelus punggung Noah pelan. "Sudah. Sekarang tidur lah. Jangan banyak komentar lagi."
Senyuman Noah merekah sempurna. Daisy menuruti perkataannya. Ah, Pelukan Daisy begitu menghangatkan hatinya. Pelukan hangat perdana dari sang istri. Pelukan yang sangat berharga. Ia pun segera membalas pelukan Daisy dan memejamkan matanya.
Sekarang dia semakin enggan untuk tidur lantaran tak ingin mengakhiri moment langka dalam hidupnya ini.
"Kenapa jantungmu berdebar sangat kencang?" Celetuk Daisy mengagetkan Noah.
Bersambung..
28/8/22
Btw kmrn aku g up krna ada keluarga yg barolek ya gengs. Sibuk bgt di sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Reborn: Daisy
RomanceCinta pertama membutakan mata dan hati Daisy. Menghantarkannya pada jurang penderitaan dan penyesalan. Berharap bisa kembali ke masa lalu dan memperbaiki kesalahan fatalnya. Hingga keajaiban pun menghampirinya. Ia benar-benar kembali ke masa lalu. L...