Vote sebelum baca ⭐
Daisy menceritakan semua yang dialaminya ke Noah secara mendetail tanpa menyembunyikan satu fakta pun.
Sebagian dari dirinya merasa ragu menceritakan hal tersebut tapi dia tetap melakukannya.
Entah mengapa, sesi tanya jawab antara dirinya dan Noah membuatnya memiliki keberanian menceritakan hal gila tersebut. Ia merasa Noah dapat dipercaya serta bisa membantunya mencegah tragedi mengerikan tersebut.
Untungnya, Noah tidak berpikiran sempit. Pria itu mempercayai ucapan Daisy.
Pada dasarnya, Noah akan tetap mempercayai semua ucapan Daisy karena cinta dan kepercayaannya terlalu besar.
Noah berjanji akan melindungi Daisy dan Jillian dengan segenap jiwa raganya demi mencegah tragedi tersebut.
Dari semua tragedi, kematian Jillian dan Daisy lah yang paling membuat jantungnya berdenyut perih. Bukan perceraian.
Noah merasa dirinya di kehidupan lampau sangat lemah dan bodoh sehingga gagal menyelamatkan orang-orang tercintanya.
Apalah arti kekayaan dan kekuasaannya jika tak berhasil melindungi keluarganya.
Maka dari itu, Noah berjanji pada dirinya sendiri akan melindungi kedua perempuan berharga dalam hidupnya. Apapun caranya.
Dan ... Semenjak kejujuran mereka satu sama lain, hubungan keduanya pun turut berubah menjadi lebih dekat. Hubungan mereka kian erat. Daisy menjadi lebih sering menghabiskan waktunya bersama Noah. Di saat waktu luang, dia pasti akan menemani Noah bekerja. Tentunya bersama putrinya juga.
Sekarang, Daisy menunggu mobil jemputannya datang, ditemani oleh Gloria. Mereka membahas berbagai macam masalah, termasuk perihal Bart.
"Aku penasaran kenapa kau sangat membenci Bart, Gloria. Aku yakin kau punya alasan kuat untuk membencinya."
Sudah lama sekali Daisy ingin menanyakannya tapi baru sekarang ia punya kesempatan berduaan dengan Gloria.
Daisy ingin bertanya secara pribadi karena pasti tidak nyaman bagi Gloria menjawab di hadapan semua orang meski mereka semua teman baik.
Gloria menghela nafas pelan. Wajah dinginnya menunjukkan kesedihan mendalam.
"Ya. Kau benar. Aku memang punya alasan membencinya."
Daisy menatap Gloria tertarik. "Apa alasannya?"
"Dia sosok yang serakah dan pembunuh. Karena ulahnya, kakak sepupuku meninggal dunia."
"Jangan bilang Kak Pheony meninggal karena ulah Bart?! Memangnya Bart melakukan apa sampai merenggut nyawa kakak sepupumu?!"
"Kak Pheony meninggal dunia karena bunuh diri. Dia terlalu tertekan akibat diputuskan begitu saja oleh Bart setelah selesai memanfaatkannya. Berulang kali Kak Pheony memohon ke Bart supaya kembali padanya, tapi Bart sangat kejam. Dia malah menyuruh Kak Pheony mati karena kehadiran kak Pheony sangat mengganggunya."
Gloria meneteskan air mata pilu. "Hanya karena satu kata dari Bart, Kak Pheony langsung mengakhiri hidupnya."
Daisy menutup mulutnya tak percaya.
"Kenapa kau diam saja mengenai fakta itu? Kenapa kau membiarkanku menjalin hubungan dengan Bart? Bukan kah itu hanya menyiksa mu?"
Gloria tertawa geli. "Memangnya kau akan percaya jika aku mengatakan hal itu?"
Gloria menendang pelan sampah di dekat kakinya. "Seorang gadis yang jatuh cinta sangat mengerikan. Mereka akan tuli dan buta. Mereka tidak akan mau mendengar perkataan orang lain meskipun itu fakta."
"Jadi, maksudmu kau diam saja karena aku terlihat seperti gadis bodoh karena cinta di matamu?"
"Ya. Kau memang seperti itu. Kau sama saja dengan kakak sepupuku. Makanya aku diam saja. Aku tidak ingin pertemanan kita selama bertahun-tahun ini hancur karena satu ucapan dariku. Bukan hanya kehilanganmu, tapi aku akan kehilangan satu-satunya keluargaku lagi. Sungguh, aku tidak ingin itu terjadi."
Hati Daisy terenyuh melihat air mata dan kehancuran di mata Gloria. Temannya yang paling dingin dan pendiam, mendadak banyak bicara dan mengutarakan perasaan terpendamnya selama ini. Perasaan yang sangat menyakiti dan menggerogotinya secara perlahan.
Andaikan saja Daisy menyadari luka Gloria dari dulu, pasti dia tidak akan menambah garam di atas luka tersebut.
Perasaan Gloria pasti sangat hancur tiap kali melihat dirinya bersama Bart, pria yang menghancurkan kehidupan Pheony. Kakak sepupu tersayang Gloria.
Daisy kembali ingat. Dulu, Gloria bukan sosok yang dingin dan pendiam. Dulu, Gloria sangat ceria dan cerewet tapi semenjak kematian Pheony ... Gloria berubah drastis.
Sudah lama sekali. Kejadian itu, terjadi saat mereka kelas 2 Junior High School.
"Maafkan aku, Gloria." Sesal Daisy.
"Kau tidak perlu minta maaf karena kau tidak bersalah, Daisy. Aku tahu perasaan cinta bisa datang begitu saja dan membuat seseorang menjadi bodoh. Namun sekarang aku sangat bersyukur mengetahui kau lepas dari Bart dan menerima Noah, pria yang mencintaimu dan menyayangimu dengan tulus. Jangan pernah tertipu lagi oleh Bart. Sekali pun jangan pernah!"
"Aku akan mengingat perkataanmu."
Kedua perempuan itu pun berpelukan. Meluapkan perasaan mereka satu sama lain. Penderitaan, penyesalan, dan ketakutan. Meleburkannya menjadi satu supaya tak menjadi penghalang bagi mereka di masa depan.
Bersambung...
5/9/22
Mampir kuy👇
KAMU SEDANG MEMBACA
Reborn: Daisy
RomanceCinta pertama membutakan mata dan hati Daisy. Menghantarkannya pada jurang penderitaan dan penyesalan. Berharap bisa kembali ke masa lalu dan memperbaiki kesalahan fatalnya. Hingga keajaiban pun menghampirinya. Ia benar-benar kembali ke masa lalu. L...