Part 28🔸

23.6K 2.4K 137
                                    

Vote sebelum baca⭐

Pikiran Daisy mendadak tidak tenang akibat memikirkan ucapan Noah sedangkan batinnya berperang sengit

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pikiran Daisy mendadak tidak tenang akibat memikirkan ucapan Noah sedangkan batinnya berperang sengit. Hatinya bimbang. Ragu antara memberikan kesempatan atau tetap menutup hatinya rapat-rapat supaya terhindar dari pedihnya penghianatan.

Daisy larut dalam keraguannya. Tidak menyadari tatapan khawatir dari anak perempuannya yang sedari tadi mengamatinya. "Mommy kenapa terlihat lesu? Mommy sakit?" Tanya Jillian memberanikan diri untuk bertanya.

Daisy menghela nafas panjang mendengar pertanyaan tersebut.

"Pelan-pelan saja karena aku bisa menunggu selama apapun itu. Jadi, tidak perlu terlalu memikirkannya atau pun memaksakan diri." Celetuk Noah tanpa menatap Daisy karena ia tahu penyebab Daisy uring-uringan.

"Memangnya mommy kenapa, dad?" Tanya Jillian penasaran.

Noah tersenyum menanggapi pertanyaan dari putrinya. "Sttt. Jill jangan bertanya lagi. Lebih baik Jill segera menghabiskan makanannya." Tuturnya lembut namun mampu membuat Jillian menurut.

Gadis kecil itu terdiam membisu tanpa berani bertanya lagi walaupun sangat penasaran. Ia takut dimarahi Noah meskipun seumur hidup belum pernah dimarahi oleh sang Daddy.

Sementara itu, Daisy kembali terlarut dalam pemikirannya sendiri. Dia mulai menimang-nimang semua keuntungan dan kerugian yang diterimanya jika menerima kehadiran Noah dalam hidupnya.

"Jill, makan sayurnya juga. Jangan makan daging saja." Tegur Noah seraya meletakkan sayuran di piring putrinya.

Gadis kecil nan menggemaskan itu mengembungkan pipi kesal. "Jill tidak suka sayur, dad."

"Harus makan sayur, sayang. Jill sudah lupa perkataan Daddy?" Tanya Noah dengan nada rendah.

Jillian tertunduk lesu. Tak berani membantah lagi. "Hari ini Jill tidak mau makan sayur, dad. Jill janji akan makan sayur besok."

Daisy mengambil sayuran di dalam piring putrinya lantaran tak tega melihat gadis kecilnya tertunduk lesu. "Hari ini Jill tidak usah makan sayur tapi besok harus makan sayur, oke?"

Dalam sekejap mata, Jillian kembali bersemangat dan mengangguk ceria. Senyumannya sangat lebar, membuktikan betapa bahagianya gadis kecil itu.

Daisy ikut tersenyum melihat pemandangan itu sedangkan Noah menghela nafas pasrah dan tak berkomentar lagi.

Suasana hangat itu membuat Daisy sadar akan satu hal. Ia harus menerima tawaran Noah! Ia harus bisa membuat suasana menjadi lebih harmonis dibandingkan sebelumnya.

Daisy pernah dengar.

Hubungan orangtua yang baik sangat mempengaruhi psikis anak. Begitu pula sebaliknya.

Daisy akan mencoba menerima Noah dalam hidupnya. Daisy akan mencoba menerima Noah sebagai suaminya. Daisy akan mencoba membuka lembaran baru seutuhnya, tanpa bayang-bayang masa lalu nan mengerikan.

Setelah itu, ia akan menciptakan lingkungan keluarga yang baik dan hangat untuk Jillian.

Semoga hal tersebut membuat Jillian merasa bahagia dan bisa menebus semua kesalahannya di masa lalu. Menebus setiap kesepian dan luka yang pernah ditorehkannya.

"Kenapa kau diam saja? Kau masih memikirkan ucapanku tadi?" Bisik Noah pelan.

Daisy menoleh ke sang suami. "Iya."

Noah mengenggam tangan kiri Daisy resah. "Jangan terlalu dipikirkan, Daisy. Aku mengatakan itu bukan untuk membuatmu muram. Lihatlah, Jillian. Dia kembali bersedih karena melihat sikapmu. Jillian pasti takut kau berubah seperti dulu lagi."

Daisy sontak menoleh ke arah Jillian. Benar saja. Gadis kecil itu menatapnya sedih sekaligus cemas tapi saat mata mereka bertatapan, Jillian langsung pura-pura melanjutkan makannya.

"Maaf. Tanpa sadar aku menyakitinya lagi." Sesal Daisy.

Noah mengenggam tangan Daisy erat. "Tidak apa-apa. Asalkan jangan menunjukkan wajah muram mu ke Jillian. Bersikap ceria lah di hadapan Jillian, walaupun itu pura-pura." Tekannya. Sudah cukup baginya melihat Jillian sedih karena hal yang sama.

Andaikan bisa mengulang waktu, pasti Noah tidak akan mengungkit tentang dirinya ke Daisy. Ia salah karena bertingkah egois. Harusnya dia merasa cukup melihat Daisy menerima Jillian, bukannya malah menyuruh Daisy menerimanya juga.

"Sebenarnya aku sudah memutuskan untuk menerimamu. Tapi, ku harap kau bisa bersabar sedikit dan memaklumi semua tindakanku." Bisik Daisy mengagetkan Noah.

"Apa?!"

Bersambung...

26/8/22

firza532

firza532

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Reborn: DaisyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang